Share

34. Kilas Balik Bagian Kedua

"Rumah bukan hanya sebuah bangunan. Rumah lebih dari itu; ialah tempat untuk pulang segala resah, sesak juga rindu. Dan mungkin wujudnya ialah kamu."

🌼🌼🌼🌼

"Jrengg! Nyanyi kuy! Sudahi belajarmu mari bergalau bersamaku."

Itu Andi, teman sekelasku. Semua orang bersorak saat ia berbicara seperti itu.

"Sadboy lo, Ndi!"

"Tau tuh!"

"Mantan dibuang jangan dikenang!" timpal temanku yang lain.

"Wadidaw! Kerad banget ucapanmu."

"Nampar nggak Ndi?"

Gelak tawa terdengar. Saat ini jam kosong. Sudah bukan hal yang aneh jika di isi dengan hal-hal random. 

Andi yang ditertawakan terlihat tak terima. "Teman-temanku yang budiman, lebih baik saya sadboy, dibanding dia yang fakboi!" 

Raden yang mengatakan mantan dibuang, mengumpat ke arah Andi. "Bangsat lo!"

Hari ini aku memaksakan diri untuk sekolah. Karena telah absen selama 3 hari. Meski aku akui badanku masih terasa ngilu dan sakit. Menu

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status