Share

29 [Ending]

Falri menatap gundukan tanah di hadapannya. Hatinya terasa sakit. Seperti ditikam beribu belati tajam. 

Falri menangis. Meratapi nasibnya. Ia direngkuh hangat oleh Fani, kakaknya. 

Falri mengecup pelan batu nisan. Tak lupa ia memanjatkan beribu doa.

"Fal," panggil Fani mencoba menahan isak tangis.

Falri menghentikan tangisnya. Ia menatap sang kakak, kemudian memeluknya begitu erat.

"Fal, kita harus sabar," lirih Fani.

"Tapi kenapa harus Mama dan Papa yang tiada?" tanya Falri. Ia menitikkan air mata untuk kesekian kalinya. "Gue ngerasa kalau gue ...." Falri menjeda ucapannya sebab terhalang oleh suara isakan tangisnya.

"Gue nggak bisa banggain Mama dan Papa. Gue nyesel, Kak."

Memang benar, Dira dan Bran dinyatakan meninggal dunia akibat kecelakaan. Kemarin, tepat di saat usai Jeslyn tertembak. Dira dan Bram berinisiatif membawa mobil sendiri, karena mobil ambulance sudah penuh.

Naas, di jalan menuju rumah sakit, mobil ya

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status