Hai semua.. Ini lima eps terakhir ya..yuk pantengin terus. Dan setelah ini akan ada novel baru yang muncul. Yaitu ALVARO.sequel dari I HATE YOU BUT LOVE YOU.
*****
Clara baru saja selesai membersihkan peralatan memasak yang tadi ia gunakan untuk praktek. Hari ini mereka diajarkan untuk membuat makanan resto kelas VVIP dan jujur, ia sungguh dibuat lelah. Karena beberapa kali ia melakukan kesalahan.
Apalagi dalam ruangan ini tak semua anak jurusan memasak yang dipanggil. Alhasil ia hanya sendirian dari team kelasnya. Sedangkan Harry memasuki kelas Patissier.
Dengan wajah lelahnya, Clara keluar dari ruangan tersebut. Ia berniat hendak menuju kantin.
"Cla!!" teriak Harry dari belakang.
Clara memutar tubuhnya ke belakang dan mendapati Harry tengah berjalan mendekatinya sambil membawa sebuaha cake dengan hiasan yang begitu cantik di atasnya.
"waahh, cantiknya.." seru Clara saat Harry sampai
Hai semua. Sahabat Rilla, Rilla minta maaf ya karena udah tiga hari nggak up. Aku sakit dan tiap lihat layar ponsel atau laptop bawaannya pusiing. Aku usahakan hari ini akan up sampai tiga bab, tapi aku ndak janji ya karena kepala masing keliyengan. Terima kasih.. ^^*****Clara memeluk Mark dari belakang. Mereka baru saja selesai bersiap-siap untuk pergi ke acara pernikahan kakaknya Jun dan ini juga an dijadikan oleh Mark sebagai momen untuk mencari tahu jika ayah Jun adalah papinya atau bukan.Jika ayah Jun benar papinya, ia bahkan belum menyiapkan apapaun untuk itu. Ia tak tahu harus bicara apa nanti pada pria tersebut.Mark tersenyum saat merasakan hangatnya pelukan Clara. Ia memutar tubuhnya menghadap Clara lalu kembali meeluk gadis tersebut."Aku
Mark menatap pria yang sudah membuangnya dan ibunya dulu. Pria yang berhasil menghancurkan hidupnya dan ibunya.Pria itu tengah tertawa bahagia bersama keluarganya tanpa pria itu sadari, anaknya dari rahim yang lain juga ada di acara ini."Kau keturunan Jepang?" tanya Mark basa- basi pada Jun.Jun mengangguk, "Ayahku orang Jepang." jawab Jun sambil menikmati makanan yang ada."Kau sama denganku..""Oh sungguh? Ayahku aktif dalam komunitas warga Jepang yang menikah dengan orang sini, siapa tahu ayahku mengenal ayahmu.."Mark tersenyum menanggapi ucapan Jun.Dalam hatinya ia mengatakan, tentu saja ayahmu mengenalku. Kau akan terkejut jika tahu kalau aku adalah saudaramu.Mark menatap Jun yang tampak berlari mengejar seseorang. Dan Mark harus siap menyembunyikan raut wajahnya saat Jun menarik pria yang sungguh ingin Mark cerca."Daddy, kenalkan ini temanku. Namanya Mark. Dia juga keturunan Jepang Amerika.." Jun mulai
HAI SEMUA.. SEDIKIT INFO AJA. JIKA BAB INI ISINYA KONTEN DEWASA. JADI YANG SETELAH BACA LANGSUNG BERUBAH JADI PENCERAMAH, MOHON MENYINGKIR DARI AWAL. TERIMA KASIH.****************************Cinta punya cerita dalam tiap-tiap hidup manusia. Cinta juga punya caranya sendiri untuk singgah. Kadang dari mereka ada yang hanya lewat ,ada pula yang bertahan. Dan semua orang pasti mengharapkan cinra yang bertahan. Namun takdir ada yang berpihak ada yang tidak.Semua tetap ditetukan takdir.Begitupun dengan Clara. Ia tak pernah menyangka jika rasa yang ia miliki pada Mark bisa berlanjut sampai saat ini. Padahal ia dulu yang berpikir ini hanyalah rasa biasa dan akan hilang dengan sendirinya. Tapi ia salah. Justru rasa dalam hatinya semakin lama semakin besar.
Clara memeluk Mark erat. tepat satu jam yang lalu Mark dan Clara sudah resmi menjadi pasangan suami istri.Da Seperti yang diminta oleh Indra, mereka melangsungkan pernikahan tersebut di Amerika tepat lima hari setelah Mark dan Clara kembali dari Indonesia. Dan pernikahan tersebut hanya dihadiri oleh Indra, Jun, Harry dan ayah dari Jun.Sebenarnya untuk ayah Jun yang notabennya ayah kandung Mark juga, Mark sama sekali tak pernah mengundang pria tersebut.Ia sendiri heran kenapa pria itu bisa ada di acara pernikahannya dengan Clara.Kembali pada Clara, wanita itu masih nyaman memeluk Mark yang saat itu sedang berdiri di depan kaca."Kenapa sayang? kenapa kok suntuk gitu?" tanya Clara pada suaminya.Mark menatap Clara dari pantulan cermin. Ia lalu tersenyum dan menggeleng pelan.Melihat ada yang disembunyikan oleh Mark, Clara pun langsung Berjalan ke depan suaminya tersebut, menangkup pipi Mars
Suasana malam di kota London begitu selaras dengan suasana hati dua anak manusia yang baru saja menikah dan masih bisa dikatakan sebagai pengantin baru.Dalam perjalan panjang dari Amerika menuju kota yang berada di Inggris tersebut, mereka tak merasakan lelah sama sekali. Yang ada dalam pikiran mereka adalah Honeymoon.Clara menghempaskan tubuhnya di atas ranjang big size di kamar hotel yang mereka pesan."Kau sedang sayang?" tanya Mark yang masuk sambil mendorong koper mereka berdua.Dengan cepat Clara duduk dan mengangguk antusias."Sangat. Aku sangat senang. Ini pertama kalinya aku ke Inggris. Ternyata London itu seperti ini." ucapnya takjub.Clara melirik kaca jendela, dan untuk kesekian kalinya, ia kembali dibuat terpukau. Kamar hotel yang Mark pesan, berhadapan langsung dengan London Eye. Bianglala raksasa yang juga menjadi objek pari
*Ini karena cinta, bukan karena egois*~Apa salahnya cinta yang aku rasakan? apa salahnya aku menyayangi dan mencintai Ayah tiriku sendiri? dan apa salahnya aku menikah dengannya. toh kami sama-sama cinta. dia mencintaiku dan aku mencintainya. apa yang aku lakukan ini adalah dosa? apa aku egois? Lalu bagaimana dengan kalian yang selama ini yang merasa diri kalian paling suci.kalian menatapku seolah-olah aku manusia paling kotor yang ada di dunia ini, padahal jika aku bisa aku mampu membongkar kelakuan anak-anak kalian selama ini di luaran sana. Bahkan tak lebih murah dari seekor anjing betina yang menjajakan kenikmatannya pada anjing jantan yang siap menantinya. Lalu kenapa denganku kalian lakukan hal seperti ini sekarang? Kenapa kalian para orang tua merasa paling suci? aku sudah mengakui kesalahanku, Jujur aku sendiri tahu merebut Ayahku dari ibuku adalah hal yang paling buruk, tapi yang di sini berbicara bukanlah egoku tapi cinta. aku mencintai Ayahku dan dia juga mencintaiku.
Pagi ini Clara terbangun dengan kondisi tubuh yang tak mengenakan apapun sama sekali. Ia seperti terbangun dari mimpi indah, mengingat semalam betapa panasnya ia bermain dengan suaminya, Mark.Clara menggeliatkan tubuhnya. Ia melirik ke sebelah, namun tak ada siapa-siapa. Dengan cepat ia duduk dan melirik ke samping lalu ke arah kamar mandi.Ia menyibak selimut tebal yang menutupi tubuh telanjangnya lalu meraih handuk yang semalam ia pakai setelah mandi lalu melilitkan di tubuhnya.Clara berjalan menuju kamar mandi dan membuka pintu kamar mandi tersebut, namun tak ada siapa-siapa. Bahkan lantainya pun kering seperti tak dipakai oleh siapapun."Kemana Mark pergi?" gumamnya.Dengan cepat Clara masuk ke dalam kamar mandi dan membersihkan diri. Ia harus mandi sebelum turun, karena tubuhnya sangat kentara dengan aroma bercinta. Bahkan bagian bawahnya masih lengket karena cairan cinta Mark yang semalam suaminya itu lepaskan.Ia tak ingin berlama-lama. Hanya sebentar saja, setelahnya ia lang
Clara turun ke lantai bawah rumah keluarga suaminya. Ingin rasanya kembali ia menangis, namun air matanya sengaja ia tahan karena tentu saja akan menimbulkan kecurigaan. Semalam ia baru saja bercinta panas dengan suaminya, namun pagi ini, ia mendapati Mark juga melepas benihnya pada wanita lain. Ini sama persis. Sama persis dengan yang terjadi padanya, ibunya dan Mark dulu. Entah ini hukuman dari Tuhan untuknya. Ia pun tak tahu. Jika ini hukuman, ia tak akan pernah mau kalah dengan hukuman itu. Ia tak akan menjadi wanita sebodoh ibunya, memilih menyakiti keluarga demi orang yang dicintai.Ia tak sebodoh itu.Ada cara yang bisa dilakukan untuk menikmati luka ini. Luka dalam rumah tangganya yang baru seumur jagung sudah bermasalah.Clara sampai di tangga bawah, saat sampai di dapur, ia bertemu dengan Jessie yang saat itu sedang minum. Wanita itu nampak gugup saat bertemu dengan Clara."Hai." sapa Jessie padanya.Clara tersenyum lalu menyapa Jessie balik. "Kau sudah sarapan?" tanya Cl