Waktu semakin larut malam , Luna memutuskan untuk pulang ke rumah. Ia tidak memiliki tempat nginap lain selain rumah nya , Lagian pula mungkin acara party Lala sudah berakhir. Sesampainya di depan rumah , Luna masuk melewati pintu belakang . Dengan diam- diam dia masuk agar tidak ketahuan . Rupanya party Lala masih belum selesai , bahkan masih terdengar suara mereka yang asik tertawa. Luna mengendap- ngendap masuk ke dalam kamar ia pun menutup pintu dengan perlahan- lahan. Sedikit Rasa lega ia masuk ke rumah tanpa ada yang tau setidaknya dia tidak bikin Lala malu.
Luna meletakkan tas nya ke atas meja rias nya , ketika itu tiba- tiba saja Luna terkejut karna tanpa ia sadari ada seseorang di dalam kamar nya.
"Masuk seperti maling segitu takut nya kalo sampai ketahuan sama yang lain."
"Ga...lang ngapain Lo di sini?
"Ck ..bahkan raut wajah Lo bisa ketebak ,
Dengan ngos- ngosan Luna berlari dari Arga , pas pula di samping Luna ada sebuah kursi , tanpa basa basi ia langsung duduk di kursi itu."Hosh...hoshh , lo kenceng amat si Lun lari capek gue ngejernya.""Ya lagian sih Lo , gue ga ada nyuruh Lo lari ngejer gue.""Lo makin lama makin nyebelin deh Lun , gue karungin juga lo lama- lama.""Udah deh jangan kebanyakan bicit , Makan yuk gue laper tapi lo yang bayarin , gue ga punya duit.""Yaudah ayok , Lo mau makan apa?"Heumm ... nah itu aja kita makan bubur."Pas tidak jauh dari mereka ada mamang jual bubur , karna Luna sudah laper banget mereka pun memesan dua mangkok bubur ayam.Keringat wajah Luna mulai bercucuran , Ketika ia ingin mengelap wajah nya itu tapi sudah kedahuluan oleh Arga."Makanya , lari jangan cepet - cepet kan jadi nya keringetan.""Kan jogging ya harus keringetan dong , yakali cuman jalan doang biar engga keringetan.""Harusnya tuh kita lari k
Matahari mulai terbit bahkan ia memancarkan cahaya nya yang begitu indah. Lala menyipitkan matanya karna cahaya matahari begitu silau menusuk pandangan nya.Lala terkejut kenapa ia bisa ada dikamar? Bukannya ia semalam tertidur di luar ? Siapa yang membawanya ke sini?Lala bergegas keluar kamar untuk menemui Luna ,karna setelah ngobrol bersama Luna , ia masih berada di luar rumah dan aneh nya itu sudah larut malam , tapi siapa yang memindahkan dia ke kamar , jika itu pun papa tapi papa sedang tidak di rumah.Lala membuka pintu kamar Luna , dan terlihat kosong , berarti Luna sedang di luar . Ia pun mencari ke ruangan lain , bahkan tidak ketemu dengan Luna. Apa luna yang memindahkan dia tapi luna kan lagi sakit. Lala tidak menyerah ia mengingat ada satu tempat yang ia belum cari yaitu taman belakang rumah .Dan ternyata benar , Luna ada disana yang terlihat Luna sudah memakai pakaian seragam sekolah , bahkan raut wajah nya sudah begitu tidak terlihat pu
Bruk!Tubuh Lala ambruk bersama Galang .Sebuah tanggan besar Galang sempat melingkar di pinggang Lala untuk menahan tetapi karna Lala berlari begitu cepat , hingga membuat Galang kehilangan keseimbangan alhasil mereka berdua sama- sama terjatuh."Aduh ! sorry gue ga sengaja?" Lala yang begitu dekat dengan Galang , hingga mereka saling tatap menatap .Galang yang tak berkutik terus menatap mata Lala begitu dalam.Lala yang menyadari itu , langsung menjauhkan tubuh nya dari Galang .Ketika ia ingin berdiri , lutut bagian kirinya sedikit lecet , hingga menimbulkan sedikit rasa perih.Tanpa basa basi , Galang bangkit dan menggendong Lala dengan gaya bride style menuju UKS.Sontak saja itu membuat Lala kaget , tanpa ia sadari kedua tanggan nya kini sudah melingkar di bahu nya Galang .Banyak yang melihat mereka berdua bahkan Arga kini sudah mengepalkan tang
Kring! Kring!Luna pergi menyusul Galang ke UKS untuk melihat bagaimana keadaan nya . Ia bahkan membawa beberapa kue dan air untuk lelaki itu karna ia tahu jika Galang belum makan.Luna membuka pintu , dengan perlahan ia masuk , dengan mengendap- ngendap tanpa menggangu Galang yang benar- benar tidur terlelap .Luna mengelus - ngelus kepala Galang, ia pun duduk di samping Galang . Semakin dalam ia memerhatikan nya membuat Luna tersenyum manis . Wajah Galang ketika tidur terlihat seperti anak kecil begitu mengemaskan. Oh tuhan! Bahkan Luna saja menahan diri agar tidak mengambil foto Galang secara diam- diam.Mungkin kebanyakan orang pasti memamfaat kesempatan ini , disaat berdua dalam satu ruangan , jika melihat kekasihnya tidur seperti ini , sudah tentu mereka bakalan foto dan masuk ke dalam story .Tetapi Luna berbeda , tidak perlu di foto cukup di liat dan di simpan dalam hati . Toh
•Di bioskop•"Silahkan duduk tuan putri." Arga mempersilahkan Lala duduk terlebih dahulu . Dari tadi Arga mengengam tanggan Lala begitu erat . Lala yang sudah memerah pipi nya seperti kepiting rebus tidak bisa menahan malu di depan Arga. Deg- degan itulah yang di rasakan keduanya. Lala yang tidak bisa menonton film horor karena ia takut nanti tidak bisa tidur , tapi karena Arga bilang ia siap jadi tempat Lala bersembunyi jika hantu nya muncul tiba- tiba.Bahkan Lala memegang bahu Arga begitu erat , dan menyadarkan kepala nya di dada bidang Arga."Huaaa...hantu nya keluar." Teriak Lala secara spontan , Arga dengan siap siaga menutup mata Lala dengan tanggan kiri nya . Begitu indah , layaknya mereka seperti pasangan kekasih yang lagi mekar memancarkan kebahagiaan nya.Cukup melelahkan padahal hanya sekedar menonton film saja. Itu sudah membuat Lala menguras tenaga , karena di cerita itu ada adegan sedih , ko
Luna terbangun dari tidurnya , ia melihat beberapa cahaya mulai masuk ke dalam celah jendela kamar nya. Ia teringat tentang semalam , apapun resiko nya ia bakalan terima semua nya. Tak butuh waktu lama Luna bersiap memakai baju sekolah.Bahkan terlalu pagi ia berangkat ke sekolah . Tidak mudah untuk jujur kepada seseorang yang kita cintai , bahkan butuh sesuatu yang bisa menguatkan diri .Luna menaiki bus , bahkan di jalan masih terlihat sepi karena masih pukul 06.00 . Di dalam bus juga tidak terlalu ramai , mungkin masih terlalu pagi. Luna duduk di kursi sebelah kiri paling pojok , ia mendengarkan sebuah lagu dan menikmati pemandangan jalan yang indah .Sebelum ke sekolah , ia berhenti dulu ke sebuah taman yang letak nya untung tidak jauh dari sekolah nya.Di saat Luna tengah asik duduk , tiba - tiba ada beberapa orang pria mendatangi Luna."Cewek , sendiri aja mau di temenin enggak?" Sapa pria itu , berpostur tu
Papa Bram mengendarai mobil dengan penuh emosi. Luna bahkan sampai ketakutan. Sesampainya di rumah , papa Bram langsung menarik tanggan Luna hingga membuat Luna hampir terjatuh."Hiks_ pah maafin Luna , Luna ga salah pah , Luna mohon pah dengerin penjelasan Luna.""Seharusnya saya ga usah menjaga kamu dari kecil , bener kamu itu sama seperti ibu kamu hidup cuman bikin susah keluarga!""Maksud papa i_ibu Luna , bukannya mama itu mama kandung nya Luna?""Asal kamu tahu ! Kamu itu anak selingkuhan dari mantan istri saya dengan lelaki ga jelas ! Ibu kamu itu perempuan murahan , dia rela ninggalin saya demi lelaki itu , bahkan dia sendiri tega ngebuang kamu di depan rumah saya! Tapi karna ibu saya yang dulu masih hidup sayang sama kamu , makanya dari detik ini saya masih pegang amanah itu ! Tapi semakin hari saya melihat kamu , saya muak ! Ngeliat kamu itu hanya bisa bikin saya sakit hati , lebih baik kamu sa
Kring!!!!Sudah jam 16.00 , kini Arga dan teman - teman nya sudah pulang . Awalnya Arga tidak ingin mengajak teman nya itu untuk ikut tapi , karena mereka memohon dari tadi makanya Arga mengizinkan mereka . Mereka membeli begitu banyak makanan di supermarket , sebelum ke rumah Luna.Ting ! Ting!Arga memencet bel rumah Luna sebanyak dua kali , tak lama pintu terbuka dan yang keluar adalah mama Nawa."Siapa kalian?" tanya mama Nawa , ia baru melihat anak cowo yang berani ke rumah nya selain Galang."Gini tante saya Arga , dia Nata dan yang di samping kanan saya Bima , kami ke sini mau ngeliat Luna tadi dia ga masuk sekolah Katanya sakit ." Arga menjelaskan tujuan nya datang , tetapi ekspresi mama Nawa terlihat datar , bahkan ia tak percaya jika Luna memiliki teman lelaki satahu dia hanya Galang yang bisa