Share

Chapter 4

Keyna melamun, dan memperhatikan Alfian intens. Keyna membatin, bagaimana bisa ada laki-laki diciptakan setampan Alfian?

"Ngapain ngeliatin gue gitu?" tanya Alfian yang menyadari sedari tadi Keyna terus memperhatikannya.

"Habisnya lo ganteng sih," jawab Keyna spontan membuat Alfian sedikit terkejut.

"Gue?" tanya Alfian sembari menunjuk dirinya sendiri.

"Iya, tapi sayang," ucap Keyna.

"Sayang kenapa?" tanya Alfian mengernyit bingung.

"Cie udah manggil gue sayang aja," ucap Keyna terkekeh kecil.

Alfian hanya terkekeh kecil melihat tingkah Keyna.

"Iya maksudnya sayang aja bukan pacar gue," lanjut Keyna menjawab pertanyaan Alfian.

"Gak usah ngarang, tuh udah selesai," ucap Alfian yang sudah selesai mengganti ban mobil Keyna.

"Wah thanks ya Al," ucap Keyna tersenyum senang.

"Iya, ya udah sana pulang," balas Alfian dan membersihkan telapak tangannya yang kotor.

"Oke, oh ya Al," ucap Keyna tiba-tiba.

"Kenapa?"

"Tawaran gue yang tadi masih berlaku ya," ucap Keyna tersenyum lebar.

"Tawaran?" tanya Alfian tak mengerti.

"Iya. Tawaran jadi pacar gue, bye Alfian."

Setelah mengatakan hal tersebut, Keyna langsung melajukan mobilnya dengan kecepatan normal. Meninggalkan Alfian yang sedari terus menahan senyumnya.

Alfian hendak menuju ke mobilnya sebelum ia menginjak sesuatu. Ia memperhatikan benda itu dan akhirnya menaruhnya di saku celananya.

---

Pukul 06.40, Keyna sudah sampai di sekolah. Ia berjalan menuju kelasnya, namun ia melihat ada Sarah beserta gengnya itu di depan kelasnya.

Keyna menebak bahwa Sarah belum puas dengan kejadian kemarin. Bahkan sebenarnya Keyna bingung, kenapa Sarah terlihat sangat tidak suka dengannya.

Keyna berjalan hingga akhirnya ia sampai di depan kelasnya. Ia mengabaikan Sarah dan langsung masuk ke dalam kelas.

"Eh lo," ucap Sarah menghentikan langkah Keyna.

"Gue?" tanya Keyna sembari menunjuk dirinya sendiri.

"Iya siapa lagi," jawab Sarah mendengus kesal.

"Ada urusan apa sama gue?" tanya Keyna menghampiri Sarah.

"Berani banget ya lo baru masuk udah ngedeketin Joshua."

"Padahal satu sekolah udah tau kalo Joshua cuma boleh deket sama gue," lanjut Sarah membuat Keyna mengernyit bingung.

"Hah?" ucap Keyna bingung.

"Ya elah Joshua cuma temen doang kali," lanjut Keyna.

"Lo pikir gue percaya?" ucap Sarah dan berjalan mendekati Keyna. Berniat untuk mengintimidasi.

"Eh itu bukannya Joshua ya?" ucap Keyna sembari menunjuk ke arah belakang Sarah. Sarah pun terkecoh dan melihat ke belakang.

Keyna menggunakan kesempatan ini untuk kabur. Sarah yang sadar sudah ditipu pun kesal dan mengejar Keyna.

Keyna masuk ke dalam sebuah ruangan, entah ruangan apa yang penting ia aman.

"Ngapain di sini?" tanya Alfian yang terkejut melihat Keyna tiba-tiba masuk ke dalam ruang fotografi.

"Eh lo lagi, jangan-jangan kita jodoh?" ucap Keyna mengabaikan pertanyaan Alfian.

Alfian menggeleng-gelengkan kepalanya, dan kembali mengulangi pertanyaannya.

"Lo ngapain ke sini? Kayak lagi dikejar-kejar gitu."

"Dikejar sama nenek lampir gue, serem banget," jawab Keyna dan melihat-lihat isi ruangan fotografi tersebut.

"Nenek lampir?" tanya Alfian mengernyit bingung.

"Maksud gue Sarah," ucap Keyna membenarkan.

"Baru masuk kenapa udah ada masalah sama Sarah?" tanya Alfian.

"Masa dia nuduh gue deketin Joshua, padahal gue sama Joshua kan cuma temen doang," jawab Keyna.

"Lo kenal gak sama Joshua?" tanya Keyna.

"Kenal. Dia temen gue, satu kelas juga," jawab Alfian sembari membersihkan lensa kameranya.

"Btw gue baru tau ada ruangan kayak gini di sekolahan," ucap Keyna takjub melihat isi ruangan fotografi yang terlihat sangat hidup.

"Makanya keliling sekolahan biar tau."

"Lo yang nemenin ya? Wah mau banget sih gue," ucap Keyna terkekeh kecil membuat Alfian menarik senyum kecil.

Tiba-tiba bel jam pelajaran pertama sudah berbunyi.

"Eh udah bel, gue ke kelas dulu ya Al," ucap Keyna dan hendak keluar namun tangannya di tahan oleh Alfian.

"Bareng aja," ucap Alfian membuat Keyna terkejut sekaligus tersenyum lebar.

Akhirnya Keyna dan Alfian berjalan beriringan menuju kelas, karena kelas mereka berdua bersebelahan.

"Tau gak Al? Gue kalo jalan sama lo berasa lagi jalan sama tiang," ucap Keyna yang baru sadar ternyata Alfian sangat tinggi.

"Lo aja yang pendek," balas Alfian.

"Masa iya gue harus makan bambu biar tinggi?"

-sepulang sekolah-

"Key jadi main ke rumah gue kan?" tanya Luna saat bel pulang sekolah sudah berbunyi.

"Jadi dong ayo, gue kangen banget sama tante Arla," jawab Keyna bersemangat.

Keyna dan Luna pun masuk ke dalam mobil Luna. Luna melajukan mobilnya dengan kecepatan normal meninggalkan kawasan sekolah.

"Sarah kayaknya suka banget ya sama Joshua?" tanya Keyna kepada Luna.

"Banget Key dari kelas 10, sebenernya Sarah baik cuma dibutakan sama cinta aja," jawab Luna membuat Keyna bergidik ngeri.

"Serem banget," ucap Keyna.

Selang beberapa menit mereka sudah sampai di rumah Luna.

"Luna kamu udah pulang?" tanya Arla yang baru saja selesai memasak.

"Iya Ma, liat aku bawa siapa," ucap Luna.

"Siapa?" tanya Arla.

"Tante," ucap Keyna dan mencium tangan Arla.

"Ya ampun Keyna?" ucap Arla terkejut.

"Tante apa kabar?" tanya Keyna.

"Baik kok, kamu apa kabar? Kenapa gak pernah main ke sini?" tanya Arla.

"Aku baik tante, aku aja baru sempet ke Bandung," jawab Keyna tersenyum kecil.

"Ya udah Ma kita mau ke atas dulu ya," ucap Luna dan mengajak Keyna untuk menuju ke kamarnya.

Saat sampai di kamar Luna, Keyna langsung merebahkan tubuhnya di kasur milik Luna.

"Kamar lo gak berubah ya Lun," ucap Keyna yang sedang memperhatikan isi kamar Luna.

"Iya dong. Oh ya lo mau nonton drakor gak?" tawar Luna.

"Drakor apaan Lun?" tanya Keyna beralih duduk di sebelah Luna.

"The Penthouse II," jawab Luna.

"Hah? Season duanya udah keluar?" tanya Keyna.

"Udah kemarin tau," jawab Luna dan menyalakan laptopnya.

"Gila gue udah penasaran banget gara-gara di season 1 bunda mati," ucap Keyna semangat.

"Menurut gue sih bunda Suryeon bakal keluar di season 2 ini," ucap Luna menimpali.

"Gue juga!"

"Key btw anting-anting lo yang kanan dimana?" tanya Luna yang sedari tadi memperhatikan Keyna.

"Anting-anting gue ada di tel-" ucapan Keyna terpotong saat ia memegang telinga kanannya namun tidak ada anting-antingnya.

"Loh kok gak ada," ucap Keyna. Ia bercermin dan memang di telinga kanannya tidak ada anting-anting.

"Lo sejak kapan sadar anting-anting gue gak ada Lun?" tanya Keyna.

"Tadi sewaktu di sekolahan, tapi gue lupa ngasih tau lo."

"Aduh ilang dimana ya," ucap Keyna frustasi.

"Coba lo inget-inget deh, semalem lo dimana?" ucap Luna membuat Keyna berpikir keras.

Keyna pun menutup matanya, berusaha mengingat ada dimana ia semalam.

"ALFIAN!"

To be continued...

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status