Share

Bab 40 - Anymore

 

Liera memperhatikan semua itu dari atas, kenapa dia tidak ikut merasakan senang yang terlihat jelas di wajah Julian dan Dokter Jake. Pikirannya terus terpaku pada ucapan ayah Julian dan juga pria itu, apa devini dirinya disini?

Liera merasa semakin merasa segalanya menjauh, entah itu Julian atau bahkan dirinya yang sudah mulai berubah. Padahal Liera tidak pernah merasakan perasaannya semacam ini, dan ini benar-benar mengganggu dirinya.

Membalik badan dan kemudian sepintas Liera memikirkan hal yang tidak masuk akal, dia berpikir untuk menyerahkan dirinya pada Julian, saat ini juga dan kemudian Liera mencari caranya di internet.

Julian menghantar Asyla, dia membukakan pintu untuk gadis itu untuk masuk kedalam mobil, Julian sedikit memikirkan rencana kedepannya untuk kesembuhan Sean secepatnya. Dan menghabiskan honeymoon-nya dengan Liera.

“Maaf, karena aku mengatakan kau menyukai Sean itu tadi, aku tidak punya pilihan lain.” ucap Julian. Dia melirik ke arah Asyla sebentar dan kembali fokus melihat kedepan.

“tidak apa-apa, lain kali bisakah jangan memutuskan hal secara sepihak? Aku tidak suka dengan hal itu, bagaimana jika Sean benar-benar menyukai diriku?” tanya Asyla, dia bingung. Bohong jika Asyla tidak takut dan tidak ingin melakukan hal yang salah, dan tidak ingin kehilangan sesuatu.

“aku janji tidak akan melakukan itu lagi, lain kali aku akan membicarakannya denganmu.”

Asyla mengangguk, dia memeriksa ponselnya yang berdering, tentu saja ada sebuah pesan yang masuk kedalam ponselnya. Dengan sedikit menjauh Asyla membaca pesan itu dan segera membalasnya.

Hal itu terus membuat Asyla fokus pada ponselnya dan mengabaikan hal yang akan Julian rencanakan kedepannya.

“Asyla?”

Asyla terkejut sampai menjatuhkan ponselnya, “Ha? y-ya. Maaf aku tidak fokus.”

Julian terdiam, dia terlalu banyak bicara hari ini, karena dirinya tidak sabar menunggu Sean sembuh dan kembali mengingat segalanya. Dia juga terlalu jauh memaksa Asyla.

“Baiklah, lain kali kita akan membicarakannya.”

“bisakah Om menurunkanku di halte depan sana.” ucap Asyla, dia menunjuk pada salah satu halte disana. Yang dibelakangnya terdapat hotel mewah.

“Tapi—bukankah ini masih jauh dengan rumahmu? Untuk apa kau berhenti disini?”

Asyla kelihatan bingung, dia harus segera mencari cara agar tidak kelihatan mencurigakan. “Aku tidak bisa dihantar oleh-mu, ayahku akan menyulitkan diriku.”

Julian mengangguk mengerti, dia tahu mungkin Asyla akan diberikan seribu pertanyaan saat nanti Julian mengantarnya sampai rumah.

“baiklah.” Julian menghentikan mobilnya sampai di depan halte bus itu, dia segera meninggalkan area itu setelah Asyla melambaikan tangannya.

Namun ada hal aneh yang membuat Julian bingung, tak lama Julian menurunkan Asyla, ada sebuah mobil tidak asing menghampiri dirinya dan membawa Asyla pergi.

“mungkin itu ayahnya” ucap Julian, dia tidak bisa ikut campur dalam kehidupan gadis itu. Yang terpenting Asyla bisa kembali pulang dengan baik.

Waktu sudah menunjukkan pukul 3 sore.

Setelah mengantar Asyla, Julian tidak kembali pulang. Keira menelponnya dan mengatakan jika ada hal mendesak yang harus Julian tangani sendiri, jadi mau tidak mau hanya harus kenator dengan pakaian biasanya.

Walau itu terlihat aneh, karena mereka tahu Julian adalah pria yang sangat suka kerapian dan tidak pernah memakai pakaian santai ke kantor, kecuali jika perusahaannya sedang mengadakan kegiatan Workshop.

Dia menyelesaikan semua tugas itu sampai, tidak sadar jika waktu sudah menunjukkan pukul 10 malam, dia melepaskan kacamata miliknya dan menutup laptop, bersiap untuk kembali pulang.

Mengambil ponselnya, terdapat 10 panggilan dari Liera dan beberapa email dari perusahaan lain, Kening berkerut. Liera jarang sekali menelpon nya sampai sebanyak ini, apalagi Julian yang Liera tidak akan mengganggu dirinya.

Pria itu segera menuju lift sampai ke tempat mobilnya terparkir, dia mencoba menghubungi Liera kembali tapi tidak ada jawaban dari gadis itu. Segera-lah Julian berlari saat lift terbuka dan mengendarai mobil dengan kecepatan yang cukup tinggi.

Biasanya butuh waktu 30 - 35 untuk sampai, dengan kecepatan tinggi itu Julian hanya butuh waktu 20 menit untuk sampai di Villa. Saat membuka pintu, semua begitu gelap. Mungkin karena sebagai sudah dimatikan lampunya.

Julian melangkah menaiki anak tangga, segera menuju kamar Liera, tapi saat sampai Julian tidak menemukan sosok gadis itu di dalam kamarnya. Julian menarik pintu penghubung dari kamar Liera menuju kamarnya.

Matanya membuat sempurna, wajahnya begitu terkejut. Dan Julian terdiam di depan sana, mengedipkan matanya beberapa kali dan mencoba memastikan apa yang dilihat dirinya itu benar-benar nyata.

“Liera?” Julian melangkah masuk kedalam kamarnya, sebagian lantai terisi penuh dengan kelopak bunga dan aroma lilin menyengat penciumannya.

Yang lebih membuat Julian tidak bisa mengalihkan pandangan tak percayanya pada Liera, siapa yang mengajari gadis itu memakai gaun super tip body. Yang secara gaun itu menunjukkan seluruh lekukan tubuhnya, melihatkan kaki jenjangnya dan tubuh indahnya dalam balutan warna hitam.

Liera duduk di ranjang Julian, sambil menatap pria itu penuh tatapan yang sulit diartikan, dia melangkah turun saat Julian tak kunjung melangkah lagi, memperlihatkan paha mulusnya dan rambutnya yang terurai.

“Liera, apa yang terjadi? Ken—kenapa kau berpakaian seperti itu?” Ucap Julian, sebisa mungkin menahan dirinya dan menyadarkan bahwa ini salah.

Liera mengalungkan tangannya dileher Julian, menarik pria itu untuk mencium dirinya, Liera mengikuti seluruh instruksi yang dia baca di internet, melangkah mundur sedikit demi sedikit.

Julian hanya bisa mengikuti apa tujuan Liera melakukan ini, dia ikut serta membalas ciuman gadis itu, dengan hati melangkah maju kedepan.

Sampai akhirnya mereka jatuh diranjang, yang langsung dijatuhi oleh kelopak mawar merah, Liera melepaskan tangannya dan mulai membuka kancing pakaian Julian.

Julian yang terkejut menjauhkan wajahnya, menatap Liera dengan wajah yang sangat serius, membuat Liera terpaku takut.

“Liera—,”

Julian berniat untuk bangkit namun secepat itu Liera menahan dirinya dengan kedua kakinya. Terpaksa Julian menyangga kedua tangannya sebagai batasan agar tidak sepenuhnya menindih tubuh Liera. “katakan apa maksud dari semua ini?”

Liera terkejut, kenapa reaksi Julian berbeda dengan yang dia harapkan, bahkan jauh berbeda dari yang dia baca. Padahal dia menyiapkan segalanya untuk Julian dan bahkan membeli gaun ini. Mempelajari tutorial untuk make up yang digunakan sekarang.

“Kamu tidak suka?” tanya Liera dengan sedih, apa yang salah? Padahal Liera sudah melakukan dengan baik.

Julian meneguk air liurnya seperti meminum Sekaleng Bir, Saat sulit dan terasa membakar tenggorokannya. “Liera, apa yang mengganggu dirimu, katakan padaku.”

“tidak ada, aku hanya ingin menyerahkan diriku. Tapi—Kamu terlihat tidak ingin sekali menyentuhku dan bahkan tidak suka!” Liera menutup wajah dengan kedua tangannya, dia menangis dan merasakan hal aneh lagi. Seakan ada sebuah penolakan yang menyakitinya.

Julian membuka pakaiannya, menarik kedua tangan Liera dan menahannya di kedua sisi wajahnya. “Liera, dengarkan Aku. Apa kau melakukan ini karena perkataan pria tua itu?”

Liera menatap Julian, dia mengangguk dan sedikit gugup saat tahu Julian sudah menangkal pakaiannya.

“jika karena itu, aku tidak akan mau. Lihatlah untuk apa kau melakukan semua ini, aku tidak butuh Liera. Bahkan dengan dirimu yang seperti ini tidak membuatku tertarik apapun, aku menyukai dirinya seperti biasanya, persetanan dengan segala hal. Bohong jika aku tidak ingin menyentuhmu setiap saat, kau seperti bir untukku, sangat membuatku kecanduan.” jelas Julian, mungkin ini kali.pertama Julian begitu frontal menyampaikan hal yang dia pikirkan, tapi itulah kebenarannya inilah Julian yang sebenarnya.

Liera merasa bersalah, tangisannya semakin menjadi dan seakan seperti disini-lah Liera yang terlalu menganggap segalanya berlebihan, dia tidak tahu jika Julian akan menyukai hal biasa ada dalam dirinya bukan hal istimewa seperti ini.

“Jadi tetaplah menjadi Liera, gadis lugu-ku.” ucap Julian, dia mengecup kening Liera cukup lama dan segera melepaskan gadis itu.

Liera menutupi tubuhnya dengan kedua tangannya, dia sangat malu dan rasanya ingin berlari ke kamarnya, mengubur dirinya dalam selimut tebalnya.

Julian berjalan untuk mengambil ponsel Liera, memeriksa hal apa yang sudah gadis itu cari disana dan sedikit terkejut melihat Liera menggunakan identitas ibunya untuk mencari semua ini.

“aku akan menyita ponselmu untuk sementara waktu.”

“Baiklah, aku tahu salah. Kamu bisa memberikan hukuman lain tapi please jangan mengambil ponselku.” ucap Liera, di berlari mendekati Julian, melipat kedua tangannya sebagai permohonan.

“Tidak bisa!” tegas Julian, dia seharusnya lebih mengawasi gadis itu mulai sekarang, dan jangan sampai membiarkan youngbin menjadi teman dekatnya. Bisa rusak jika Liera menanyakan suatu hal padanya.

Liera menyerah, dia tidak bisa merayu Julian jika pria itu sudah mode tegas. Dia menyesal meletakkan ponselnya di kamar pria itu. “nanti kalau aku bosan bagaimana?”

“Kau bisa bermain ponsel jika aku berada disampingmu.”

 Julian meletakan ponsel Liera didalam lemari pakaiannya. 

“Ta—tapi, Julian!”

Jake yang mengetuk pintu kamar Julian beberapa kali tidak diberikan kesempatan itu masuk, terpaksa membuka pintu dan membuat kedua orang didalam sana menatapnya terkejut.

Julian segera menyembunyikan Liera didalam lemari pakaiannya, menyembunyikan sebisa mungkin agar Jake tidak melihat tubuh indahnya.

“Julian, ada hal aku pikir—aku salah datang diwaktu yang tidak tepat.” Jake dengan cepat menutup pintu dan menghindar dari tatapan tajam Julian.

Setelah pintu tertutup Julian segera membantu Liera keluar dari lemari pakaiannya, mengambil salah satu kemeja besarnya dan menutupi tubuh Liera. “aku akan menutup toko yang menjual pakaian ini, sangat membuat orang kesal.”

Liera hanya diam, apa yang membuat Julian kesal justru membuat dirinya tersenyum bahagia, dengan lembut Liera memeluk tubuh pria itu, dia merasa sangat mengerti karakter Julian secara perlahan.

Dia pria yang memiliki kita tinggi dalam hal cemburu. Dan sangat posesif.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status