Share

BAB 6

#.Pov Arrone

Hai, aku Arrone Maagsolf calon Alpa koloni Redmoon. Sebentar lagi hari pelantikanku sebagai Alpa dalam kaumku tapi sejujurnya aku belum siap untuk itu. Papa memintaku untuk menemukan mate-ku secepatnya sebelum aku dilantik agar pelantikanku bisa disertakan dengan pelantikan mateku menjadi Luna dalam koloni kami.

Tapi siapa werewolf mate-ku? Akupun sudah jenuh untuk mencari. Godwolf pun sama sekali belum memberikan akses untuk menentukan mate bagiku. Akhirnya aku memutuskan untuk keluar dari Koloni dan mencari lebih jauh, siapa tau alam berpihak mempertemukanku dengan werewolf yang pantas untuk disandingkan denganku sang Calon Alpa ini.

Hampir 3 tahun lamanya aku bergutat di dunia manusia sembari bergumul dengan studi yang ku ambil sampai satu ketika wolfku bernama Eguardo

yang seringnya ku panggil Eg bereaksi diluar dugaanku melihat salah satu manusia cantik berjalan tepat ke kami.

"Jangan gila Eg! Dia manusia". Hardikku menyadarkan wolf-ku pada pilihannya.

"Mate.. Mate... Mate...". Suara Eg memenuhi isi kepalaku. Aroma tubuh gadis itu tidak bisa ku jelaskan dengan detail. Hanya saja, bau yang dihasilkan dari tubuhnya menjadi kesukaan dan canduku.

"Siapa dia?" Batinku mempertanyakan latar belakang gadis yang membuat Eg hilang kontrol dari arahanku. Mata cokelat pekat yang Indah, wajah menawan dan proporsi badan yang ideal. Hampir mendekati kriteriaku secara keseluruhan, hanya saja dia manusia.

"Arrone, dia yang akan menjadi mate kita!" Ucap Eg membuatku sedikit terkejut.

"Eg! Sadarlah dia manusia". Aku mencoba menyadarkan wolfku dari keras kepalanya, "yang benar saja! Masa iya mateku berasal dari kaum terlemah?!" Gerutuku dalam hati, merasa gemas dengan tindakan Eg hari ini. "Bagaimana mungkin calon Alpa sepertiku menjadikan manusia sebagai Luna untuk bersama-sama denganku memimpin sebuah Koloni, bagaimana keturunan kami nantinya?dan seperti apa tanggapan kaum koloniku".

Wolf gila ini hanya tersenyum meremehkanku, aku sungguh dibuat geram dengannya kali ini. "Kau lupa Ar, aku wolf dengan insting kuat. I'm the Alpa!" Ucap Eguardo sarkastik padaku. "Apa mungkin....?". Baru saja aku ingin mengatakan apa yang menjadi pemikiranku, namun Eg, dengan terburu-buru memutuskan komunikasi antara kami.

Sungguh serigala gila!

Hari-hari berlalu, selalu saja gadis itu membuatku tertarik ke arah aroma tubuhnya yang sungguh menggiurkan menusuk ke angan-anganku. Wajahnya yang cantik terbayang selalu memenuhi isi pikiranku. Setiap kali dia berada didekatku, Eg selalu terpancing dan lepas kendali.

"sepertinya bukan aku yang membutuhkan mate sekarang, tapi Eguardo!".

Sampai pada saat aku melihat hal yang diluar dugaan. Gadis itu menuruni mobil dengan seorang pria yang mengeluarkan aura 'Alpa' dan juga anak perempuan disampingnya...? Tapi aku tidak pernah melihat mereka dipertemuan antar koloni.

"Siapa mereka?!". Pikiranku bercabang-cabang, ingin mencari tau dengan signifikan, jika benar gadis itu adalah kaumku, maka benar kata Eg dia akan menjadi Lunaku. "Lalu laki-laki itu siapa? Apakah dia ayahnya? Sang Alpa? Koloni mana?". Semua pertanyaan itu muncul dan berputar-putar dikepalaku.

"Arrone bodoh! Perkenalkan dirimu pada mereka, instingku tidak pernah salah". Lagi-lagi Eg mengeluarkan kata sarkasnya padaku..

"Jangan membuat aku emosi dan mengurungmu untuk waktu yang lama Eguardo!". Aku berjalan mendekati gadis itu, meraih lengannya dan... Kalian tau apa yang kutemui darinya, dia tidak hanya sekedar cantik namun sungguh sangat menawan. Dan matanya... Warna matanya berubah ketika aku menatapnya, desir aliran darahku mengalir begitu cepat, aroma khas tubuhnya menusuk kedalam irama jantungku.

"Sungguh cantik!" Batinku..

Aku melihat matanya berubah dari cokelat pekat menjadi abu-abu dan kembali menjadi cokelat. Eguardo pun bereaksi diluar dugaanku". Tenanglah Eg, kontrol dirimu dan jangan mempermalukanku!".

Eg mengabaikan perkataanku, ini tidak bisa dibiarkan. Sebelum dia membuatku malu, aku ingin bertindak terlebih dahulu.

"sudah ku duga! Werewolf hah?!".

Aku tersenyum penuh kemenangan membenarkan dugaanku. Namun aku terkejut saat gadis ber-aura putih namun mencekam disampingnya seketika menghardik tanganku dengan kasar, membuatku sedikit berdesis nyeri dengan pukulan tangannya.

"Jangan mencengkramnya seperti itu jika ingin berkenalan, Tuan muda keluarga bangsawan Maagsolf, calon Alpa Redmood :)". Aku cukup dibuat terkejut dengan terbongkarnya identitasku di depan mereka, tapi sebisa mungkin aku mencoba tenang.

"Arrone! Berhentilah bersikap kekanakan. Dia Lucianna, Noblesse penjaga kaum keturunan berdarah murni para bangsawan werewolf!". Eg dengan tatapan dan ucapan sinisnya memberitahu informasi yang cukup terlambat untuk ku ketahui sekarang.

"Sial, Eg! Kenapa kau baru mengatakannya, apa yang harus ku lakukan sekarang?!".

Aku mencoba mengendalikan ekspresiku. Walaupun aku sedikit banyak merasa terhimpit dan salah tindakan dalam situasi ini.

"Pura-puralah tidak mengenalnya, aku pergi dulu! Aku malas meladeni kebodohanmu". Ucap Eg memutuskan mindlink dan meninggalkanku begitu saja.

"Dasar serigala gila!! Lihat saja aku akan mengurungmu nanti Eg, aku tidak main-main dengan ucapanku serigala sarkas!!!".

Aku menggerutu memaki Eguardo yang berani-beraninya meninggalkanku dalam situasi seperti ini.

"Haha, Maafkan saya tidak memperkenalkan diri dengan baik. Tapi siapa gerangan anda dan gadis ini?". Aku mengajukan pertanyaan yang tampak bodoh namun itu satu-satunya cara agar aku terlepas dari kemarahan Noblesse ini.

Aku melihat secara bergantian gadis dihadapanku dan juga Noblesse yang bersebelahan dengannya. Tatapan tajamnya sedikit menggoyahkan pertahananku, aku merasakan hawa intimidasi yang mencekam. Jika untuk ukuran werewolf beta (strata biasa) ataupun Omega, dia tidak akan berani menatapku seperti itu bahkan setelah mendengar jika aku adalah calon Alpa dari sebuah Koloni.

"Mohon maaf tuan muda, jika anda calon Alpa, seharusnya anda memiliki wawasan luas untuk hanya sekedar tau 'siapa saya' dan juga 'gadis' ini. Kalo begitu kami permisi dulu tuan, kami ada kelas pagi". Ucapan sarkas ke sekian kalinya yang ku terima hari ini.

"Sial,  Aku sungguh malu!" batinku menggerutu.

Aku hanya bisa melihat punggung mereka yang semakin menjauh dari pandanganku. "Gila! Bahkan punggungnya saja cantik" batinku bergelut dengan pikiranku. "Haruskah aku mencari tau siapa gadis itu! Tapi yang pasti dia bukan hanya sekedar Shewolf beta atau omega biasa, jika sampai seorang Nobless datang untuk mengkhawalnya". Sangat menarik untuk awalan baru, pertemuan antara aku dan calon Luna-ku.

#.POV Wolf Eguardo

"Ya Moongoddess, mengapa engkau memasangkanku dengan human bodoh ini... T_T !!".

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status