Share

PENAMPAKAN SOSOK POCONG

"Oh ya kamu kok belum tidur?" tanya Dion.

"Iya Rasti tadi lihat penampakan pocong."

"Pocong! Kok bisa?"

"Gak tau. Tapi sepertinya pocong itu adalah tumbal dari tusuk konde ini, Yon."

"Gila! Tusuk konde itu harus benar-benar di musnahkan. Sebelum makin banyak korban."

"Iya. Eh, lanjut besok ya, Yon. Kasihan Rasti, aku harus temenin dia dulu."

"Oke."

Telepon pun terputus. Dion kembali berbaring di kasur, sampai akhirnya kedua matanya pun dapat terpejam dan Dion terlelap dalam tidurnya.

Sementari itu di rumah Tante Dewi.

Semuanya jadi terbangun karena teriakan Rasti. Mereka duduk di ruang tamu.

Selesai telepon, Nayla kembali ke ruang tamu sambil membawa segelas air untuk temannya itu.

"Minum dulu, Ras."

"Makasih, Nay."

"Memangnya tadi apa yang membuat kamu teriak, Nduk?" tanya Tante Dewi lembut.

Rasti terdiam beberapa saat, sampai Nayla menyenggol lengannya. Membuat Rasti gelagapan.

"Kok diam? ditanya Tante, Ras!"

"Oh maaf, Tante." Rasti memalingkan pandangannya pada kamar Nayla.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Shintya
hai kak,salam kenal ya... Alhamdulillah suka sama ceritanya. terimakasi ya kak udah setia menunggu update nya. diusahain update cepet kak, mohon di tunggu yaa kak...
goodnovel comment avatar
Shintya
hai kak salam kenal ya.. Alhamdulillah suka sama ceritanya. terimakasih banyak ya kak. iya di usahain fast update kak ... mohon di tunggu ya bab barunya...
goodnovel comment avatar
reona.rg
makiin seruu cerita nya pliss kak di panjangin donk bab ny nambah koin pun ga masalah bagus bgt ceritany bikin penasaran tegang jg..semangat update kak^^,)/
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status