Share

Chapter 3

RS.Seoul

Karina membuka matanya dengan perlahan, matahari pagi menerpa wajahnya dari balik tirai membuat dahinya mengkerut. Melihat sekitar Karina mulai paham mungkin dia sudah mati, tapi saat merasakan sakit disekitar tubuhnya dia berpikir ulang jika dia mungkin belum mati, kalau tidak kenapa dia bisa merasakan sakit.


‘Apa sekarang dia sudah mati?‘

Melihat ruangan kamar yang lebih dominan berwarna putih dengan sedikit linglung, Karina juga melihat tumpukkan buah segar diatas meja di depannya dengan penuh nafsu. Karina sadar jika  sekarang perutnya kosong, dia sangat lapar sekarang.


Tangannya berusaha untuk bisa menggapai buah yang segar dengan tangan kananya, tapi pergerakan tangan Karina berhenti saat mendengar suara pria disampingnya.


"Apa kamu lapar?" Tanya seorang pria.

Karina terkejut dan menggeleng pelan dengan jujur, perasaan sangat takut Karina saat menyadari jika ada tiga orang didalam ruangan yang dengan intens dari tadi menatapnya.


"Apa aku masih hidup?" Cicit pelan Karina.

Pria itu tersenyum lembut, mendekati Karina yang masih terbaring lemas diatas ranjang.


"Tentu saja kamu masih hidup" Ucapnya santai, membelai rambut Karina sayang.

Sekarang dia merasa tidak nyaman dengan perlakuan pria ini, menjauh dari jangkauan tangan pria asing dengan cepat dan menggelengkan kepalanya pelan jika dia risih dengan perbuatan pria ini.

tersenyum maklum,

"Tidurlah, aku akan menyuruh orang untuk membawa makanan kemari"


Karina masih berpikir keras dengan wajah merah seperti kepiting rebus, pria dengan wangi itu sudah pergi dari 15 menit yang lalu. Dia masih berpikir kenapa dia berada diruangan ini.


Bahkan dia tidak tahu sekarang ada dimana dan siapa mereka, pertanyaan itu terus berputar dikepalanya hingga sekarang.


Bahkan alisnya mengkerut lucu pertanda dia sedang berpikir serius.


Flasback off

Pesta diadakan dengan sangat megah, banyak orang penting terlihat malam ini untuk menyambut kepulangan dari tunangan Mike. Dari pemerintah, pengusaha, dan artis datang ke pesta yang diadakan dengan sangat berkelas.


Karina hanya diam disamping mike, dia  sama sekali tidak tahu  harus berbicara dengan siapa saja dipesta malam ini. Dia tidak mengenal siapapun disini untuk diajak bicara selain Mike, akhirnya Karina memutuskan pergi ke ujung meja yang menyediakan banyak makanan untuk mengisi perutnya yang lapar.


"Aku kira kau tidak akan kembali lagi" Tanya seorang wanita cantik bergaun merah.


Karina menoleh dan menatap bingung,

'apa dia bicara padaku?'

Mendengus, "Aku dengar kau hilang ingatan, apa itu benar Elsa?"


Sekarang Karina semakin bingung,

'Hilang ingatan, apa dirinya?' Perasaan dia masih ingat siapa dirinya dan berapa umur dia sekarang.


"Apa kau ingin membuat Mike marah?" Ucap seorang wanita cantik yang memiliki kulit putih pucat.


'Dia seperti boneka' Puji Karina dalam hati.

tersenyum licik,

"Cih, sampah sepertimu mau menceramahiku untuk menyapa tunangan Mike"


Karina mulai canggung berdiri diantara kedua wanita ini, kenapa mereka saling memancarkan aura permusuhan.


"Bahkan aku kenal Mike sudah 10 tahun daripada kamu, tidak mungkin dia marah hanya karena aku menyapa Elsa"


"Benarkah? Aku akan memanggil Mike untukmu" Balas wanita pucat dengan dingin.


Dengan perasaan kesal wanita gaun merah meninggalkan mereka berdua dengan perasaan malu.


"Aku senang kau kembali Elsa" Ucapnya lembut, mengulurkan tangannya kepada Karina dengan senyuman manis.


Walau bingung Karina tetap menerima tangan wanita ini dan berjabat dengan canggung, dia sama sekali tidak berani bertindak gegabah.


'Tapi, kenapa dengan tatapannya itu'  Cemas Karina saat melihat dinginnya pandangan wanita ini untuk dirinya.


Mike langsung merangkul bahu Karina,

"Kau sudah bertemu dengan yolanda?" Ucap mike memandang yolanda datar.


Karina melihat Mike dengan tatapan bertanya, mike langsung yang mengerti,

"Dia sepupumu dan dia juga yang selama ini membantuku untuk mencarimu" Membelai rambut cantik Karina.


"Mungkin dia belum ingat Mike, lagian aku tidak mengira kau akan benar-benar menemukannya disana" Ucap Yolanda, memandang mike dengan sedih.


Mike menatap dingin, membawa karina pergi dari hadapan yolanda.

Yolanda menatap kepergian keduanya dengan rumit, "Kenapa kau berbohong" Ucapnya lirih memandang punggung Mike.

.

.

Karina duduk santai disebuah ruangan private, tadi mike membawanya kemari. Dia asik memakan makanan yang berada diatas meja dengan lahap tanpa perduli tatapan Mike.


"Elsa dengarkan aku," Ucap Mike dengan nada serius.

Karina melirik Mike dengan tatapan penuh tanda tanya, sangat jarang melihatnya serius seperti sekarang.


Duduk disampingnya, Mike menaruh makanan yang dipegang Karina ke atas meja, "Elsa apapun nanti yang  dikatakan mereka diluar sana itu semua bohong, tolong jangan percaya" Menangkup pipi Karina untuk menatapnya.


Karina bingung dengan ucapannya,

"Mike kenapa mereka mengira aku adalah Elsa, siapa dia?


Mile tersenyum, membawa Karina dalam dekapannya dengan lembut. Dia senang akhirnya pertanyaan ini keluar dari mulut manis wanita yang dicintainya.


"Tentu saja kamu"

Sekarang Karina ingin melepaskan diri dari dekapan Mike, tapi semakin dia ingin lepas Mike malah memeluknya dengan erat.


  "Aku bukan Elsa“

Melihat wajah Karina di dekapannya,

"Bisakah terus seperti ini"

Karina yang kesal melepaskan pelukan,

"Aku bukan Elsa, hm aku juga ingin pulang kerumah" Ucapnya pelan.


Mike diam dan menatap gadis cantik dihadapannya, "Rumah apa yang kamu maksud?" Menatap dingin.

Karina sudah ketakutan, sifat Mike sekarang membuatnya panik.


"Elsa kamu tau, ketika kau tidak ada disini hidupku terasa hampa dan aku selalu kesepian. Aku bahkan tidak sanggup untuk menghadapi hari esok, dua tahun aku mencarimu keseluruh tempat sayang. Bahkan aku kira kau sudah pergi dari dunia ini" Menatap Karina dengan tatapan hampa.


Karina tidak mengerti apa yang dibicarakan oleh Mike, kenapa tatapan Mike membuatnya takut.


"Tapi saat anak orangku tidak sengaja menangkap fotomu saat berada disana, aku sangat senang“

"Tapi kau bukan mencariku" Bisik Karina dengan kecewa, yang dicari Mike adalah Elsa dan bukan dirinya.


“Apakah itu penting?"  Mike memeluk Karina posesif.


Karina terdiam, dia tidak tahu harus bicara apa sekarang. Tapi dia merasa ini tidak benar karena dia bukan Elsa! dia tidak mengenal semua orang yang ada disini . Walaupun dia senang tinggal disini, tapi tetap saja ini bukan kehidupan dia melainkan orang lain. Karina sadar semua ini bukan untuknya melainkan milik orang yang bernama Elsa.


'Apakah dia sangat penting bagi Mike?'

'Apakah ini benar?'

'Mungkin aku harus pergi?'


Suasana hening menyelimuti mereka berdua, Karina juga bingung harus berbuat apa tentang situasi saat ini.


"Mike aku lelah dan ingin tidur" Ucap Karina, dia lebih baik diam untuk sekarang.


Mike tersenyum manis,

“ Tidurkah“ Memeluk Karina, "Anak baik"


.

.

Jerman, HS

Sebuah ruangan kosong yang dominasi warna krim , seorang pemuda berambut pirang duduk dihadapan ranjang dengan dingin. Mata birunya menatap intens pada sosok yang terbaring diam diatas ranjang.


"Maafkan aku, karena aku kamu menjadi seperti sekarang. Kamu sangat baik dan dirimu yang baik itu semakin membuatku kesal" Menutupi  sosok yang tertidur cantik seperti orang mati, dengan santai menata selimut merah tebal.


.

.

Seoul, Mansion Mike

Karina  menggeliat malas diatas ranjang, duduk sambil mengucek kedua matanya dengan pelan. Dia sempat menggaruk pipi gembilnya sambil menguap kecil.

Inilah hidup~.


"Kenapa aku mimpi aneh lagi?"  Bangkit dari atas kasur, jalan menuju kamar mandi.

Setelah 15 menit melalukan kegiatannya , Karina keluar untuk mencari pakaian yang akan digunakan pagi ini.


"Kenapa semua baju disini gambar boneka?" Kesalnya, dia lebih memilih pakaian warna kuning dengan gambar pikachu.


Berjalan keluar dari kamar, Karina jalan dengan santai menuju tempat makan. Dia sudah mulai terbiasa tinggal disini, jadi tidak perlu merasa canggung lagi. Tersenyum manis saat melihat Mike yang sudah menunggunya.


"Kemari" Panggil Mike, menyuruh Karina untuk untuk mendekatinya.

Karina yang mengerti langsung menghampiri Mike. Tanpa diduga Mike membawanya duduk di atas meja makan, posisi seperti ini membuatnya malu.


"Kenapa pipimu semakin cabi?" Tanya Mike sambil mencubit pipi bulat Karina dengan bahagia.

"Mike berhenti mencubitku, ini tidak cabi" Berusaha menyingkirkan tangan Mike yang melukai pipi gemuknya, dia sama sekali tidak bahagia.


Mike tertawa, membuat semua pelayan terkejut melihat tuannya. Sudah 2 tahun lamanya mereka  melihat tuan mereka yang hidup tapi seperti orang mati tanpa senyuman.


"Baiklah sekarang makan dan setelah itu aku akan membawamu ke kampus" Ucap Mike, kembali mencubit hidung Karina.


Menatap bingung,

"kampus itu apa?"

Mike tersenyum tipis,

"Sayang itu adalah universitasmu, mungkin kamu tidak ingat tapi kamu dulu seorang mahasiswi yang pintar"


Karina tersenyum kaku,"Tapi aku tidak seperti itu" Menundukkan kepalanya dengan sedih, "Membaca saja aku susah Mike" Adunya, dia dari dulu tidak mengenal apa namanya itu pendidikan , mereka yang hidup dikota bawah tidak melakukan hal seperti itu.


Mike menatap Karina,

"Dengar aku akan menyewa seseorang yang akan mengajarkanmu"

Karina mengangguk patuh.


Mike mengecup kening Karina,

"Sekarang kita makan, jangan sampai Elsa kecil kelaparan" Menunjuk tummy Karina.


Karina balas mengigit hidung Mike,

"Yak! aku bisa makan sendiri“  Meninggalkan Mike.

Mike sendiri hanya terkekeh melihat kelakuannya  yang sangat lucu.


.

.

Yolanda duduk diam, memandang datar gadis bodoh yang dari tadi gelisah sendiri seperti orang ambien.


"Berhenti bersikap konyol Elsa, kau terlihat aneh" Memilih membaca buku.

Karina sendiri uda kesal, bukannya tadi Mike bilang akan menemaninya sendiri. Tapi kenapa sekarang malah wanita pucat ini? Dia bingung disana nanti akan berbicara dengan siapa.


Karina tidak mengenal siapa pun, jika nanti ada yang menyuruhnya untuk ini..dan..itu...dia harus bagaimana! Rasanya dia harus menelpon Mike untuk minta pulang.


Yolanda memandang keluar jendela,

"Sepertinya akan ada badai"

Karina melihat keluar jendela

'Badai besarkah?'' Gumannya pelan.

'Pasti kamu akan kedinginan disana Elsa'

Yolanda memandang Karina dalam diam tanpa suara.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status