Share

Chapter 14

Karina berhenti dengan kedua mata tampak membola kaget,

“Jimmy?“ ucapnya kaku.

Jimmy mengerjap matanya beberapa kali, apa mungkin dia salah lihat atau ini hanya halusinasi. Apa benar sekarang yang hadapannya Karina?Tapi kenapa dengan penampilannya!.

Karina sendiri terlihat masih blank, tapi setelahnya dia langsung senang dan berlari menghampiri sahabat bantetnya yang masih terdiam.

“JIMMYYY!“ teriaknya heboh dan langsung memeluk Jimmy.

Yang dipeluk langsung tersadar dan ikut membalas pelukan, mengusap pelan bahu bergetar milik Karina sambil tersenyum hangat,

'Ini benar Karina temannya‘

Karina menatap Jimmy sendu,

“Hiks Jimm aku senang bisa bertemu denganmu“ terisak kecil.

“Aku juga, kau tahu aku sangat merindukanmu yang ceengeng, Andrew pasti akan senang melihatmu sehat Karina“

Melepaskan pelukan,

“Dimana Andrew cupu?“

Pletak

“Panggil yang sopan bodoh, dia lebih tua darimu“ menatap Karina yang sedang mengelus keningnya dengan mata memerah plus bibir manyun.

“Jimmy jahat!“ membuang muka ucul.

Tersenyum geli, Karina tidak berubah sama sekali. Walaupun kehidupannya sangat keras dia tetap saja manja dan kekanakan.

Menatap intens,

“Karina bagaimana bisa kau kemari?"

Karina lebih memilih menunduk sambil memilin baju miliknya, Jimmy paling tahu sifat Karina yang seperti ini.

“Katakan”

"Nona muda Elsa“ sapa paman Bond,  membungkuk hormat.

Jimmy mengerutkan kening,

“Elsa?“

Karina tersenyum dan membalas sapaan paman Bond,

“Paman bagaimana dengan bunga kemarin yang kutanam?“ tanya dengan semangat.

Paman Bond menunjukkan tanaman yang cantik kepada Karina, untung Jimmy sudah memperbaikinya tadi sebelum nona muda datang.

Tersenyum bangga, Karina puas dengan tanaman miliknya. Dia memang berbakat untuk berkebun.

“Ikut denganku" Jimmy menarik tangan Karina.

Jimmy membawa Karina pergi, meninggalkan paman Bond yang menatap heran keduanya.

Sampai  digudang besar, mengunci pintu, “Ceritakan semuanya sekarang Karina“ tanya Jimmy penasaran.

Karina menatap Jimmy sambil tersenyum manis.

.

.

Yolanda menatap Mike yang kini sedang menuangkan sebuah wine  kedalam gelas, tersenyum sambil menatap dalam lawan bicaranya.

“Mike“ panggil Yolanda, mengigit bibir bawahnya karena ragu haruskah dia bertanya atau tidak.

Mike menghampiri Yolanda, dengan santai memberikan gelas yang berisi wine kepada Yolanda.

“Mike ini tentang pria yang miri”

Ucapan Yolanda berhenti saat mendengar suara kekehan kecil dari mulut Mike.

Mike menggerakkan jarinya agar Yolanda berjalan mendekatinya.

Dengan ragu Yolanda berjalan mendekati Mike yang kini duduk dengan elegannya di sofa. Yolanda berdiri tepat dihadapan Mike.

Tersenyum tipis, Mike menyuruh Yolanda menunduk untuk lebih dekat dengannya. Tersenyum saat dengan patuh Yolanda melakukan apa yang diperintahkannya. Gadis bodoh ini selalu bisa membuatnya senang.

Yolanda sangat terkejut ketika kedua pipinya di cengkram begitu kuat oleh Mike dan dipaksa lebih medekat  ke wajah Mike,

“Rahasia berada di dalam rasa sakit“ ucapannya dingin, pandangan mata Mike kosong.

Yolanda menggeleng, dia sangat benci tatapan Mike seperti ini. Dia tidak suka dengan tatapan yang seakan bisa membunuhnya.

Mike membelai pipi putih Yolanda lembut, “Melihat senyumnya“ dan mendorong kuat hingga Yolanda terjatuh dilantai,“Lebih manis dari keputusasaan“ ucapnya dingin.

Mike menatap Yolanda yang kini terduduk dilantai dengan dingin,

“Dia adalah impianku, kau paling jika paling tahu lebih dari siapapun“

Mike berdiri dan berjalan menuju jendela  besar, menatap taman bunga yang indah. Mike tersenyum kecil saat melihat bayangan Elsa sedang menata bunga yang indah.

Yolanda berdiri, menghampiri Mike untuk melihat arah pandanngan mata dingin. Dia tahu jika hati Mike sekarang masih tetap terkunci buat Elsa, bisakah dia masuk walau hanya mendiami tempat yang kecil disana?.

“Aku berada disini, bermimpi dimasa lalu“ meletakkan tangan kanan di kaca jendela.

Yolanda menunduk sedih.

“Sampai kau datang kembali padaku Elsa“ bisik Mike dengan tatapan sendu.

Mike hanya diam saat Yolanda tiba-tiba memeluk erat dirinya dari belakang.

“Hiks hiks maafkan aku hikss ini semua salahku“ isaknya.

.

.

Jimmy menghela nafas mendengar penjelasan Karina, dia tahu jika tidak mungkin sahabatnya berbohong kepadanya. Sekarang dia mulai merasa pusing.

“Karina tidak bisa meninggalkan Mike“ menatap temannya dan juga sahabat baginya, “Disini“ menunjuk dada kiri miliknya, “Karina selalu merasa sakit dan sesak saat melihat Mike sedih atau tersenyum“

Jimmy masih menatap Karina.

Menunduk untuk melihat kalung dilehernya,“Setiap kali Karina tidak melihatnya“ menatap Jimmy,

“Aku akan sedih“

Jimmy tidak mengerti jalan pemikiiran sahabatnya ini, apa mungkin Karina mulai menyukai orang bernama Mike atau sekedar rasa kebersamaan saja.

“Karina aku bersama Andrew hanya untuk  membawamu pulang. disini bukan tempatmu dan kau tetaplah Karina dan bukan tunangan dari orang kaya atau orang bernama Elsa “

Karina menunduk, ucapan Jimmy sangat tepat untuknya.

Membelai rambut Karina lembut,

“Andrew akan sedih jika mendengar ini“

“Apa Karina harus kembali Jimmy?“

“Itu keputusanmu, kau paling tahu jika aku tidak pernah memaksamu dari dulu. Tapi jika ini tentang Andrew sebaiknya kau kembali“

Jimmy paling tahu bagaimana sifat posesif Andrew pada Karina, dia tidak ingin jika nantinya Karina akan terluka karena keputusan yang salah.

Karina memegang tangan Jimmy,

“Karina akan berpikir“ dan berdiri,

“Hm juga akan bertanya pada Mike dulu“

Jimmy ikut berdiri,

“Jika Andrew tahu pasti kita sudah dilempar ke jurang“ bisiknya pelan.

Memeluk Jimmy,

“Aku sangat merindukan Jim dan Andrew! eum bahkan aku suka bau tubuhmu“ gumamnya dengan pipi bersemu.

Jimmy terkekeh, menepuk pelan punggung kecil milik temannya,

“Simpan kata-katamu nanti saat kita sudah meninggalkan rumah ini“ melepaskan pelukan dan menatap serius, “Aku tidak akan mengatakan jika bertemu denganmmu“ mengecup sayang kening sahabatnya dan pergi dari gudang.

Karina menatap datar punggung Jimmy.

.

.

Para pelayan dan penjaga sibuk dengan pekerjaan mereka, tak terkecuali Andrew,

“Kau penjaga baru“  ucap seorang satpam dan menyerahkan sebuah bingkisan bunga, “Berikan ini pada pelayan di dalam sana“ meninggalkan Andrew.

Andrew berjalan santai sambil membawa bingkisan bunga cantik, sesekali melihat pita yang meligkar mewah, “Bunga-bunga bermekaran tanpa akhir“ guman Andrew membaca isi memo dan menatap tulisan Elsa? Siapa dia.

Kenapa ada orang mengirim bunga mawar biru, ck memang aneh pemikiran orang kaya.

Mengetuk pintu dan menunggu seseorang untuk membukanya,

“Maaf, ada kiriman untuk nona Elsa“ ucap Andrew sopan.

Yolanda hanya menatap datar, megambil bingkisan dan langsung pergi tanpa suara.

Andrew yang cuek lebih memilih kembali bekerja.

.

.

Yolanda berjalan tergesa-gesa menuju kamar miliknya, menutup pintu dengan keras. Menatap tajam  bingkisan bunga dan melemparnya dilantai. Menginjak bunga itu seperti orang gila sambil tertawa lirih.

"Apakah aku sudah gila"

.

.

Karin tersenyum saat Mike mengancingkan baju kemeja warna cokelat miliknya. Merona saat Mike membelai pipi dan mengecup bibir merahnya.

“Mike“ memeluk Mike erat, menyenderkan wajahnya dibahu tegas milik Mike

Tidak tidak tidak’ ucap keputus asaan Karina.

Mike membisikan sebuah kata-kata yang membuat Karina terkejut, bersemu malu.

Karina melepaskan pelukan,

“Mike aku baru saja ber”

“Stttttttt“ Mike meletakkan satu jarinya di depan bibir Karina, mengendong tubuh Karina

Dengan lembut membaringkan Karina secara perlahan-lahan mengukungnya dengan erat dari atas.

"Mike?"

Mike menatap dalam Karina dalam, mengecup lembut kening, hidung dan terakhir bibir milik Karina. Mike menciumnya dengan lembut sambil mengarahkan kedua tangan mungil itu untuk melingkari leher miliknya, mendekap erat dan berbisik di sela ciuaman hangat mereka.

“Sweety my love“

.

.

Seorang pria berambut merah berputar-putar diatas kasurnya, tersenyum seperti orang gila saat melihat wajah cantik miliknya.

Pria berhodie hitam hanya diam sambil intens memperhatikan setiap gerak dari sosok dihadapannya ini, menyenderkan tubuhnya di pintu si pemelik kamar.

"Aku hanya bisa menjadi pion bukan? Bisik pria cantik.

.

.

Pagi hari cerah, suara burung sangat indah berkicau seakan sedang bernyanyi. Semua orang bahagia mendengar nyanyian burung yang indah, tapi tidak mood Lee yang buruk.

“Sialan, aku sangat lelah“ membuang jas asal.

Andrew tersneyum,

“Bukankah ini idemu, tapi kenapa sepertinya penjaga disini sangat ketat" melihat semua penjaga yang selalu terlihat siaga.

“Tentu saja, menjadi seorang pengusaha besar di usia muda! Dia tampan dan memiliki segalanya"

"Hm"

"Banyak orang jahat yang ingin mengincarnya karena iri“ gumannya malas, memakan roti tawar dengan tidak minat.

"Sulit menjadi kaya"

"Tapi aku khawatir jika kita akan semakin sulit untuk bertemu wanitamu"

Menghela nafas, mungkin ada benarnya apa yang dikatakan Lee tadi. Berjalan pelan meniggalkan Lee yang kini asik mengunyah roti.

Andrew berjalan pelan dan terlihat santai, tersenyum saat melihat keindahan bangunan rumah. Dia tahu betul jika sruktur bangunan ini adalah impian yang di idamkannya, apalagi jika memiliki keluarga yang harmonis. Tinggal bersama orang yang dicintainya adalah impian semua orang.

Kakinya berhenti berjalan saat melihat seorang pria tinggi tampan dengan kaos hitam yang terlihat sangat elegan, terlihat jika sosok ini tidak menyadari kehadirannya disini.

Jarak mereka yang hanya 3 meter membuat Andrew yakin saat melihat lebih jelas, dari penampilan jika orang itu adalah pasti,

“Mike“ gumannya.

Dia sangat yakin jika orang yang kini dilihatnya adalah majikan dirumah besar ini, orang yang telah berani membawa miliknya!. Tapi Andrew sedikit takjub melihat ketampanan dan aura Mike yang sangat berbeda darinya, baru kali ini dia melihat Mike secara langsung.

“Sial! bisa-bisanya aku terpukau disaat seperti ini“ umpatnya.

Dia jadi malu, apakah orang ini sangat beruntung karena memiliki kekayaan dan wajah yang sangat tampan. Kota atas memang memiliki bibit yang bagus daripada mereka yang dari kota bawah.

"Aku akan tinggal diatas bersama Karina dan Jimmy"

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status