Tanganku menembakkan tanaman rambat yang langsung terikat di batang pohon rambutan. Sejurus kemudian, aku lompat ke atas pohon tersebut. Lalu aku memetik satu buah rambutan untuk amunisi ketapel. Aku tarik ketapel dan menyasar wajah si Hyde kodian itu. Aku berdoa dalam hati, semoga tepat sasaran. Biar tahu rasa!
Ketika buah rambutan melesat ke arah wajahnya, Hyde kodian mengangkat satu tangan. Seketika saja laju rambutan terhenti.
Aku kaget. Sebuah rambutan membeku di udara.
Hyde melihat ke arahku. Satu sentakan saja, buah rambutan yang aku tembakkan untuknya, berbalik ke arahku. Aku tertembak buah rambutan tepat di dada. Dan rasanya sakit sekali. Inikah yang namanya tuan makan senjata? Pedas juga.
Kini aku tahu kekuatannya adalah mengendalikan benda-benda di sekelilingnya dengan pikiran. Telekinetis dengan upgrade. Sebab dia juga b
“Evil Factory diam-diam menyebarkan kejahatan di negeri ini. Mereka melakukan perekrutan penjahat besar-besaran. Mereka juga memberikan fasilitas kepada para penjahat dalam menjalankan aksinya. Intinya, penjahat-penjahat itu ditugaskan untuk meneror masyarakat.”“Evil Factory bisa mendapatkan sumber daya dari ketakutan masyarakat. Dari situlah pemerintah memutuskan untuk mendirikan Superhero Inc. sebagai tandingan dari Evil Factory.”“Cerita selanjutnya, kamu sudah tahu, kan? Kamu dan aku jadi superhero di sini. Tugas kita adalah memastikan warga selamat dari segala kejahatan yang dilakukan para penjahat Evil Factory.”Rock Ice menceritakan sejarah terbentuknya Evil Factory dan Superhero Inc. Kami sedang makan siang di kantin Superhero Inc. Aku ingin menanyakan sumber dana yang sekarang mengendap di rekeningku.
Aku resmi tersesat.Aku tersesat di sebuah toko material yang ada Anastasia Steele KW Super di dalamnya sebagai karyawan paruh waktu. Aku teringat dengan diriku di masa lalu. Dulu aku juga seorang karyawan paruh waktu di minimarket milik janda paruh baya. Dan di hari pertama kerja, aku kedatangan superhero. Entah ini hari keberapa Anastasia Steele KW Super kerja sampai kedatangan aku yang sudah jadi superhero.Sedikit-sedikit, aku bisa ngomong dalam bahasa Inggris. Jadi, aku bisa berkomunikasi dengan Anastasia Steele KW Super. Kuakui beberapa kali aku menggunakan bahasa Tarzan. Aku menjelaskan bahwa aku dibawa oleh seorang teleporter.“Aku bisa jelaskan semuanya!” ucapku dalam bahasa Inggris.“Tadi aku tidak melihatmu masuk dari pintu,” kata Anastasia Steele KW Super itu super heran. Tak lupa dia menggigit bibirnya ketika bingung.“Iya aku dibawa kesini oleh teleporter. Kau tahu, seseorang yang bisa berpindah-pindah te
“Bodoh! Kawan-kawanmu sudah aku kalahkan! Rumahmu akan hancur sehancur-hancurnya! Aku akan membakarnya sambil menari bersama teman-temanku!” Teriak Budak Getah setelah merebut handphone dariku.“Baik, aku segera kesana! Jangan bakar rumahku dulu!” Pungkas Jump Scare sambil menutup telepon.Sedetik kemudian, Jump Scare pulang, membawa Rock Ice yang bersimbah keringat.“Kurang ajar!” Rock Ice langsung membuat Jump Scare membeku total.Aku melongo demi melihat Jump Scare sudah menjadi seperti patung es.“Dia berniat menjadikanku pakan ikan piranha!” Terang Rock Ice dengan ngos-ngosan parah.“Untunglah, kami bisa mengalahkan anak buahnya yang lemah ini,” ucap Budak Getah sembari menunjuk barisan anak buah Jump Scar
Orang-orang berlarian ke luar mall. Aku mengikuti mereka. Heboh.Orang-orang berteriak histeris. Aku celingak-celinguk mencari batang hidung mungil Raia, cewek yang aku kencani.Lalu aku melihat seorang penjahat super yang menyandera warga sipil. Penjahat super dari golongan remaja. Makin banyak saja remaja yang terjerumus pergaulan bebas.Sesaat kemudian, tiba-tiba ada salju. Anak-anak girang mendapati salju turun dari langit. Apalagi ini salju betulan, bukan sterefoam yang diparut oleh tim kreatif suatu acara tivi.Datanglah Four Seasons. Lengkap dengan jubah warna ungunya yang berkibar-kibar.“Lepaskan dia!” seru Four kepada si remaja salah gaul.“Ah, padahal aku mengharapkan superhero lain yang datang,” keluh si remaja salah gaul sambil mendorong bebas sanderanya. Kebetulan sanderanya cantik seperti Sandra Dewi.Four langsung menodongkan pistol kejut kepada si remaja salah gaul. Sejurus kemudian, si remaja sa
Di saat aku dikurung di gudang, tanpa menunggu aku mengalami puber kedua, Four Seasons dan Jump Scare datang dengan berteleportasi. Aku langsung menerbitkan senyum sumringah melihat sosok dua superhero cakep itu. Kalau begitu, aku tak perlu gebrak-gebrak pintu minta dikeluarkan.“Jika kau bertanya kenapa kami bisa tahu tempatmu disekap, tanyakan padanya,” ucap Jump Scare mempersilahkanku bertanya pada Four.Four tampak pusing sesaat setelah diajak berteleportasi. Tapi karena wajahku seolah menagih jawaban, Four angkat bicara.“Yah, sewaktu menyerang Rocket Skater dengan badai salju di depan mall tadi, aku sempat menanamkan benda ini di keningnya,” terang Four Seasons sembari memamerkan benda seukuran tahi lalat komikus Tahilalats Nurfadli Mursyid. “Benda ini bisa menempel di bagian tubuh manusia seperti tahi lalat. Dan aku bisa melacak keberadaan manusia tersebut melalui aplikasi di ponsel pintarku.”“Oke. I see,&
Raia adalah jawaban dari plobemaku bersama Nona. Raia bisa sedikit mengalihkan perhatianku dari ‘mengganggu’ Nona. Skripsi? Sama sekali tidak membantu. Yang ada aku jadi angin-anginan dalam menggarap skripsi sejak putus dengan Nona.Ceritaku bersama Raia bermula ketika teman kampusku yang bernama Bimo mengenalkan Raia kepadaku. Kebetulan aku dan Bimo dapat dosen pembimbing yang sama. Saat menunggu giliran bimbingan, kami selalu menyisihkan waktu untuk curhat. Boy talks lah istilah kerennya.“Nih, add temen gue, Bro. Mumpung masih jomblo. Mantannya nggak ada yang ganteng kok. Jadi, lo bisa sedikit pede pas pedekate,” ucap Bimo kala itu.Terpampanglah sebuah profil Facebook dengan nama Raia Tamara. Dan aku tertarik melihat foto profil Raia yang manyun-manyun manja khas pose anak muda.Dikompori Bimo, aku semang
Aku melihat Nona dalam wujud Miss Cloudy, tampak marah. Sampai dia tidak bisa mengendalikan kekuatannya. Sehingga kekuatannya yang mengendalikan dirinya. Pohon di sebelahku pun jadi sasaran petir nyasar dari awan olahannya. Untung, meleset. Kalau sampai tersambar, bisa gosong badanku.Kemudian Nona berjalan pergi dengan hidung kembang-kempis seperti banteng ngamuk. Aku pun buru-buru minta izin ke belakang kepada Raia yang sedang sibuk memadamkan pohon yang terbakar karena tersambar petir.“Aneh. Tiba-tiba ada petir di siang bolong,” kata Raia sambil mendatangkan musim dingin di sekitar kami. Hujan turun memadamkan api pada pohon yang terbakar.“Oh ya, aku permisi ke belakang sebentar ya.” Kataku sebelum ngacir.Aku mengejar Nona yang berjalan menuju toilet. Sebelum masuk toilet cewek, aku mencegahnya.“Tunggu, Nona!” panggilku membuatnya berhenti, lalu berbalik ke arahku.“Jangan panggil nama itu, bo
Sebelum mendapat order dari masyarakat yang butuh pertolongan, aku memutuskan cuti. Sebab untuk 24 jam ke depan, aku tidak mau diganggu. Kini aku mengetik surat permohonan cuti di komputer kantor. Ketika aku tekan tombol print, Budak Getah nongol.“Kita harus segera melakukan penyerangan ke Evil Factory,” ujar Budak Getah sambil memijat-mijat bahuku. Pasti ada maunya.“Buat?” tanyaku sambil menanda-tangani surat permohonan cuti.“Ya buat ngambil kekuatan Jump Scare lagi,” jawab Budak Getah.“Benar juga sih. Tapi sebelum itu, aku mau ambil cuti dulu.” Aku menunjukkannya surat permohonan cuti tepat di mukanya yang bulat seperti tempayan.“Kamu mau kemana?” tanya Budak Getah.“Aku juga belum tahu. Tapi aku perlu menenangkan diri dan menyelesaikan masalahku di luar kasus-kasus di Superhero Inc,” jawabku dengan nada tenang.“Tapi kasus Jump Scare ini termasuk gaw