Share

Rencana Gila

Seperti biasanya, hari dimana Zeline tidak bekerja maka Zeline akan membantu pekerjaan di Toko Roti milik Mamanya yang berada tak jauh dari rumah mereka.

Zeline menatap senang pada pengunjung yang bisa dikatakan cukup ramai, meskipun A3 Bakery tidak sebesar dan terkenal seperti toko roti lainnya, namun penghasilan dari toko A3 bakery mampu untuk memenuhi kebutuhan makan mereka sehari-hari. 

Zeline melambaikan tangannya pada Nena dan Diya sahabatnya, yang datang berkunjung.

Ketiganya berpelukan seolah-olah sudah lama tidak bertemu padahal baru saja dua hari yang lalu mereka jalan bersama.

"Bagaimana? Apa sudah ada panggilan?" tanya Nena setelah ketiganya duduk dikursi yang ada disana.

"Belum," jawab Zeline lemas.

Wajah cantik dengan bentuk tubuh yang bagus tentu saja menjadi keinginan setiap wanita, tentu saja semua orang juga akan berpikir mempunyai penampilan yang menarik akan semakin menunjang dalam karir. Semua itu benar adanya. Dengan maha karya yang sempurna yang Tuhan berikan padanya, membuat Zeline lebih mudah mendapatkan pekerjaan, selain prestasi yang dimilikinya, dari segi penampilan juga sangat membantunya. 

Tapi dibalik itu semua tidak banyak juga orang yang tahu jika keelokan rupa yang dimiliki Zeline juga, yang membuatnya sering kali dipecat dari pekerjaannya hanya karena sifat iri orang kepadanya. Sama halnya dengan yang baru saja terjadi satu minggu yang lalu, dimana Zeline dipecat dengan alasan yang tidak masuk akal menurutnya. Ia dipecat hanya karena istri atasannya merasa iri dan cemburu dengan kecantikan yang dimiliki Zeline, atau lebih tepatnya merasa tersaingi.

"Kamu mau nggak coba kirim lamaran ke kantorku?" tanya Diya ragu.

"Jangan deh Ze, bosnya Diya sangat arogant. Tampan sih tampan, tapi sombongnya itu. Belum lagi mulutnya pedas kalau ngomong!" sahut Nena, bergidik ngeri membayangkan bagaimana atasannya Diya.

"Emang disana buka lowongan sebagai apa Di?" tanya Zeline menatap serius pada Diya sahabatnya.

"Ze? Kamu sungguh mau masukan lamaran kesana?" tanya Nena tak percaya.

"Aku harus punya pekerjaan Na, kalian tau sendiri jika pemasukan dari toko roti ini hanya bisa memenuhi kebutuhan rumah saja, tidak untuk yang lain. Belum lagi Fera dan Fara sebentar lagi lulus SD. Mereka bilang mau melanjutkan sekolah ditempatnya Rina!" jawab Zeline, membuat kedua sahabatnya merasa iba dengan Zeline.

"Tapi sepertinya ada baiknya juga kamu kalau bekerja ditempatku Ze. Soalnya, dari yang aku tau. Atasanku itu belum menikah, jadi tidak akan ada yang merasa iri ataupun tersaingi dengan kehadiranmu!" ucap Diya.

"Disana butuh pegawai bagian apa Di?" ulang Zelin bertanya.

"Asisten sekretaris Ze, Sekretaris utama Bos seorang pria orangnya cukup ramah, dan pastinya juga tampan!" jawab Diya, yang tadinya ragu menjadi semangat.

"Siapkan surat lamaranmu, nanti aku bantu kasih ke HRD, aku cukup dekat dengan pihak HRD dikantor!" sambung Diya.

"Sungguh?" tanya Zeline antusias yang dijawab anggukan kepala oleh Diya.

"Kalau begitu aku hanya bisa mendoakan semoga kamu berhasil dan diterima disana ya Ze. Meskipun atasannya terkenal arogant, namun salah satu yang buat orang-orang betah disana juga karena upah yang diberikan dua kali lipat dari Perusahaan lainnya." ucap Nena.

"Aamiin... semoga saja," jawab Zeline berharap.

***

Didalam sebuah ruangan yang bisa dikatakan terlihat sangat mewah dan besar. Dua orang pria tampan sedang berbicara serius mengenai sesuatu hal yang sudah lama mengusik pikiran salah satunya.

"Jadi bagaimana Ar, apa kamu belum juga menemukan kandidat yang cocok?" tanya seorang pria tampan bernama Zayn Dastan, pada teman sekaligus sekretarisnya bernama Arya.

Zayn Dastan pria tampan berusia 28 tahun. Tampan dan mapan tentu saja membuatnya disukai banyak wanita.

Zayn Dastan adalah Pengusaha besar dalam bidang properti yang cukup terkenal didalam dan luar Negeri. 

Zayn tumbuh besar tanpa kasih sayang kedua orang tuanya, sebab kedua orang tuanya sudah lebih dulu dipanggil oleh sang maha kuasa melalui perantara sebuah kecelakaan.

Meskipun tumbuh besar tanpa kehadiran kedua orang tuanya, namun kasih sayang yang diberikan oleh Kakek dan Neneknya mampu membawa Zayn tumbuh menjadi pengusaha sukses serta mampu membuat perusahaan peninggalan Ayahnya menjadi 2 kali lebih maju dari sebelumnya. 

"Zayn, dimana aku bisa mencari wanita yang seperti itu dizaman sekarang ini. Tidak ada wanita yang sesempurna itu Zayn, setiap orang pasti ada kekurangannya!" jawab Arya untuk kesekian kalinya.

"Aku tidak menuntut sempurna, tapi paling tidak dia harus bisa jauh diatas Sella," ujar Zayn santai menyesap minuman miliknya.

"Lagipula apa untungnya kamu melakukan semua ini? Kalau hanya untuk membuat Sella cemburu dan kembali padamu, kamu bisa mencari cara lain Zayn," 

"Atau jangan-jangan kamu memang masih mencintai Sella?" sambung Arya.

"Cinta. Sedikitpun rasa itu tidak ada lagi untuknya, aku hanya tidak terima jika dia yang mengakhiri semuanya. Tidak ada yang boleh pergi kecuali aku sendiri yang mengusir atau membuangnya!" jawab Zayn dengan sorot mata tajam membayangkan sosok Sella, Wanita yang meninggalkannya hanya karena pria lain.

"Tapi tidak dengan memanfaatkan orang Zayn," 

"Aku tidak sepenuhnya memanfaatkan, bukankah aku juga akan memberikan bayaran yang cukup besar pada siapapun wanita yang nantinya akan membantuku?" tanya Zayn merasa tak bersalah sama sekali.

"Tapi dimana kita bisa menemukan wanita yang sempurna, yang mau mengikuti ide gilamu itu?" 

"Ada, aku yakin dan percaya pasti ada wanita yang bisa aku gunakan untuk menjalankan semua rencanaku." jawab Zayn datar.

"Apa aku boleh tau, sebenarnya apa yang kamu rencanakan setelah menemukan wanita yang kamu inginkan itu?" tanya Arya serius menatap Zayn.

"Sella adalah wanita yang tidak akan menerima yang namanya kekalahan, dia tidak akan terima jika ada seseorang yang bisa menyainginya. Maka dari itu aku mencari wanita yang bisa bersaing dengannya. Wanita yang bisa membuat Sella cemburu dan pastinya dia akan meminta kembali padaku, karena dia tidak akan terima jika aku menemukan penggantinya. Kamu tahu jika selama ini Sella selalu berpikir bahwa aku tidak akan bisa melupakannya, dan tidak mungkin bisa mendapatkan penggantinya," terang Zayn menahan amarahnya.

"Kamu tau semua itu, lalu kenapa kamu masih saja menginginkan dia kembali Zayn, Aku benar-benar tidak habis pikir dengan jalan pikiranmu!" ucap Arya.

"Aku bukan menginginkannya, sudah aku katakan jika tidak ada siapapun yang boleh pergi sebelum aku yang mengusirnya. Tapi Sella, dia dengan mudahnya meninggalkanku dengan semua rencana bodohnya itu. Aku sangat tau jika Sella meninggalkanku itu karena aku tidak menuruti keinginannya. Tidak seperti pria itu yang dengan bodohnya mengikutibsemua kemauan Sella. Apa dia pikir aku pria bodoh yang semudah itu untuk ditipu? Dia salah besar jika berpikir seperti itu. Aku Zayn Dastan, tidak akan pernah bisa dikalahkan apalagi oleh wanita seperti Sella," jawab Zayn.

"Sudahlah, percuma bicara padamu karena kamu tidak akan pernah mendengar nasehat siapapun," ujar Arya yang mulai merasa bosan mengingatkan Zayn akan rencana gilanya.

'Jika kamu tidak menyukainya, kamu cukup menghancurkan karirnya. Kenapa kamu harus repot-repot membuat rencana gila ini? Dan yang lebih parahnya kamu ingin menggunakan seorang wanita yang tidak bersalah hanya untuk melancarkan rencana gilamu!' batin Arya.

Komen (2)
goodnovel comment avatar
Verry Judo
nice, bagus ini punya cerita
goodnovel comment avatar
Enisensi Klara
menarik kak aku mampir
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status