Share

Part 17

Suasana ruangan kerja Alexander begitu hening. Alexander duduk di kursi kebesarannya, sementara Rafael dan Joshua duduk bersisian di depan ayahnya. Lelaki berperawakan tinggi tegap itu, masih menampakkan garis-garis ketampanan meski sudah berusia setengah baya. Di sana terlihat jelas dari mana Rafael mewarisi hidung mancung dengan pahatan dan detail sempurna di setiap inchi wajahnya.

Tegas dan berwibawa adalah ciri khas Alexander. Kedua putranya—dari ibu yang berbeda—telah didikte menjadi anak yang patuh. Senakal-nakalnya Rafael, Alexander selalu bisa mengendalikannya. Itulah mengapa sampai saat ini, Rafael masih bersedia tinggal serumah dengan keluarganya meski jelas-jelas Rafael tidak menyukai mereka.

Sebenarnya, ada satu hal yang membuat Rafael memilih bertahan. Rumah itu satu-satunya tempat yang menjadi kenangan manis bersama sang ibu. Karena itu, Rafael tidak sudi jika Elma mengambil alih rumah itu dan menjadi satu-satunya penguasa. Jadi, jangan heran jika hampir di

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status