Share

Bab 7

Keana melongo, sedangkan Arthur telah melepaskan jabatan tangannya dengan Jack. Tapi buru-buru Keana menguasai diri. Tapi, sungguh, Arthur yang tiba-tiba berbicara itu sangat mengejutkannya. Semenjak tadi pria itu hanya diam, seperti tidak tahu apa-apa.

"Kalian sendiri kenapa ada di sini?" Jack bertanya kepada Keana. Sedikit curiga karena tidak biasanya Keana berjalan-jalan dengan seorang pria yang terlihat seperti 25 tahu ini.

"A-aku hanya ingin jalan-jalan, dan kebetulan aku bertemu dengan Arthur di sini," jelas Keana dengan kebohongannya, dalam hati ia meringis karena banyaknya kebohongannya hari ini. Maafkan aku, Jack.

"Benarkah? Bukan kencan?" Angelina bersidekap menatap pasangan di depannya, dengan cepat Keana melepaskan genggaman tangan Arthur.

"Tentu saja bukan!" bantah Keana.

"Okay, kalau begitu aku dan Angelina pergi dulu." Jack dan Angelina pun berlalu, meninggalkan Arthur dan Keana di gerbang masuk pantai. Keana menarik tangan Arthur ke tempat yang sepi.

"Sejak kapan?" tanya Keana penuh selidik.

Arthur menatap Keana. "Apa?" jawab Arthur.

"Sejak kapan kau bisa berbicara?" Keana dengan kesal kembali bertanya, tidak tahukah dia bahwa Keana sudah naik darah?

"Tadi pagi," kata Arthur enteng. Dan Keana sudah pasti benar-benar naik darah.

"Tadi pagi? Dan kau hanya diam?!" Keana menatap tajam Arthur, sedangkan Arthur menatap polos ke arah Keana.

Keana menarik nafas kemudian membuang-buang, ia kaan menenangkan diri. Tidak baik marah-marah. Setelah berhasil, Keana berujar kepada Arthur. "Ah, sudahlah sekarang kita pulang saja." Keana duluan berjalan, membiarkan Arthur mengikutinya di belakang.

~~~

"Honey, kau yakin pria tadi adalah teman Keana?" Saat ini Jack dan Angelina sedang berjalan-jalan di tepi pantai. Ia masih terpikir sahabat perempuannya tadi.

Angelina menoleh menatap Jack. "Entahlah, mungkin iya," jawab Angelina seadanya.

"Entah kenapa aku merasa tidak yakin, aku tahu bagaimana kepribadian Keana, dia tidak bisa menerima orang dengan mudah." Jack mengusap dagunya, berfikir mengenai Keana dan Arthur.

"Saat bersamaku kau masih saja memikirkan Keana," Angelina cemberut, membuat Jack mengusap pucuk kepala Angelina dengan sayang.

"Jangan cemburu, dia hanya sahabatku," kata Jack menenangkan kekasihnya yang pecemburuan ini.

~~~

Keana baru menyadari bahwa beberapa orang memperhatikan dirinya, ah, tidak! Lebih tepatnya memperhatikan Arthur. Keana berhenti lalu menoleh ke sekitarnya dan benar saja, mereka memperhatikan Arthur dengan pandangan aneh. Tatapan Keana beralih ke Arthur yang juga berhenti.

Pantas saja, batin Keana.

Seharusnya Keana lebih peka, pakaian yang dipakai Arthur terlihat sangat aneh di tubuhnya, apalagi pakaian itu tertinggal zaman dan kekecilan. Rambut Arthur yang ia potong seadanya juga terlihat tidak bagus.

"Arthur, kau nyaman dengan pakaian itu?" tanya Keana membuat Arthur menatap bingung pada Keana.

"Nyaman?" Arthur bertanya balik. Ia merasa biasa saja.

"Ya, maksudku kau tidak malu berpakaian seperti itu?" Keana menggaruk kepala bagian belakangnya.

"Malu?"

"Ya, semacam kau tidak ingin memakainya karena dilihat oleh orang," ujar Keana menjelaskan.

Arthur paham. "Tidak apa-apa," jawab Arthur seraya memberikan senyumnya.

"Baiklah, sebaiknya kita cepat pulang, ada beberapa hal yang harus ku tanyakan padamu." Keana melangkahkan kakinya di trotoar, sedangkan Arthur mengekor di belakangnya.

~~~

"Nama?"

"Arthur."

"Asal?"

"Laut."

"Usia?"

"Tidak tahu."

"Hah ...." Keana menghela napas, Arthur yang duduk berhadapan di depannya menatap semangat pada Keana. Saat ini mereka duduk di ruang makan, saling berhadapan dengan meja sebagai pemisahnya.

"Kenapa kau bisa tiba di sini?" Keana lanjut bertanya. Keana penuh dengan rasa ingin tahu dan selama Arthur ada di sini kenapa ia tidak bertanya, bukan?

"Karena dibawa Keana," jawab Arthur polos.

Keana berdecak kesal mendengar penuturan Arthur. "Aish, maksudku bagaimana kau bisa di tepi pantai itu?" Keana mengepalkan tangannya. Arthur ternyata sangat menyebalkan jika bisa bicara.

"Karena ada manusia yang mengejar," jawab Arthur.

"Kenapa harus lari ke pantai?" Keana mendekatkan wajahnya pada Arthur. Cukup heran, padahal Arthur bisa saja masuk ke lautan yang dalam. Lautan dalam hingga manusia tidak bisa mengejarnya.

"Tidak tahu, seperti ada yang menarikku untuk berenang ke sana." Arthur ikut-ikutan mendekatkan wajahnya hingga jarak mereka semakin dekat.

"Lalu?"

"Lalu bertemu Keana," ujar Arthur. Keana tersentak dan menyadari bahwa jaraknya sangat dekat dengan Arthur. Buru-buru Keana menjauhkan wajahnya. Apa-apaan itu tadi.

Keana memutar bola matanya. "Sudahlah, nanti dilanjutkan, sebaiknya aku memasak makan malam." Keana bangkit dari duduknya.

"Keana, boleh pinjam ponsel?" Langkah Keana terhenti mendengar ucapan Arthur barusan, dengan cepat ia berbalik menatap Arthur.

"Ponsel? Kau sudah tahu ponsel?"

Arthur mengangguk, sepertinya ia masih penasaran dengan beberapa film yang ada di ponsel Keana. Benda pipih berbentuk persegi panjang itu dapat memuaskan rasa ingin tahunya.

"Baiklah." Keana menyodorkan ponselnya, sebelumnya ia membuka aplikasi YouTube dan membiarkan Arthur menonton film yang telah diunduhnya.

Keana meninggalkan Arthur yang menonton film di meja makan, ia akan memasak untuk makan malamnya dan Arthur.

~~~

"Keana, apakah benar menikah itu hidup bersama sampai tua?" tanya Arthur, film yang ditontonnya sering membahas pernikahan. Di sana ia melihat dua orang, laki-laki dan perempuan hidup berbahagia sampai tua.

Keana meneguk air. "Hmm, ya begitulah." Keana lanjut menyuapkan sendok kedalam mulutnya.

"Kalau begitu, aku mau menikah dengan Keana saja," ujar Arthur ceria, membuat Keana tersedak. Arthur memang tidak berpikir dulu.

"Uhuk ... Uhukk." Keana kembali menyambar air minum dan meneguknya.

"Keana tidak apa-apa?" Arthur menatap khawatir pada Keana. Keana mengangguk.

"Pernikahan itu bukan hal yang main-main, aku mau menikah dengan orang yang aku cintai dan pastinya ia juga manusia," terang Keana lalu ia lanjut memakan makan malamnya. Tanpa ia sadari Arthur menjadi murung.

"Kalau aku manusia, apakah Keana mau menikah denganku?" gumam Arthur.

Komen (1)
goodnovel comment avatar
Kikiw
kok sedih, arthur
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status