Share

EMPAT

"Di rumah gue aja, gimana?" usul Sam.

"Eh?"

"Setuju gue, setuju!" celetuk Emilly, yang entah sejak kapan berada didepan Anne, bersama Naya, Ryan, dan Lucas.

"Dih, main setuju-setuju aja kalian," gumam Anne.

"Boleh tuh, dirumah Sam, kapan lagi kan main ke rumah dia," kata Ryan.

"Bener tuh, bro!" sahut Lucas.

"Latihan, bukan main," koreksi Sam tajam, membuat nyali Ryan dan Lucas menciut.

"Tapi emang enggak apa-apa Sam, latihan dirumah lo? Nanti berisik loh," tanya Naya.

"Enggak apa-apa," jawab Sam.

Sam emang tidak masalah, tapi Anne yang dalam masalah! Bagaimana jika teman-temannya tahu bahwa Sam itu tetangga Anne? Pasti Anne akan digoda oleh teman-temannya habis-habisan. Jelas Anne tahu bagaimana karakter mereka, teman-temannya yang heboh dan suka menyebarkan sebuah informasi dengan sangat cepat, bagaikan wabah penyakit atau virus.

"Jadi, pulang nanti, mau naik apa?" tanya Lucas.

"Tergantung sih, rumah Sam jauh enggak dari sini?" tanya Emilly.

"Jalan kaki aja, rumah gue dekat kok," jawab Sam.

"Oke, jadi penasaran rumah Sam dimana," kata Naya.

"Nanti juga tahu," ucap Sam sambil melirik Anne, membuat yang diliriknya memasang wajah sebal.

•••

"Eh, ini kan gang rumah lo, Anne," ucap Ryan.

Anne yang sedari tadi menunduk pun, menoleh pada Ryan.

"Apa jangan-jangan, kalian satu gang ya?!" tebak Lucas.

"Emang," ceplos Sam.

Semuanya terkejut, dan tentunya mereka semua langsung heboh. Sedangkan Anne, hanya membuang wajahnya, seolah-olah tidak mendengar apa yang dibicarakan teman-temannya.

"Kok, enggak cerita-cerita sih, Ne?" tanya Emilly.

"Pantas saja, lo langsung kepikiran ajak Sam, buat masuk ke kelompok kita," kata Naya.

"Ih Naya, gue aja baru tahu kalau rumah Sam dan rumah gue berada di gang yang sama!" elak Anne.

"Gak percaya, mana ada, orang yang gak mengenali orang-orang yang tinggal dilingkungan dia sendiri," kata Naya, Anne yang mendengarnya hanya menghela napas, temannya itu memang sok tahu.

"Terserah lo aja," kata Anne malas.

Setelah sampai didepan rumah Anne, terlihat Alan yang sedang mencuci sepeda motor kesayangannya. Lucas yang melihat itu, sontak berteriak memanggil Alan.

"BANG ALAN!" panggil Lucas, sontak mereka semua berhenti didepan rumah Anne.

Alan menoleh, "WOI, HALO LUCAS!" sahut Alan.

"Ngapain lo bang?" tanya Lucas.

"Mandiin sapi! Udah tahu lagi cuci motor, ngapain nanya sih," kata Alan sebal.

Lucas tertawa, memperlihatkan deretan gigi rapihnya yang bersih.

"EH, ANNE MAU KEMANA?" Tanya Alan.

"Gak usah teriak-teriak dong bang! Gue mau latihan seni budaya, di rumah Sam," jawab Anne.

"Oh, awas jangan pulang lambat!" kata Alan meningatkan, dan mendapat anggukan dari Anne.

Begitu sampai didepan rumah Sam, semuanya melongo, sama seperti reaksi Anne saat pertama kali tahu bahwa Sam adalah tetangganya.

"Lah, seriusan ini, rumah lo disini Sam?" tanya Emilly.

Sam mengangguk, lalu terlihat seorang security yang berlari untuk membuka kan pintu gerbang untuk Sam dan teman-temannya.

"Ini sih bukan cuma satu gang, tapi INI SIH TETANGGAN, ANNE!" Heboh Naya.

"Gila, bisa-bisanya gue gak tahu informasi big hot kayak gini!" cerocos Ryan.

"Pokoknya harus disebarin ke siswa-siswi lain! Pasti bakal ramai banget nih!" kata Lucas. Mendengar itu, mata Anne melotot, dengan cepat ia menarik tangan Lucas.

"Cas, jangan gitu lah, apa lo tega lihat gue jadi bahan omongan siswa-siswi disekolah?" kata Anne sambil memelas-melas kan wajahnya, membuat Lucas jadi tidak tega.

"Iya, iya, gak gue sebarin informasi nya," ucap Lucas agak kecewa, perasaan Anne kini menjadi lega.

"Kalian juga jangan kasih tahu siapa-siapa dong," kata Anne pada Naya, Emilly, dan Ryan.

Ketiganya menghela nafas kecewa, lalu mengangguk, mengiyakan permintaan Anne.

"Padahal bakal seru banget, kalau para murid tahu informasi ini," gumam Emilly.

•••

Kini mereka semua berada diruang tamu milik Sam, menunggu Sam yang ingin mengganti pakaian seragamnya.

"Gila, empuk banget sofa nya," kagum Ryan.

"Benar Ryan, lebih empuk sofa ini malah, daripada kasur di kamar gue," timpal Lucas.

"Please deh, jangan norak kalian berdua," kata Naya.

"Sam mana sih? Ganti baju kok lama banget," cerocos Anne.

"Eh, itu Sam," tunjuk Emilly.

Mereka semua menoleh pada Sam. Terlihat Sam yang memakai kaos hitam dengan celana abu-abu, celana seragam sekolah. 

"Gila, ganteng banget dia, kalau pakai kaos hitam gini," kagum Naya.

"Enggak beda jauh sama Cha Eunwoo, nyesel banget gue baru tahu kalau Sam itu cakep," timpal Emilly.

"Kok cakep, kenapa kalau gue yang pakai kaos hitam, kelihatannya malah kumal ya," keluh Ryan.

"Sama, bro," sahut Lucas.

Ketika teman-temannya terkagum-kagum dengan ketampanan Sam, Anne hanya diam, karena bingung mau ngomong apa. Sam emang ganteng banget kalau pakai kaos hitam woi.

"Ngapain pada lihatin gue? Gue bukan pisang ya," kata Sam.

Alhasil Ryan dan Lucas langsung melemparinya bantal sofa.

"Lo pikir kita monyet, heh?" 

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status