Share

Touch Your Heart
Touch Your Heart
Penulis: Agnisri

Bab 1 Jangan Pergi Lagi

Ran keluar dari kelas begitu bel pulang berbunyi. Dengan langkah kaki gontai, gadis berambut pendek sebahu berponi tipis itu dibuat kaget dengan kehadiran seseorang yang menunggunya di depan gerbang. Seseorang yang sangat ia kenali dan membuat matanya membulat lebar.

Jantung Ran berpacu cepat saat sepasang manik cokelat kelam miliknya menangkap sosok lelaki bertubuh tinggi yang berpakaian casual dan melambaikan tangan ke arahnya. Sudah empat tahun lamanya Ran berpisah. Selama itu, Ran tidak pernah bertemu dengan lelaki itu.

Pelupuk mata Ran terasa panas. Ia berpikir kalau yang dilihatnya itu semata-mata hanya mimpi.

Ran mengucek kedua matanya. Saat ia melihat lagi, lelaki itu menghilang dari tempat berdiri semula.

“Kan, cuma ilusi,” gerutu Ran kesal.

“Bukan ilusi, Ran,” ucap seseorang dari belakang membuat Ran kaget.

Spontan Ran memutar arah tubuhnya. “Kakak!” serunya dengan suara yang melengking. Namun, cepat-cepat ia tutup mulutnya itu karena tidak ingin menjadi sorot perhatian warga sekolah yang lainnya.

Lelaki itu melayangkan senyum hangat sambil mengusap lembut kepala Ran. “Kamu sudah tinggi ya, sekarang.”

Ran mengangguk. “Emangnya Kakak aja yang boleh tinggi?” tanya Ran sambil mendongakkan kepala menatap lelaki yang jauh lebih tinggi darinya, ia hanya setinggi ketiak saja.

“Hmm, kalaupun kamu pendek nggak masalah sama sekali, Ran. Kan pendek nyaman buat dipeluk,” kekeh lelaki itu.

Pipi Ran langsung merona. Ia tidak tahu kalau perasaannya setelah empat tahun berlalu semakin bertambah besar untuk lelaki yang tengah berdiri di hadapannya ini.

“Kak, aku nggak enak kita ngobrol di sini. Bagusnya cari tempat lain, ya? Sekalian, Kakak jelasin kenapa bisa pulang dan nggak kasih kabar ke aku dulu,” tukas Ran pada lelaki itu.

“Iya, nanti Kakak jelasin. Ayo, Tuan Putri, Kakak ke sini naik motor, jadi bisa bawa kamu jalan-jalan ke mana pun kamu mau!”

Ran tersenyum lebar. Dari dulu ia sangat senang kalau menaiki motor dengan lelaki itu. Ia akan duduk di belakang sambil memeluk erat. Juga, ia sangat suka menghirup aroma parfum dari lelaki itu. Sudah menjadi candu bagi Ran melakukan hal itu.

Begitu tiba di depan motor, Ran terkejut. Motor yang dibawa adalah motor baru, bukan motor biasa.

“Kakak beli motor baru?” tanya Ran.

“Nggak, ini motor Kakak pakai pas kuliah,” ujarnya.

“Ohh,” jawab Ran sambil membulatkan mulutnya.

Tunggu, motor yang dipakainya saat kuliah? Itu artinya … lelaki yang sudah empat tahun tidak bertemu dengannya itu berarti kuliah masih di Indonesia, bukan di luar negeri-kah?

Ran pikir kalau lelaki itu pergi kuliah ke luar negeri, makanya tidak pulang selama empat tahun ke Jakarta. Ternyata … ia dibohongi!

Ran mengerucutkan bibirnya beberapa senti ke depan. Rasa kesal benar-benar memenuhi seluruh isi hatinya. Kalau masih di Indonesia, seharusnya setiap libur semester datang menemuinya. Selama empat tahun terakhir kan ia menahan rindu. Rindu untuk semua hal yang ia lewati dan hari-hari penuh warna.

“Kenapa cemberut?” tanya lelaki itu sambil memegang dagu Ran.

“Kakak pembohong!” ketus Ran membuang muka ke arah lain.

Lelaki itu terkekeh. Ia melepaskan jaketnya lalu memasangkan dan mengikatkannya ke pinggang Ran.

Sekejap Ran pun berubah menjadi patung, tidak bergerak sama sekali. Rok biru dongkernya yang pendek, membuat kakinya kemungkinan akan terlihat jelas saat menaiki motor. Jadi, lelaki itu menutupinya dengan jaket.

Ran tersenyum tipis setelah dipasangkan jaket pada pinggangnya. Lalu, lelaki itu memasangkan helm ke kepalanya.

Rasa kesal yang semula memuncak, tiba-tiba menjadi sirna.

***

Seminggu setelah hari kepulangan lelaki itu, Ran menjadi sangat jauh berubah. Ia kembali ceria dan juga sangat rajin mengikuti pelajaran di sekolah. Semangatnya meningkat berkali-kali lipat, terlebih ketika pulang lelaki itu selalu menungguinya di gerbang. Sampai-sampai, teman perempuannya mengatakan kalau itu adalah pacar Ran.

Ran tidak terlalu ambil pusing dengan apa yang orang lain katakan. Mau dikatakan sebagai pacarnya pun, sama sekali tidak masalah. Toh, Ran memang menyukai lelaki itu.

“Yang nunggu kamu di gerbang tiap pulang sekolah itu pacar kamu, ya, Ran?” tanya temannya.

“Hmm.” Ran hanya menjawab dengan deheman.

“Keren juga kamu Ran. Pacarnya jauh lebih dewasa. Anak kuliahan, ya?” tanya yang lain menimpali.

“Udah wisuda,” jawab Ran.

“Hah? Udah wisuda? Berapa tahun tuh jarak umurnya sama kamu Ran?” sewot Yusra, sekretaris di kelas Ran. Ia adalah murid juara dan juga murid yang tidak dengan suka orang yang berpacaran.

“Cinta nggak pernah pandang usia, Yusra!” celutuk Laila, membuat Yusra diam dan lanjut menuliskan catatan ke bukunya. Ia memang sangat rajin, itulah mengapa ia menjadi kesayangan guru dan juga dikenal sebagai sekretaris terajin.

Ran tidak peduli dengan omongan orang-orang yang mengatakan lelaki yang menjemputnya itu adalah pacar atau orang yang sudah tua. Bagi Ran, lelaki itu adalah lelaki yang sangat ia sayangi. Selain Papa dan kakak laki-lakinya yang sudah menikah, Ran mempunyai satu orang lelaki yang sejak ia bayi, memang sudah menjadi teman bermainnya.

Ran selalu dijaga dengan baik oleh lelaki itu. Ya, dia adalah lelaki berwajah tampan dan bertubuh tinggi dengan kulit berwarna kuning langsat. Matanya sipit dengan iris berwarna cokelat terang.

Seperti biasa, Ran pulang dijemput oleh lelaki itu lagi.

“Ran, besok Kakak akan pergi,” ucap lelaki itu saat memasangkan helm pada Ran.

“Pergi ke mana? Ke Bandung lagi?” tanya Ran. Ran akhirnya tahu kalau lelaki itu hanya kuliah di Bandung dan memilih menetap di sana, tidak balik ke Jakarta. Kalau Ran tahu, tentu Ran akan pergi ke sana menemuinya.

Lelaki itu mengusap kepala Ran. “Pergi ke ….”

Ran memeluk lelaki itu. “Kak Lie, jangan tinggalin Ran lagi. Ran nggak mau sendirian. Ran nggak mau kesepian untuk kesekian kalinya,” pinta Ran dengan suara serak.

***

Bersambung~~~

Komen (3)
goodnovel comment avatar
minicroissant
menarik sih ceritanya.. mau follow akun sosmed nya dong kalo boleh?
goodnovel comment avatar
Palupi Cahyaningtyas
Touch banget
goodnovel comment avatar
meta candra
Thor, ini part awal emang sengaja dimaniskan dan di unyu-unyu kan? Sampe kebawa baper thor😂 Jangan lama-lama update yaa thor..
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status