Share

DUA

"Sam?!" Anne terkejut melihat siapa sosok yang berada dihadapannya.

Sam yang dari tadi mengulurkan tangannya pada Anne pun mulai mengeluh.

"Tangan gue pegal nih, lo mau berdiri gak sih?" keluh Sam.

Anne tersadar dari rasa terkejutnya, ia pun segera menerima uluran tangan dari Sam, dan bangun dari duduknya.

"Makasih, Sam," ucap Anne, seraya mengebaskan rok nya yang kotor.

Tanpa memperdulikan Anne lagi, Sam segera pergi dari hadapan Anne. Mau tidak mau, Anne harus mengejar Sam kembali.

"Aduh, bisa gak sih jalannya santai, jangan cepat-cepat gitu!" pekik Anne.

Sam berhenti jalan, Anne jadi bingung.

"Mau lo apa sih?" tanya Sam.

"Mau gue? Gue cuma mau lo masuk ke kelompok gue," kata Anne.

"Cuma itu doang kan?" tanya Sam.

"Eh satu lagi, gue mau lo jadi teman gue!" ujar Anne, membuat mata Sam melotot.

"Kalau masalah masuk ke kelompok lo, gue mau aja," kata Sam, dan tentu saja membuat Anne bersorak senang.

"Tapi, buat jadi teman lo, gue belum bisa," sela Sam, lalu berjalan duluan meninggalkan Anne.

Anne yang tadinya senang, mendadak muram. 

"Eh, tapi kan tadi dia bilang belum bisa, berarti suatu saat nanti bisa dong!" gumam Anne.

"WOY, MAU PULANG GAK? LO JALAN KAKI KAN?" Teriak Sam yang berada jauh dari tempat Anne.

Anne tersenyum, dan segera menyusul Sam.

"Tahu aja kalau pulang sekolah, gue bakal jalan kaki. Pria yang satu ini memang istimewa," gumam Anne.

•••

Canggung, kata yang mewakili perasaan kedua remaja ini.

Anne yang merasa tidak tahan dengan situasi ini pun inisiatif bertanya, "Sam, lo bisa main gitar gak?" 

Sam menoleh, "Bisa."

"W-wah, keren," puji Anne. 

Hening, perasaan keduanya kembali canggung.

"Itu, udah sampai di rumah lo," kata Sam.

"Eh?" Anne mengedarkan pandangannya, benar, ia telah sampai didepan rumahnya.

"Kok lo tahu sih, rumah gue disini?" tanya Anne penuh selidik.

Sam tidak menjawab, ia malah berjalan ke arah rumah yang berada tepat di sebelah rumah Anne. Lagi-lagi pria itu membuat Anne bingung.

"WOY, LO KESURUPAN YA? ITU RUMAH ORANG! RUMAH TETANGGA GUE ITU! LO MAU DI OMELIN HAH?" Teriak Anne.

Sam yang mendengar teriakan Anne hanya tertawa kecil.

Setelah sampai didepan gerbang, seorang security langsung membuka kan pintu gerbang untuk Sam. Anne yang melihatnya pun semakin bingung.

"Apa jangan-jangan dia... Gak, gak mungkin! Gue tinggal disini bukan satu atau dua bulan doang, tapi udah bertahun-tahun, jadi gak mungkin gue gak tahu siapa tetangga gue!" kata Anne.

"Enggak tahu ah, pusing mikirin Sam," keluh Anne, lalu masuk ke dalam rumahnya.

•••

21.50

Disebuah ruang keluarga, terlihat sepasang kakak beradik yang sedang sibuk dengan urusannya masing-masing.

Sang kakak laki-laki, sibuk bermain game diponselnya, sedangkan sang adik, sibuk memikirkan suatu hal yang terus menghantuinya.

"Yes! Menang lagi!" bangga Alan, kakak Anne.

"Berisik banget, menganggu tuan puteri yang sedang berpikir aja," kesal Anne.

Alan bergidik, "Mikirin apa sih? Emangnya penting ya?"

"Mau tahu aja lo! Lagian penting atau enggak penting pun bukan urusan lo! Eh, bang, Anne mau nanya dong," ucap Anne.

"Penting gak nih?" tanya Alan.

"Eum, menurut Anne sih penting, soalnya berhubungan sama hal yang Anne pikirin," jawab Anne.

"Ya udah buruan, mau tanya apa?" kata Alan.

"Bang, kenal gak sama tetangga kita? Emang kita punya tetangga yang seumuran ya sama Anne? Perasaan tetangga kita lebih banyak yang sepantaran sama bang Alan deh," tanya Anne.

"Kata siapa? Tuh tetangga sebelah rumah kita, ada yang seumuran sama lo, si Sam," kata Alan, Anne makin antusias.

"Hah? Sejak kapan Sam jadi tetangga kita?" tanya Anne.

"Lo ngelindur apa gimana? Sam udah lama tinggal disana, ya emang dia jarang keluar rumah aja, maka nya banyak yang kurang tau tentang dia," jawab Alan.

"Gila, jadi selama ini gue tetangga-an sama dia?!" pekik Anne.

"Lo dekat sama Sam?" tanya Alan.

"Ya gak dekat sih, cuma sekelas aja," kata Anne.

"Cie, nanti lama-lama juga dekat," goda Alan.

"ABANG!" pekik Anne.

"Nanti setelah dekat, pasti kalian langsung pacaran," kata Alan. 

Mendengar itu, Anne langsung melemparkan sebuah buku pada Alan.

"BANG ALAN GILA!" Pekik Anne.

"ANNE, ALAN, TIDUR UDAH MALAM! JANGAN RIBUT TERUS, BESOK SEKOLAH!" Teriak sang bunda. 

"IYA BUNDA!" 

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status