Happy Reading!
Keyna merebahkan tubuhnya di atas kasurnya yang empuk. Ia teringat bahwa tadi Luna memberikan sebuah kotak dari seseorang yang mengaku sebagai temannya.
Keyna pun beranjak duduk dan mengambil tasnya, ia mengambil sebuah kotak kecil berwarna coklat tua.
“Isinya apaan ya?” gumam Keyna sembari memperhatikan kotak tersebut.
Keyna memberanikan dirinya untuk membuka kotak tersebut. Namun tiba-tiba ada sebuah panggilan masuk di handphone miliknya sehingga ia terpaksa meletakkan kembali kotak tersebut.
“Halo Josh?” tanya Keyna setelah menjawab panggilan yang ternyata dari Joshua.
“Eh, kepencet Key sorry,” balas Joshua di seberang membuat Keyna mendengus kesal.
“Sumpah ya lo Josh gue kira ada apaan,” ucap Keyna membuat Joshua yang ada di seberang meringis kecil.
“Hehe maaf Key, ya udah gue mati-“
Tut tut tut.
Belum sempat Joshua menyelesaikan perkataannya, Keyna sudah memutuskan panggilan tersebut terlebih dahulu. Key
Happy Reading!"Key kamu kenapa pergi gak bilang-bilang mama?" "Kan aku udah ngechat mama.""Kenapa gak ngomong langsung?""Yah abisnya mama sibuk mulu."Keyna bisa mendengar lewat telepon bahwa mamanya sekarang tengah menghela napas."Ya udah kamu hati-hati, salam buat kakek nenek sama Dika.""Siap ma."Tut tut tutKeyna mematikan panggilan dengan mamanya dan berjalan keluar dari stasiun. Saat sampai di pintu masuk, ia melihat Dika dan segera menghampiri adiknya itu."Dika!" panggil Keyna."Buset beneran ke sini lo ternyata," ucap Dika terkejut mendapat kabar bahwa Keyna kakaknya itu akan ke Bandung."Iya dong. Ayo, lo bawain koper gue ya." Keyna berjalan mendahului Dika menuju mobil, dan tentu saja Dika yang harus membawa kopernya itu.Dika
"Mau gue tungguin gak?" tanya Joshua saat sudah sampai di depan ruang kepala sekolah."Gak usah, lo ke kelas aja sana," jawab Keyna."Ya udah gue duluan," ucap Joshua berjalan menuju ke kelasnya.Tok tok tokKeyna mengetuk pintu ruang kepala sekolah. Dan tak lama terdengar suara dari dalam."Masuk."Cklek"Permisi pak, saya Keyna murid baru," ucap Keyna sopan setelah menyalami tangan Pak Wira, kepala sekolah."Keyna Aleysha?" tanya Pak Wira."Iya pak," jawab Keyna menganggukkan kepalanya."Sebentar ya saya panggilkan wali kelas kamu dulu," ucap Pak Wira.Keyna hanya mengangguk dan menunggu. Apa lagi memangnya yang bisa ia lakukan?Jam sudah menunjukkan pukul 07.00, mungkin kegiatan pembelajaran sudah dimulai.Selang beberapa menit, datanglah wali kela
"LO?!" ucap Keyna kaget saat melihat yang ditabraknya barusan adalah Alfian.Keyna melihat ke belakang, ternyata dua orang tersebut masih mengejarnya. Keyna segera menarik tangan Alfian dan berlari keluar dari sekolah.Alfian yang tadinya ditarik Keyna sekarang menarik Keyna karena langkah Keyna sangat lambat untuk disebut lari.Alfian melihat sebuah gedung yang sedang direkonstruksi, tanpa pikir panjang lagi ia berlari ke dalam gedung tersebut.Gedung tersebut terlihat sangat gelap dan banyak kayu, semen, dll di dalamnya. Alfian mendorong tubuh Keyna ke tembok pelan agar tak terlihat oleh orang yang mengejarnya tadi.Alfian sedikit merapatkan tubuhnya ke Keyna, takut jika Keyna terlihat. Gedung tersebut terlalu gelap, sampai-sampai Keyna tak bisa melihat wajah Alfian. Namun Alfian bisa melihat wajah Keyna dari cahaya senja yang menerobos masuk.Alfian menatap wajah Keyna, menel
Keyna melamun, dan memperhatikan Alfian intens. Keyna membatin, bagaimana bisa ada laki-laki diciptakan setampan Alfian?"Ngapain ngeliatin gue gitu?" tanya Alfian yang menyadari sedari tadi Keyna terus memperhatikannya."Habisnya lo ganteng sih," jawab Keyna spontan membuat Alfian sedikit terkejut."Gue?" tanya Alfian sembari menunjuk dirinya sendiri."Iya, tapi sayang," ucap Keyna."Sayang kenapa?" tanya Alfian mengernyit bingung."Cie udah manggil gue sayang aja," ucap Keyna terkekeh kecil.Alfian hanya terkekeh kecil melihat tingkah Keyna."Iya maksudnya sayang aja bukan pacar gue," lanjut Keyna menjawab pertanyaan Alfian."Gak usah ngarang, tuh udah selesai," ucap Alfian yang sudah selesai mengganti ban mobil Keyna."Wah thanks ya Al," ucap Keyna tersenyum senang."Iya, ya ud
"Alfian kenapa Key?" tanya Luna bingung kenapa tiba-tiba Keyna meneriakkan nama Alfian."Lo punya kontaknya Alfian gak?" tanya Keyna mengabaikan pertanyaan Luna."Hah? Gue enggak ada, soalnya nih ya yang punya kontaknya Alfian cuma beberapa orang doang," jawab Luna."Aduh terus gue minta sama siapa dong," ucap Keyna."Ah gue tau!" ucap Luna tiba-tiba."Minta sama Joshua aja," lanjut Luna."Oh iya ya, coba gue minta sama Joshua."Keyna pun mengambil handphonenya dan mencari nomor Joshua. Ia menelpon Joshua, tak perlu menunggu lama Joshua langsung mengangkat panggilan dari Keyna."Halo Josh?""Halo Key kenapa?""Lo punya kontaknya Alfian gak?""Alfian? Alfian Nugraha?""Iya! Temen sekelas lo Josh.""Tapi gue gak dibolehin bagi-bagiin kontak
"Anjir masa monyet bisa naik sepeda Josh," ucap Keyna seusai menonton topeng monyet bersama Joshua tadi."Kan udah dilatih Key," ucap Joshua.Saat ini mereka berdua sedang berada di sebuah restoran. Karena selesai menonton topeng monyet tadi Keyna merasa lapar."Masa lo kalah sama monyet sih Josh, monyet aja bisa naik sepeda masa lo enggak," ucap Keyna menertawakan Joshua."Nyesel gue ngajak lo nonton topeng monyet Key," ucap Joshua menyesal.Keyna yang tadinya tertawa tiba-tiba menghentikan tawanya saat melihat Sarah."Josh, ngumpet bawah meja cepet!" pinta Keyna panik."Hah? Ngapain Key?" tanya Joshua bingung."Udah nurut aja cepetan," ucap Keyna dan Joshua pun menurut.Joshua menyembunyikan dirinya di bawah meja. Dan tiba-tiba Sarah datang menghampiri Keyna."Lo di sini?" tanya sarah ketus."Iya," jawab Keyna sembari tersenyum kecil."Sama siapa?" tanya Sarah lagi begitu melihat ada du
Seminggu berlalu dan ujian kenaikan kelas pun sudah berakhir."Kok orang-orang hari ini pada sibuk banget ada apa sih Lun?" tanya Keyna yang bersiap untuk pulang setelah mendengar bel pulang sekolah."Loh lo gak tau Key? Tiga hari lagi ulang tahun sekolah. Jadi bakal ada perayaan gitu," ucap Luna membuat Keyna berohria."Key, Keyna!" panggil Joshua menghampiri Keyna."Kenapa Josh?" tanya Keyna bingung."Ayo ikut gue." Bukannya menjawab pertanyaan Keyna, Joshua justru menarik tangan Keyna dan mengajaknya entah kemana."Mau kemana Josh?" tanya Keyna."Udah ikut aja," ucap Joshua membuat Keyna mendengus kesal.Ternyata Joshua membawa Keyna menuju ruang fotografi. Hal itu membuat Keyna semakin bingung."Gue udah nemu orangnya," ucap Joshua saat masuk ke dalam ruang fotografi.Keyna terkejut saat melihat di dalam ruangan
"Lo mau ikut?" tanya Alfian membuat Keyna terkejut."Eh boleh ayo kasian ntar kalo lo jalan sendirian," ucap Keyna tersenyum kecil.Alfian dan Keyna berjalan beriringan menuju toko elektronik yang tak jauh dari sekolah."Tokonya dimana?" tanya Keyna begitu sudah berjalan beberapa meter dari sekolahan."Tuh di seberang," jawab Alfian sembari menunjuk toko yang ada di seberang jalan.Hal itu membuat Keyna terkejut sekaligus takut. Sejak kejadian di masa lalu, ia menjadi tak berani menyebrang jalan sampai sekarang."Al gue nunggu di sini aja boleh gak?" tanya Keyna ketakutan."Kenapa?""Gue..., gue capek iya capek. Jadi gue nunggu sini aja gapapa ya?" ucap Keyna yang tetap kekeuh."Ya udah lo tunggu sini aja sambil istirahat," ucap Alfian dan dibalas anggukkan kepala oleh Keyna.Alfian pun menyebrang jalan dan Keyna du