Share

Bab 08 - Meet You?

Suara musik dari DJ di dalam klub Sun Flowers begitu mengundang untuk terus menari, terletak di pinggiran kota dengan fasilitas yang cukup bagi untuk kalangan atas sampai menengah, Klub Sun Flowers yang terdiri dari dua lantai dan beberapa ruangan VVIP, begitu mengiringi malam panjangan dengan suara teriakkan dari berbagai kalangan untuk menyalurkan segala kesenangan atau sebuah perasaan frustasi karena sebuah stress dalam menjalani hidup, semua yang berada di lantai dansa menari bagaikan tidak ada hari esok untuk sekedar mengingat mereka punya rumah. 

Semua begitu bersemangat dengan musik yang tidak kenal takut akan mengguncangkan klub malam, begitu berisik hingga untuk berbicara saja harus saling berbisik, jika tidak seperti itu, namanya sebuah klub malam, bukan? 

Tak hanya menyediakan berbagai kebutuhan entah itu musik, ruangan VVIP, di Klub itu juga menyediakan banyak sekali minuman yang bisa membuat orang lain melupakan segala frustasi dalam kehidupannya, salah satunya yang begitu tak asing dan banyak sekali orang tahu minuman itu, tentu saja Wine minum anggur itu begitu disukai segala jenis kalangan karena keunikan rasa yang tidak bisa dimiliki oleh jenis alkohol lainnya, karena semakin tua Wine rasakan akan semakin enak kata orang yang mendalami bisnis Wine seperti Merry contohnya.

Dengan seragam yang masih melekat di tubuhnya Julian bersama temannya melangkah masuk setelah melakukan pertemuan, mereka berteman sudah sangat lama sebelum Julian mengambil alih Grup JS.

John Vens, atau biasanya dipanggil John ini merupakan teman Julian di sangat keduanya bersekolah di SMA, pertemanan yang terjalin saat itu hanya suatu kebetulan bagi Julian maupun John, awalnya mereka menjadi rival di SMA-nya namun kini sudah berubah menjadi pertemanan yang begitu akrab hingga jika Julian atau John membutuhkan sesuatu keduanya akan saling membantu.

Jika Julian adalah seorang Ceo dari Grup JS, saat berbeda dengan John yang sebenarnya seorang aktor di salah agensi terkenal di negara america, siapa menyangka jika pria itu akan menjadi seorang aktor padahal dulu John dan Julian sama-sama rival dalam urusan basket, ya terkadang memang seperti apa yang kita sukai tidak mungkin menjadi pekerjaan yang kita inginkan tapi bisa jadi itu sebaliknya.

Keduanya memilih untuk duduk di tempat yang tidak terlalu terusik oleh berisiknya suara musik yang seperti diputar dengan volume yang tinggi, sudah lama sekali Julian tidak bertemu dengan John semenjak pria itu memiliki banyak sekali tawaran drama dan beberapa film.

"kau tidak pernah berubah Lian! Masih menjadi pria yang menunggu wanita yang sudah melupakanmu" ucap John, di klub seperti ini-pun pria masih saja menutup dirinya untuk tidak dikenali oleh orang lain, John terlalu tertutup dalam pakaian.

Sedangkan Julian atau pria yang dipanggil 'Lian', pria itu begitu santai dan bahkan sekarang Julian sudah membuka jas-nya, meninggalkan kemeja putih dengan bagian lengannya sudah pria itu lipat hingga siku yang memperlihatkan betapa kekar dirinya.

"aku tidak menunggunya, aku hanya sulit melupakannya, kau tahu sendiri aku tidak semudah dirimu yang mudah sekali jatuh cinta dan mudah melupakan." ucap Julian dengan nada yang begitu santai seperti dirinya, memang tidak lagi memikirkan wanita itu dan berharap dia akan kembali, tapi lebih tepatnya Julian tidak ingin merasakan perasaan itu untuk saat ini. 

Itu berarti Julian hanya ingin bebas dalam urusan hati.

Dengan sekali tegukkan Wine itu terasa begitu pahit jika di minum saat pertama kali, tapi itu akan berubah setika satu tegukkan dia lakukan, Julian benar-benar menikmati berada klub Hyewon daripada dirumah atau di kantornya, seperti Julian kembali mendapatkan kehidupannya tanpa sadar.

"seorang aktor juga tidak boleh melibatkan perasaan dalam pekerjaan, jadi jangan merasa hanya kau saja yang frustasi dengan masa lalu Lian!" 

John mengangkat gelas kecilnya kehadapan Julian yang tentu langsung direspon pria itu, mereka bersulang untuk memulai pertemuan yang sangat jarang dilakukan, padahal mereka masih tinggal di satu negara yang sama namun untuk bertemu saja butuh satu tahun lamanya.

"tapi aku sering sekali melihat kabar skandal-mu dengan beberapa artis." 

"itu hanya membuat untuk meninggikan rate di setiap filim-ku saja, kenyataan aku tidak pernah berkencan dengan mereka apalagi bertemu di cafe." John menikmati musik walau wajahnya tertutup masker dan topi warna hitam.

"pasti sangat sulit saat dirimu harus terus diatur untuk mendapatkan apa yang kau butuhkan?" tanya Julian, hidupnya dengan temannya tidak jauh berbeda jika John selalu diatur oleh manajer dan agensinya, maka Julian akan selalu diatur oleh ayah atau perusahaannya.

"Walau sulit tapi aku menikmatinya, ada banyak fans yang begitu mencintaiku walau terkadang itu bisa menjadi sebuah ancaman bagiku." ucap John, dia meneguk vodka sekali lagi setelah Han menuangkan untuknya.

"itulah hidup John, terkadang begitu manis tapi memiliki sisi yang selalu pahit."

"ayo kita bersulang untuk merayakan kehidupan yang tidak akan selamanya abadi." ucap John, mengangkat gelas kearah sang teman.

Keduanya mengangkat segelas masing-masing lalu membenturkan segelas mereka dan meneguknya secara bersamaan seperti yang biasa orang lain lakukan.

Dari kejauhan seorang gadis cantik dengan pakaian super mini mengalihkan mata kaum pria hanya dengan langkahnya, dia berjalan dengan sorotan mata yang tak pernah lepas darinya, siapa yang tidak kenal dia? 

Si model cantik Keira yang begitu seksi dan masih sangat muda, dia juga masuk dalam list wanita cantik di kota setelah memenangkan Miss World tahun ini dan akan mewakili Rusia untuk kontens di Paris bulan depan.

'Keira?' ucap Julian dalam hatinya, baru beberapa hari yang lalu dirinya melihat gadis itu di toko bunga dengan penampilan yang sedikit feminim tapi malam ini? Gadis itu begitu dewasa dengan pakaian gaun mini-nya dengan aura yang sangat berbeda, Julian tentu saja menyadari itu karena gadis tidak sepolos saat Juliamln bertemu dengannya.

"aku sudah yakin jika dia akan mengunjungi klub Sun Flowers." ucap John, dia itu juga ikut terpikat dengan pesona yang begitu terpancarkan oleh Keira, ketika gadis itu lebih memilih untuk duduk sendirian di Bar.

"kau mengenalnya, Keira, bukan?" tanya Julian, sebenarnya pria itu tidak terlalu mengenal sosok model yang sedang naik daun itu tapi Julian hanya pernah melihat gadis itu beberapa kali di majalah.

"ya, Cris Keira Arth, wanita yang ingin sekali ku dekati, aku selalu berharap bisa dapat bekerjasama dengannya untuk majalah pemotretan atah iklan dengannya, apapun itu kontraknya, aku ingin sekali mengenalnya."

"kenapa tidak kau kencani saja dia?" ucap Julian, dia tidak terlalu tertarik dengan wanita bernama Keira itu, entah kenapa rasa begitu berbeda dari Keira yang dia temui sebelumnya.

"kau ingin membuatku diserang oleh agensi dan juga fansku? jangan mengatakan hal omong kosong Lian, karirku masih panjang."

"itu urusanmu, aku ingin kembali sekarang, aku tidak bisa terlalu mabuk, besok banyak sekali urusan di kantor jadi aku akan meninggalkanmu sendirian disini." ucap Juliam, dia mengambil jas dan kunci mobil miliknya, dia ingat jika besok dirinya akan melakukan pertemuan dengan beberapa investor, jadi daripada pulang dengan keadaan mabuk lebih baik Julian menghentikan hal itu terjadi.

"Lian!! Lain kali hubungi aku jika kau sedang memiliki banyak waktu!!" teriak John pada Julian yang belum jauh darinya.

Dan Julian hanya mengangkat tangannya sebagai tanda jika pria itu mengerti. 

Komen (1)
goodnovel comment avatar
Fitri Chinthia
typo nya banyak bangatt
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status