Share

6

"Sean, aku menyukai mu!" 

Sorakan siswa-siswi yang menonton Jesica yang sedang menyodorkan sepucuk surat berwarna pink lengkap dengan pita cantik. Jesica sudah menyimpan perasaannya pada Sean saat upacara orientasi siswa, pemuda tampan dan seksi yang sangat cerdas dan idaman para gadis-gadis cantik di sekolahnya maupun sekolah lain, namun Jesica tidak pesimis Jesica yakin jika perasaanya akan diterima oleh Sean.

"Terima! Terima!"

"Ambil suratnya dan terima!!"

Teriakan dukungan dari teman-teman Jesica membuat Sean risih bukan main, Sean sangat benci menjadi pusat perhatian, apalagi dalam hal seperti ini. Sangat menggelikan.

"Hmm--" Gumaman Sean terpotong oleh teriakan fans Jesica.

"Horeee!!!"

Sean terbelalak tak percaya, dia belum selesai bicara sialan! Kenapa fans wanita ini sangat menyebalkan? Tapi, mungkin tidak buruk juga jika memiliki mainan? Jika bosan dengan kegiatannya Sean bisa bermain dengan Jesica, lalu saat Sean sudah tidak butuh perempuan itu maka akan Sean campakkan, bukankah ide yang bagus? Sean tersenyum miring dan mengangguk membuat Jesica kegirangan dan memeluk tubuh kekar kekasih barunya.

"Sean aku mencintaimu!" Gumam Jesica

"Hmm." 

Karena risih dengan fans Jesica yang terus bertepuk tangan dan bersorak, oh jangan lupakan dengan kamera yang mereka gunakan untuk memfoto dirinya yang dipeluk mainan barunya. Sean menarik lengan Jesica menghindari keramaian, Jesica tersipu melihat tangannya digenggam oleh Sean. Aahh, beruntung nya aku mendapatkan laki-laki setampan Sean, pasti yang lain akan iri dengan ku...

Sean membawa Jesica ke dekat gudang, mengurung tubuh Jesica di antara tembok dan berbisik pelan di telinga Jesica hingga Jesica memerah sampai ke telinga. Sean sangat tampan jika dilihat dari jarak seperti ini.

"Ada persyaratan untuk menjadi pacarku, kau ingin mematuhinya?" Tanya Sean dengan seringainya.

"Syarat? Baiklah aku akan melakukan apapun!"

"Kau dilarang menyentuhku diluar batasan, dan jangan mengusik kehidupan ku apa kau mengerti?"

Ucapan Sean membuat Jesica aneh, bukankah sekarang mereka adalah kekasih? Tapi mengapa Sean tidak memperbolehkan dirinya dekat dengan Sean? Namun pikiran buruk itulah ditepis kuat-kuat oleh Jesica, mungkin saja Sean belum terbiasa memiliki pacar jadi Jesica akan membujuknya pelan-pelan agar Sean tidak merasa terganggu.

"Baiklah, aku mengerti." Ucap Jesica membuat Sean semakin menyeringai, ternyata sangat mudah untuk mengendalikan orang yang sedang jatuh cinta, hanya pengecualian jika yang mengendalikannya adalah orang yang dicintainya bukan orang lain.

"Bagus."

Sean memang membenci orang yang selalu menuruti perintah dan keinginan orang yang mereka cintai bahkan saat keinginan itu terdengar gila mereka akan menyanggupi nya. Sean selalu menghindari yang namanya menjadi budak cinta, Sean tidak mau di atuh ataupun dikekang lalu dirinya kalah hanya karena rasa cinta, namun sekarang beda kasus jika dirinya yang digilai orang lain. Itu adalah keuntungan.

"Aku mencintaimu."

"Hmm."

Sean tidak membalas pernyataannya? Mungkinkah Sean malu? Bagaimana jika Sean mengucapkan jika Sean mencintainya? Memikirkan itu membuat Jesica memerah kembali.

.

Berita jika Sean memiliki kekasih cantik pun menyebar hingga ke sekolah lain, fans nya pun ada yang kecewa hingga pasrah, mereka hanya berfikir jika mereka tidak secantik dan sekaya  Jesica hingga bermimpi mendapatkan pangeran tampan itu. Hal itupun sampai ke telinga William dan Joe, membuat William menasihati putranya agar tidak melupakan tugasnya sebagai pelajar. William tidak melarang putranya untuk berpacaran Sean sudah besar.

"Ingat, jangan lakukan hal di luar batas wajar!"

"Baik ayah."

Sean tidak menyangka jika ayahnya sangat cerewet sekali jika menyangkut kesenangannya. Sean tidak sebodoh itu untuk meninggalkan kewajibannya dan malah memilih bersenang-senang dengan mainannya. 

Di saat sang ayah yang menasehatinya jangan meninggalkan belajar beda lagi dengan sang ibu, ibunya mengatakan jika dirinya harus mendapatkan wanita yang kaya raya lalu memanfaatkannya, apa Sean akan melakukan yang ibunya katakan? Tidak! Sean memang menganggap Jesica mainan bukan bank. harta ayahnya lebih banyak daripada harta milik keluarga Jesica.

________

"Jovian, kau dipanggil ke ruang guru!" 

Jovian menoleh ke arah Baixian anak asal Shang hai yang memanggilnya, ada apa? Mengapa dirinya dipanggil ke ruang guru? Apa Jovian nakal? Memikirkan itu membuat Jovian resah dan takut, bagaimana jika dia nakal dan Mama akan kecewa? Bagaimana jika Mama nya menangis dan tidak mau bersama Jovian lagi?

"Hey, jangan menangis kau hanya dipanggil ke ruang guru bukan dihukum." Ucap Baixian menenangkan Jovian.

Lucas pun merangkul pundak Jovian dan membisikkan kata-kata penenang agar teman manisnya tidak menangis, Jovian sangat cengeng jika urusan seperti ini. Menggandeng jemari mungil Jovian dan membawanya ke ruang guru.

Tok

Tok

Tok

Lucas membuka pintu ruang guru saat suara Mr. Albert mengizinkannya masuk, Jovian pun semakin berdebar tak menentu dan Mr. Albert tersenyum melihat tingkah muridnya yang manis itu, Lucas yang sangat gentle dan Jovian yang kuat namun rapuh jika dalam hal tertentu. Sangat manis dan saling melengkapi.

"Duduk di sana, Mr. Akan mengambil sesuatu dulu."

"Jovian-nie kau tidak akan dihukum orang Mr. Albert" Ucap Lucas menenangkan Jovian

"Tapi aku takut." Cicit Jovian

Lucas menepuk pundak Jovian dan merangkul nya, "Jangan takut ada aku." Ucapnya membuat Mrs. Abigail yang menonton di pojok sana tersenyum gemas, anak-anak memiliki tingkah polos namun terlihat sangat dewasa, rasanya Mrs. Abigail sedang menonton drama romantis saat ini.

"Baiklah Jovian, Mr. Albert memanggil mu kemari bukan untuk memarahi mu ataupun menghukum mu jadi Jovian-nie jangan takut oke?" Ucap Albert dengan senyum ramahnya. Rasanya ingin Albert bawa pulang kedua bocah yang dihadapannya.

"Mr. Albert tidak akan menghukum ku?" Tanya Jovian dengan mata bulatnya yang berkedip menggemaskan.

"Tidak akan, Jovian kan anak baik Mr. Albert hanya ingin memberi tahu jika Jovian-nie terpilih menjadi peserta lomba lari dengan Lucas, Ace, dan Baixian di Korea." Jelas Albert.

"Tapi mengapa hanya Jovian yang Mr. panggil tadi?" Tanya Lucas

"Untuk perwakilan saja, karena jika kalian semua berkumpul di ruang guru, maka Mrs. Abigail harus merapikan semua ruangan." Ucap Albert sambil terkekeh. Anak-anak dikelas Jovian memang sangat aktif terutama Baixian, astaga bahkan selain tidak bisa diam Baixian juga sangat berisik. Untung mereka sangat menggemaskan.

"Nanti Jovian sampaikan pada teman-teman dikelas oke? Jika kalian mau Mr. Albert akan memberikan hadiah pada kalian semua." 

"Bagaimana jika kami tidak menang?" Tanya Lucas dan Joviann mengangguk imut.

"Kalah dan menang adalah urusan terakhir, Mr. Albert akan memberikan hadiah walaupun kalah karena kalian ingin berjuang."

"Mrs. Abigail juga akan memberikan hadiah pada kalian lho.." Ucap Erika yang tiba-tiba ikut dalam pembicaraan mereka 

Abigail yang mendengar itupun melotot tak percaya pada temannya, Erika benar-benar membuat dirinya terjebak bersama sekumpulan bocah manis nantinya.

"Hei--"

"Benarkah Mrs. Abigail?" Tanya Jovian dengan mata bulatnya yang berbinar bahagia membuat Abigail tidak tega mengatakan jika itu bohong.

"Itu benar! Jovian-nie dan teman-teman akan mendapatkan hadiah dari kita!" Ucapnya membuat Jovian dan Lucas girang.

"Aku mau!" pekik Jovian.

"Aku juga!!" ucap Lucas menimpali.

"Baik, ajak teman-teman kalian oke?"

Mama pasti senang jika mendengar Jovian terpilih menjadi peserta lomba lari di Korea dengan teman-temannya, Jovian berjanji akan berusaha keras untuk memenangkan lomba itu dan membuat Mama bangga!!


Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status