Share

15. Refan Pulih

Besoknya ketiga teman Refan datang menjenguk, Rafan masih ada di sana hanya untuk memenuhi permintaan Refan. Rafan memilih duduk di balkon mengabaikan mereka semua, yang datang menjenguk Rafan.

“Kau sudah tidak apa-apa?” tanya ketiga temannya.

“Y-ya,” balas Refan, masih sedikit takut bila ada yang mendekatinya.

Kevan melirik ke arah Rafan, yang sedang duduk di balkon kamar inap Refan.

Selama tiga minggu di sekolah bukan Refan. Melainkan kakak kembarnya. Hah, kenapa aku baru sadar, dengan keanehannya?

Kevan, mencoba mengingat lagi.

****

Sejak Refan bolos, besoknya jadi pendiam sekali. Bahkan pertama kali Arya mulai mengganggu Refan, Kevan pernah melihat kejanggalan, selalu diabaikan karena tidak yakin. Tapi, setelah kedua kalinya melihat hal aneh dari Refan, Kevan mulai merasa bodoh sendiri. Bisa-bisanya mengabaikan hal janggal itu.

Aku benar-benar bodoh!

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status