"Oh ternyata Lo murid baru pindahan dari bandung."
"Iya gue ke sini karna ada urusan gitu makanya gue sekalian pindah sekolah, Ya baru dua hari lah gue sekolah disini."
Penasaran Luna terbayarkan ternyata Arga adalah murid baru disekolahnya.
Selain itu wajar saja ia tidak tau karna dua hari yang lalu ia tidak masuk sekolah dikarnakan harus mendonorkan darah untuk Lala.
"Ohiya gue ke kelas dulu , kalo lo mau nyari gue tinggal ke kelas 11 MIPA 1."
"Kek nya gue gabakalan deh nyari lo jadi gausah kepedean."
"Yakin , oke kita liat aja nanti dah gue pergi dulu."
Arga pergi menuju ke kelas nya , sementara itu Luna juga pergi menuju ke kelas nya. Setibanya di kelas ia melihat Galang dan Lala yang sedang duduk bersama teman- teman lain sesekali mereka bercanda dan tertawa bersama.
"Ehh La , kok lo ga malu sih punya saudara kek Luna, yang tega ngedorong saudara nya sendiri." Ucap Clara sahabat nya Lala yang menyidir Luna secara terang- terangan.
Luna yang mendengar itu terlihat cuek saja , ia tau bahwa semua teman kelas nya ini tidak akan berpihak kepadanya meskipun ia sudah berkata Jujur. Galang menyadari itu langsung mengalihkan topik pembicaraan nya.
"Ohiya gue nanti malam mau ngajakin Lala nge - date kalian mau ikut engga sekaian bawa pacar lo semua."
"Lang seriusan nanti malam kita mau nge - date."
Galang menganguk ke arah Lala , seketika Lala menjadi sangat gembira untuk pertama kalinya ia bakalan nge-date bareng Galang.
Mendengar itu Luna mengambil tas nya dan pergi ke luar kelas. Galang yang melihat Luna tiba- tiba berlari merasa penasaran ia ingin mengikuti Luna tetapi dicegat oleh Lala. Di kelas IPA Arga tanpa sengaja melihat Luna berlari membawa tas nya ,Arga pun mengkuti Luna dari belakang dan ternyata ,
Disaat Luna berlari tiba- tiba ia tersandung dan terjatuh , Arga yang melihat itu tidak tinggal diam ia menghampiri dan membantu Luna. Seketika Luna kaget kenapa Arga bisa ada disini?untuk kedua kalinya Arga membantu dirinya , sebenarnya Luna berlari ia mendapat pesan ketika di dalam kelas dari seseorang bahwa ___
+08555_____
Ini nomor Luna kan?
Anda _______
Iya , anda siapa
+08555______
Saya nadin mamah nya Raka, maap sebelum nya saya tiba- tiba mengirimkan pesan ke kamu, tetapi saya mendapat cerita dari suster jika dua hari lalu Raka bertemu dengan kamu , Awalnya saya merasa penasaran siapa yang Raka temui , dan ternyata kamu , saya juga mendapatkan nomor telepon kamu dengan mencari susah payah , dan berkat tuhan saya bisa mengirimkan pesan ke kamu, Luna sebelumnya saya berterima kasih Setidaknya Raka bisa tersenyum untuk terakhir kalinya di depan saya,Biasanya Raka selalu murung bahkan tidak berbicara sama siapa pun selain mba suster dan saya tetapi entah kenapa Raka bisa menyurahkan isi hati nya ke kamu.Terima kasih Luna saya harap kita bisa bertemu agar pesan dari Raka bisa tercapai ke kamu.
Anda_____
Maksud ibu apa terakhir kalinya?
Ya , pada hari Rabu ini Raka telah menembuskan napas terakhirnya.karna itulah Luna berlari sampai terjatuh ia ingin bertemu Raka untuk terakhir kalinya sebelum di kebumikan . Luna menceritakan itu semua kepada Arga , awalnya Arga terkejut mendengar cerita dari Luna pada awal ketemu nya dengan Raka.
Sekarang mereka menuju arah rumah sakit , lutut Luna yang tersandung belum sempat diobati . Tak lama mereka pun sampai di rumah sakit tanpa menunggu lama Luna berlaru hingga Arga ketinggalan dibelakang.
Tesss...
Air mata Luna jatuh ketika melihat Raka sudah tertutupi oleh kain, bahkan ada Mama Raka yang masih berdiri setia mendampingi putra kecil nya itu. Dangan tanggan bergetar dan tak percaya jika Raka harus pergi sekarang padahal ia sudah berjanji akan membawa Raka jalan untuk membeli eskrim jika sembuh.Luna mendekati Raka da nmemeluk erat tubuh kecil itu , Mama Raka bahkan tidak sanggup untuk melihat Luna memeluk Raka.
Disisi Lain Arga juga merasa sedih melihat Luna menangis seolah- olah mereka memiliki hubungan seperti saudara. Mama Raka berjalan dan memeluk Luna sambik mengucapkan kalimat terima kasih setidaknya putra kecil nya itu bisa tersenyum untuk terakhir kalinya.
"Luna ini pesan dari Raka."
Dengan tersedu- sedu Luna membaca kalimat yang dituliskan oleh Raka untuk dirinya.disitu bertuliskan
"Hai kaka cantik, Maap yah Raka gabisa makan eskrim sama kaka cantik jika Raka sembuh, Raka sepertinya bakalan ketemu sama ayah Raka disisi tuhan. Jadi kaka cantik makan eskrim nya sendiri aja , jangan ngajak Raka entar Raka ompong kalo ketemu ayah nanti gimana dong kalo ompong kan ga cakep."
Surat itu membuat Luna menagis tak terbendung lagi , dengan sigap Arga memeluk Luna sambil menenagkan nya . Luna memeluk erat Arga bahkan baju nya Arga sudah mulai basah dikarnakan Luna. Setelah itu Raka di bawa oleh ambulan menuju ke pemakaman , Luna dan Arga mengikuti tempat persingahan Raka untuk terakhir kalinya. Mama Raka hanya bisa meratapi putra nya yang sudah berada di sisi nya tuhan.
"Hiks...hiks tante saya mau nanya selama ini Raka sakit apa."
"Maap kan saya Luna , jika saya belum sanggup cerita sekarang , nanti saya akan memberi tahu kamu."
Luna mengerti perasaan ibunya Raka untuk saat ini . Bahkan ibunya dari tadi tidak melepaskan pandangan matanya dari putra nya itu. Setelah pemakaman Raka berakhir , Luna memutuskan untuk izin pulang terlebih dahulu dikarnakan ia masih memakai seragam sekolah bersama Arga. Mama Raka juga meminta Luja untuk datang pas acara yasinan buat Raka.
"Ga , makasii lo tadi udah mau ngantar gue, karna gue lo keikutan bolos."
"Iya gapapa , gue ingin ikut lo entar malam bolehkan."
Luna mengganguk , mereka sekarang menuju arah pulang ke rumah nya Luna. Tak lama mereka pun sampai , Arga tidak singgah ia juga lansung pamit ke Luna , ia juga harus ganti baju untuk pergi ke acara yasinan nya Raka.
Luna sudah bersiap- siap dengan menggunakan pakaian yang berwarna hitam. Ia menuruni tangga tanpa sengaja ia berpapasan dengan Galang ."Loh lun, kamu mau kemana?"Iya lang, aku mau ikutan yasinan dirumah Raka.""Bentar deh Raka itu siapa?"Raka itu anak kecil yang ga sengaja aku ketemu di rumah sakit , padahal kami ada janji jika dia sembuh aku akan ngajak dia makan eskrim tetapi tepat tadi pagi dia sudah meninggal dan sekarang aku mau ikut yasinan.""Aku ikut deh, biar kita barengan.""Bukan nya kamu ada janjian sama Lala, aku bisa pergi sendiri kok lagian Arga udah ada di depan.""Arga? anak baru di IPA kan.""Iya , kamu tau ya Lang.""Aku tadi pagi engga sengaja ngeliat kalian makan bareng di kantin, pake acara ketawa- ketawa lagi." Ucap Galang dengan mengalihkan pandangan nya ke arah lain , agar Ia tidak ketahuan cemburu ."Yaudah deh Lang ,aku pergi dulu yah kasian Arga nunggu lama.""Eitss ..kamu sam
Ceklek...Pintu kamar Luna terbuka , bi mirna melihat Luna yang masih dalam keadaan tertidur. Bibi merasa tidak enak membangunkan Luna , selain itu Bi Mirna juga merasa iba kepada non nya itu.Sekarang sudah pukul 07.00 . Mau tidak mau Bi Mirna membangungkan Luna , takut jika Luna telat ke sekolah.Dengan perlahan Bi Mirna memanggil Luna untuk bangun."Non Luna, bangun Non sudah pagi nanti Non telat lagi.""Euhghhh."Luna membuka matanya secara perlahan , terlihat matahari sudah memancarkan cahaya nya yang menembus sela- sela jendela Luna.Luna pun bangun dari tidurnya, tak sengaja Bibi melihat tanggan kanan Luna yang memar , sontak saja itu membuat Bi Mirna khawatir.Karna ia pasti tau ini hukuman dari Papa Bram, akibat ulah nya yang mengadu ke Lala jika Galang jalan bersama Luna. Itu membuat hati Bi Mirna merasa bersalah sama Luna."Non maafin bibi yah non, ini semua karna bibi yang bilang ko non Lala , jika den Gala
Kring...kring...Bel berbunyi menandakan sudah waktu nya istirahat . Luna terkejut ketika keluar dari kelas ia melihat Arga sudah stand by tepat di samping kelas nya. Arga mengampiri Luna lalu memengang tanggan nya ."Kamu laper kan? Ayok makan."Belum sempat Luna berkata- kata ia sudah terlebih dahulu di tarik oleh Arga. Sesampainya di kantin Arga dan Luna menjadi sorotan siswa- siswi lain.Luna sama Arga anak baru itu mereka jadian.Wahh gabisa nih Arga cakep kok mau sama Luna , iya sih cantik tapi cakepan gue.Sok kecakepan banget Luna , galang di tinggalin ehh malah Arga yang di pepet terus, ga tau malu.Begitulah cacian mereka terhadap Luna, sadari dari tadi Luna hanya bisa menuntup telinga nya dari cacian mereka. Arga yang menyadari itu membawa Luna pindah dari kantin menuju perpustakaan. Sesampainya di perpustakaan , Arga mengajak Luna duduk di tempat pertama kali mereka bertemu."Ga lepasin!"Kamu ga usah pikirin
Waktu semakin larut malam , Luna memutuskan untuk pulang ke rumah. Ia tidak memiliki tempat nginap lain selain rumah nya , Lagian pula mungkin acara party Lala sudah berakhir. Sesampainya di depan rumah , Luna masuk melewati pintu belakang . Dengan diam- diam dia masuk agar tidak ketahuan . Rupanya party Lala masih belum selesai , bahkan masih terdengar suara mereka yang asik tertawa. Luna mengendap- ngendap masuk ke dalam kamar ia pun menutup pintu dengan perlahan- lahan. Sedikit Rasa lega ia masuk ke rumah tanpa ada yang tau setidaknya dia tidak bikin Lala malu.Luna meletakkan tas nya ke atas meja rias nya , ketika itu tiba- tiba saja Luna terkejut karna tanpa ia sadari ada seseorang di dalam kamar nya."Masuk seperti maling segitu takut nya kalo sampai ketahuan sama yang lain.""Ga...lang ngapain Lo di sini?"Ck ..bahkan raut wajah Lo bisa ketebak ,
Dengan ngos- ngosan Luna berlari dari Arga , pas pula di samping Luna ada sebuah kursi , tanpa basa basi ia langsung duduk di kursi itu."Hosh...hoshh , lo kenceng amat si Lun lari capek gue ngejernya.""Ya lagian sih Lo , gue ga ada nyuruh Lo lari ngejer gue.""Lo makin lama makin nyebelin deh Lun , gue karungin juga lo lama- lama.""Udah deh jangan kebanyakan bicit , Makan yuk gue laper tapi lo yang bayarin , gue ga punya duit.""Yaudah ayok , Lo mau makan apa?"Heumm ... nah itu aja kita makan bubur."Pas tidak jauh dari mereka ada mamang jual bubur , karna Luna sudah laper banget mereka pun memesan dua mangkok bubur ayam.Keringat wajah Luna mulai bercucuran , Ketika ia ingin mengelap wajah nya itu tapi sudah kedahuluan oleh Arga."Makanya , lari jangan cepet - cepet kan jadi nya keringetan.""Kan jogging ya harus keringetan dong , yakali cuman jalan doang biar engga keringetan.""Harusnya tuh kita lari k
Matahari mulai terbit bahkan ia memancarkan cahaya nya yang begitu indah. Lala menyipitkan matanya karna cahaya matahari begitu silau menusuk pandangan nya.Lala terkejut kenapa ia bisa ada dikamar? Bukannya ia semalam tertidur di luar ? Siapa yang membawanya ke sini?Lala bergegas keluar kamar untuk menemui Luna ,karna setelah ngobrol bersama Luna , ia masih berada di luar rumah dan aneh nya itu sudah larut malam , tapi siapa yang memindahkan dia ke kamar , jika itu pun papa tapi papa sedang tidak di rumah.Lala membuka pintu kamar Luna , dan terlihat kosong , berarti Luna sedang di luar . Ia pun mencari ke ruangan lain , bahkan tidak ketemu dengan Luna. Apa luna yang memindahkan dia tapi luna kan lagi sakit. Lala tidak menyerah ia mengingat ada satu tempat yang ia belum cari yaitu taman belakang rumah .Dan ternyata benar , Luna ada disana yang terlihat Luna sudah memakai pakaian seragam sekolah , bahkan raut wajah nya sudah begitu tidak terlihat pu
Bruk!Tubuh Lala ambruk bersama Galang .Sebuah tanggan besar Galang sempat melingkar di pinggang Lala untuk menahan tetapi karna Lala berlari begitu cepat , hingga membuat Galang kehilangan keseimbangan alhasil mereka berdua sama- sama terjatuh."Aduh ! sorry gue ga sengaja?" Lala yang begitu dekat dengan Galang , hingga mereka saling tatap menatap .Galang yang tak berkutik terus menatap mata Lala begitu dalam.Lala yang menyadari itu , langsung menjauhkan tubuh nya dari Galang .Ketika ia ingin berdiri , lutut bagian kirinya sedikit lecet , hingga menimbulkan sedikit rasa perih.Tanpa basa basi , Galang bangkit dan menggendong Lala dengan gaya bride style menuju UKS.Sontak saja itu membuat Lala kaget , tanpa ia sadari kedua tanggan nya kini sudah melingkar di bahu nya Galang .Banyak yang melihat mereka berdua bahkan Arga kini sudah mengepalkan tang
Kring! Kring!Luna pergi menyusul Galang ke UKS untuk melihat bagaimana keadaan nya . Ia bahkan membawa beberapa kue dan air untuk lelaki itu karna ia tahu jika Galang belum makan.Luna membuka pintu , dengan perlahan ia masuk , dengan mengendap- ngendap tanpa menggangu Galang yang benar- benar tidur terlelap .Luna mengelus - ngelus kepala Galang, ia pun duduk di samping Galang . Semakin dalam ia memerhatikan nya membuat Luna tersenyum manis . Wajah Galang ketika tidur terlihat seperti anak kecil begitu mengemaskan. Oh tuhan! Bahkan Luna saja menahan diri agar tidak mengambil foto Galang secara diam- diam.Mungkin kebanyakan orang pasti memamfaat kesempatan ini , disaat berdua dalam satu ruangan , jika melihat kekasihnya tidur seperti ini , sudah tentu mereka bakalan foto dan masuk ke dalam story .Tetapi Luna berbeda , tidak perlu di foto cukup di liat dan di simpan dalam hati . Toh