Share

Kecemburuan Alvindra

Selama berjam-jam, Lyra menunggu kepulangan Vindra. Bahkan masakan yang dibuat telah dingin. Siapa sangka pria pekerja keras itu akan lembur hingga menjelang Isya. Harapannya mulai sirna, gagal sudah berterima kasih. Tak ada ide lain yang terpikirkan, tetapi mendadak terdengar langkah kaki yang berat. Sontak berdiri lalu menyapa sang suami yang telihat mengundurkan dasi. 

"Akhirnya kamu pulang." Ia menunjukkan senyum yang manis. 

"Memang apa pedulimu?" Buru-buru putra Malik mengalihkan pandangan kepada pelayan. "Taruh ini di ruang kerja."

"Mau makan malam bersamaku?" tawar Lyra, sungguh pantang menyerah, "aku sengaja menunggumu."

"Aku kenyang, makan saja sendiri. Lain kali tak usah menunggu, kulkasnya tak digembok sehingga kau baru bisa mengisi perut saat aku sudah pulang."

Padahal semalam pria maco itu menunjukkan sisi lembut. Sekarang ia kembali sedingin es

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status