Share

28

Falri diambang kebingungan. Di satu sisi, ia tidak ingin menerima tawaran Alda. Namun, di sisi lainnya ia tidak bisa berlama-lama menyelamatkan orang-orang yang dikenali.

Falri mengusak rambutnya frustasi. Ia menatap Alda dengan tatapan lelah bercampur gusar.

"Lo udah buat drama banyak banget di hidup gue. Apa lo nggak cape juga?" Falri berujar, seolah-olah ia ingin bernegoisasi dengan Alda.

Alda menggeleng cepat. "Aku nggak akan pernah cape! Sebelum kamu jadi pacarku, Fal."

"Lo cinta sama gue?" Alda menggeleng sekali lagi. Membuat Falri mengernyit heran.

"Aku nggak cinta sama kamu."

"Terus kenapa lo seolah-olah maksa gue untuk jadi pacar lo?"

"Kepo! Jadi, cowok gak usah kepo!" tukas Alda.

Falri berdecih pelan. "Ngeselin lo jadi cewek!"

"Gak ngejek aku buta lagi?" tantang Alda.

Falri menggeram marah. Bagaimana ia mengejek Alda buta jika Alda sendiri saja sudah bisa melihat. Ada-ada saja perempuan sialan itu!

"Fal, per

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status