Share

Chapter 7

Seminggu berlalu dan ujian kenaikan kelas pun sudah berakhir.

"Kok orang-orang hari ini pada sibuk banget ada apa sih Lun?" tanya Keyna yang bersiap untuk pulang setelah mendengar bel pulang sekolah.

"Loh lo gak tau Key? Tiga hari lagi ulang tahun sekolah. Jadi bakal ada perayaan gitu," ucap Luna membuat Keyna berohria.

"Key, Keyna!" panggil Joshua menghampiri Keyna.

"Kenapa Josh?" tanya Keyna bingung.

"Ayo ikut gue." Bukannya menjawab pertanyaan Keyna, Joshua justru menarik tangan Keyna dan mengajaknya entah kemana.

"Mau kemana Josh?" tanya Keyna.

"Udah ikut aja," ucap Joshua membuat Keyna mendengus kesal.

Ternyata Joshua membawa Keyna menuju ruang fotografi. Hal itu membuat Keyna semakin bingung.

"Gue udah nemu orangnya," ucap Joshua saat masuk ke dalam ruang fotografi.

Keyna terkejut saat melihat di dalam ruangan tersebut ada banyak orang termasuk Alfian.

"Keyna?" tanya Alfian kepada Joshua.

"Iya Keyna," jawab Joshua.

"Eh bentar-bentar, ini maksudnya apa ya? Kenapa gue tiba-tiba dibawa ke sini?" tanya Keyna bingung.

"Joshua belum ngasih tau lo?" tanya Alfian dan dijawab gelengan kepala oleh Keyna, hal itu membuat Alfian mengusap wajahnya frustasi.

"Lo gimana sih Josh main bawa-bawa anak orang aja," ucap Nabila salah satu orang di ruang fotografi tersebut.

"Lo Keyna kan? Kenalin gue Nabila," ucap Nabila sembari menyalami tangan Keyna.

"Jadi gini, kan ada perayaan ulang tahun sekolah. Nah tim fotografi tuh setiap tahun biasa yang ngatur jalannya acara. Dimana kita ngurus dokumentasi, tata letak panggung, lampu, mic, kayak gitu Key."

"Sekarang kita lagi butuh pembawa acara, jadi Joshua bawa lo ke sini buat jadiin lo pembawa acaranya," lanjut Nabila setelah menjelaskan panjang lebar.

Keyna menghela napas dan menatap ke arah Joshua. Joshua pun hanya meringis kecil.

"Jadi gimana lo bisa gak Key?" tanya Alfian.

"Jangan gue deh, gue gak bisa," ucap Keyna menolak.

Karena sejak Keyna pindah sekolah, ia sudah bertekad untuk tidak terlibat dalam hal apapun yang mengekspos dirinya.

"Yah lo kan bisa Key," ucap Joshua.

"Iya mau ya Key cuma pembawa acara doang kok," ucap Nabila ikut membujuk Keyna.

"Tapi kalo lo gak mau kita juga gak akan maksa, iya kan Al?" ucap Kevin salah satu tim fotografi juga.

"Iya," ucap Alfian dan menganggukkan kepalanya.

"Maaf ya gue gak bisa," ucap Keyna merasa tak enak hati.

"Gapapa," ucap Alfian.

"Lo beneran gak bisa Key?" tanya Nabila lagi.

"Iya," jawab Keyna tersenyum kecil.

"Ya udah gue duluan." Keyna keluar dari ruang fotografi dan berjalan ke kelasnya untuk mengambil tas.

Setelah mengambil tasnya, ia segera menghubungi Dika.

Keyna: Dik, lo dimana?

Dika: Gue lagi di bengkel

Keyna: Hah? Ngapain?

Dika: Benerin mobil

Keyna: Masih lama gak? Gue mau pulang

Dika: Masih lama, lo naik bis aja kak

Keyna: Ya udah

Keyna nendengus kesal dan berjalan menuju halte bis. Sebenarnya ia sudah terbiasa naik bis untuk berangkat dan pulang sekolah, hanya saja ia malas menunggu terlalu lama.

Setelah mendapatkan bis, Keyna mendudukkan dirinya di bangku penumpang paling belakang. Ia memakai airpods miliknya dan menikmati angin yang menerpa wajahnya.

Selang beberapa menit Keyna sudah sampai di rumahnya, setelah turun dari bis ia harus berjalan beberapa meter lagi sebelum sampai di rumahnya.

Sepi, itulah yang Keyna liat begitu masuk ke dalam rumah. Mungkin neneknya sedang beristirahat, maka dari itu Keyna memutuskan untuk langsung ke kamarnya.

Pukul 22.10

Keyna merebahkan tubuhnya di atas kasur, ia sudah bersiap untuk tidur sebelum tiba-tiba ada pesan masuk di handphonenya.

Keyna mengernyit bingung saat pengirim pesan tersebut nomornya tidak tersimpan di handphone Keyna. Keyna membuka pesan tersebut.

Brakk

Saking terkejutnya Keyna dengan isi pesan tersebut, ia langsung melempar handphonenya sembarang arah. Setelah menenangkan dirinya sendiri, ia segera mengambil handphonenya dan mengirim pesan kepada seseorang.

Keyna: Al, gue berubah pikiran

Keyna: Gue mau jadi pembawa acaranya

---

"Al jadi gimana? Kita perlu cari pembawa acara lagi kan? Kenapa gak osis aja sih ribet," ucap Nabila kesal. 

"Masih pagi udah ngedumel aja lo," ucap Joshua yang diabaikan oleh Nabila.

"Iya gimana Al?" tanya Salsa, salah satu anggota tim.

"Gue ud-"

Cklek

"Lo telat 10 menit," ucap Alfian saat melihat Keyna masuk ke dalam ruangan fotografi.

"Iya iya sorry," ucap Keyna dan duduk di kursi kosong sebelah Alfian. Sementara itu, orang yang ada di ruangan tersebut menatap Alfian dan Keyna bingung.

"Keyna?" tanya Nabila bingung.

"Oh iya Keyna yang jadi pembawa acaranya, jadi kita gak perlu cari lagi."

---

"Ini urutan acaranya," ucap Alfian menyerahkan selembar kertas berisikan urut-urutan acara ulang tahun sekolah kepada Keyna.

Saat ini hanya ada Alfian dan Keyna di ruang fotografi karena yang lain sedang mengerjakan tugas mereka masing-masing.

"Oke," ucap Keyna sembari membaca urutan acaranya.

"Oh ya kenapa lo tiba-tiba berubah pikiran?" tanya Alfian merasa penasaran.

"Gue cuma pengen ikut serta aja sih, lagian setelah gue pikir-pikir gak ada salahnya juga jadi pembawa acara," jawab Keyna membuat Alfian mengangguk-anggukkan kepalanya.

"Ya udah gue ke kelas dulu, gue ada remed," ucap Keyna dan bergegas menuju kelasnya.

Sepanjang hari ini, Keyna terus memikirkan siapa yang mengirimkan pesan kepadanya semalam.

"Lo kenapa Key? Kok kayak banyak pikiran gitu?" tanya Luna.

"Hah enggak kok, lo mau langsung pulang Lun?" tanya Keyna mengingat bel pulang sekolah sudah berbunyi beberapa menit yang lalu.

"Gue mau kumpul ekskul dulu, lo gimana?"

"Gue mau ke ruang fotografi," jawab Keyna.

"Ya udah gue duluan ya Key," ucap Luna dan dibalas anggukkan kepala oleh Keyna.

Setelah Luna menghilang dari pandangannya, ia menghela napas sejenak sebelum akhirnya beranjak menuju ruang fotografi. Saat baru saja keluar dari kelas, Keyna bertemu dengan Nabila.

"Eh Keyna!" panggil Nabila membuat Keyna menghentikan langkahnya.

"Kenapa Bil?" tanya Keyna.

"Bisa kasihin ini ke Alfian gak?" ucap Nabila sembari menyerahkan sebuah flashdisk kepada Keyna.

"Emang lo mau kemana?" tanya Keyna mengernyit bingung.

"Gue harus pulang cepet, gapapa ya. Gue duluan Key," jawab Nabila dan pergi meninggalkan Keyna.

Keyna pun melanjutkan langkahnya menuju ruang fotografi.

Cklek

Saat Keyna masuk ke dalam, ternyata hanya ada Alfian yang terlihat sedang sibuk dengan laptopnya.

"Tadi Nabila nitip ini," ucap Keyna sembari menyerahkan flashdisk yang tadi dititipkan oleh Nabila.

Alfian menganggukkan kepalanya dan mengambil flashdisk tersebut.

"Lo belum pulang?" tanya Keyna kepada Alfian yang terlihat masih sangat sibuk.

"Belum gue masih harus beli sesuatu dulu di depan," jawab Alfian.

"Lo mau ikut?" tanya Alfian membuat Keyna terkejut.

To be continued...

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status