Share

Bab 8. Teman Curhat

Sisil menghampiri anak kembar dari sahabatnya yang sekarang resmi menjadi adik iparnya. “Sayang, katanya mau main sama Tante, tapi kenapa kalian pergi?”

“Tadi kata Om Al, mainnya ntar sore aja,” sahut Gara yang sedang belajar menulis sementara Bara sedang bermain robot-robotan.

“Oh begitu ya.” Sisil duduk di antara mereka, memerhatikan kedua anak kembar dari sahabatnya itu.

“Iya, Tante, makanya kami pergi dari kamar Tante.” Kini Bara yang menimpali.

Sisil mengganggukkan kepalanya, lalu mendekati Gara. “Tulisanmu bagus, Sayang,” puji Sisil sambil membelai rambut Gara. “Bara kenapa nggak belajar juga kayak abang?” Sisil menoleh pada Bara yang sedang asyik dengan mainannya.

“Belajar tuh ngebosenin, Tante,” jawab Bara dengan santainya. “Aku nggak suka belajar,” imbuhnya.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Ririn
jadi laki2 hrus jentelmen hanya hal sepele membiarkan istriny kesepian HTI seorng prempuan itu rapuh jd slhi msih dismokg jg dia baik2 jg dusisa2kan
goodnovel comment avatar
Aji
jadi laki-laki itu harus bisa memaafkan seseorang perempuan apalagi dia itu istrinya sendiri jngan bikin sakit hati perempuan, batu aja bisa luka kalo kena goresan tajam apalagi hati seorang perempuan, jadi orang itu harus bisa menjaga hati perempuan walaupun hati kita disakiti
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status