TUJUH

Anne mengetukkan pena nya pada meja, perasaannya campur aduk, hatinya berkecamuk. Melihat itu, teman sebangkunya, Naya, segera menegurnya.

"Lo kenapa sih, Ne? Kalau punya masalah cerita aja sama gue," kata Naya, seraya menatap Anne lirih.

"Gue enggak kenapa-kenapa kok, Nay." Entah sampai kapan Anne akan terus menyembunyikan masalah pada sahabat-sahabatnya.

Naya mencoba memahami Anne, tangannya menepuk-nepuk pundak Anne.

"Kalau ada apa-apa bilang aja sama gue, dan tolong seenggaknya hari ini lo harus semangat, kita kan mau tampil!" ucap Naya semangat, Anne pun mengangguk lalu tersenyum.

"Inget, Ne, lo enggak sendirian.."

•••

"Selamat siang anak-anak," sapa Mrs. Sona, guru bahasa Inggris di kelas Anne.

"Selamat siang juga Mrs. Sona," balas para murid.

"Apa kalian sudah siap untuk tampil hari ini?" tanya Mrs. Sona.

"Siap Mrs."

Tangan Anne gemetaran, jantungnya berdegup kencang, wajahnya kelihatan panik, apa yang terjadi padanya?

"Anne, lo kenapa?" tanya Naya panik.

"Enggak tahu kenapa, kok gue deg-degan banget ya," cicit Anne.

"Hah? Enggak kayak biasanya, Nee. Biasanya lo paling percaya diri kan kalau ada tampil-tampilan gini," kata Naya bingung.

"G—gue juga enggak tahu, Nay," gumam Anne.

"Kalau lo enggak enak badan, kita ke UKS aja ya," tawar Naya.

"Eh, jangan, Nay. Gue enggak mau ngerepotin kalian, lagian vokal utama nya kan gue," tolak Anne.

"Tapi, Ne—"

"Baik, untuk kelompok Anne, silahkan maju ke depan," panggil Mrs. Sona.

"Gue deg-degan asli, inikah yang dinamakan cinta?!" heboh Lucas.

"Berisik lo, Cas! Lo cinta sama Mrs. Sona kali!" kata Ryan, membuat Lucas langsung memukul nya.

"Duh, ribut terus kalian berdua!" tegur Emilly.

Anne, Naya, Emilly, Lucas, dan Ryan pun maju ke depan, diikuti Sam yang membawa gitarnya.

Sam melirik Anne, memastikan bahwa gadis itu baik-baik saja.

"Ne, lo enggak apa-apa?" tanya Sam.

Anne tersenyum canggung, lalu menggeleng.

"Jika sudah siap, silahkan mulai!" kata Mrs. Sona.

"Baik Mrs."

Dimulai dari suara indah Emilly, yang diiringi oleh alunan indah dari senar gitar yang Sam petik.

"Cos i' i' i'm in the stars toninght,

So watch me bring the fire set a night alight"

Sampai seterusnya berjalan dengan lancar, hingga dibagian Anne..

"Shinning trought the city with a—"

Bruk!!

Anne jatuh pingsan, teman-temannya panik, terutama Sam. 

"Anne?!" pekik Sam.

"Sam, tolong bawa Anne ke UKS ya!" perintah Mrs. Sona.

Sam mengangguk, lalu menggendong Anne ala bride style, dan membawanya ke UKS.

"Mrs. Sona, Naya sama Emilly ikut ke UKS ya," izin Naya, dan mendapat anggukan dari Mrs. Sona.

"Mrs, saya sama Lucas juga mau ikut," izin Ryan.

"Ikut kemana?" tanya Mrs. Sona.

"Ke UKS lah Mrs, masa kebun binatang," kata Ryan.

"Enggak! Mending ke kebun binatang beneran aja sana!" tegas Mrs. Sona.

"Oke, Mrs." Ryan dan Lucas segera mengambil tas ransel nya, dan hendak keluar dari kelas.

"Heh, kalian berdua mau kemana?" tanya Mrs. Sona.

"Kebun binatang, Mrs," jawab Ryan dan Lucas, membuat Mrs. Sona menepuk jidatnya.

•••

Di UKS.

Sam terlihat Panik, karena Anne tak kunjung sadar. Begitu pula dengan Naya dan Emilly.

"Pagi tadi Anne sarapan kan, Nay? Kok bisa sampai pingsan gini?" tanya Sam.

"Sarapan kok, Sam. Sarapannya bareng kita malahan ya, Ly," jawab Naya, dan disetujui oleh Emilly.

"Eungh." lenguhan dari Anne membuat Sam, Naya dan Emilly spontan menoleh.

"Lo udah sadar, Ne?! Apa ada yang sakit?" tanya Sam cepat.

Anne menggeleng, tanda bahwa ia baik-baik saja.

"G—gue minta maaf ya, gara-gara gue, kelompok kita gagal tampil, padahal kalian udah kerja keras buat ini semua," lirih Anne merasa bersalah.

"Enggak, Ne, ini bukan salah lo, kita kan gak tau kalau kita bakal jatuh sakit atau pingsan," kata Sam.

"Benar kata Sam, Ne, pokoknya lo gak boleh merasa bersalah ya, lo istirahat aja biar cepat sembuh," timpal Emilly.

Naya membetulkan perkataan Emilly, lalu memeluk Anne dan Emilly. Anne tersenyum, ia merasa bebannya hilang.

Brak!

Pintu UKS terbuka, menampakkan seorang pria yang tergesa-gesa.

"Anne, lo kenapa?!"

Dan beban itu pun muncul lagi.