Share

Chapter 1 (Bumi)

Tempat : Bumi

Tahun : 2100

Bumi sudah semakin terserompok dan hingar oleh manusia. Lingkungan semakin luluh lantak, tak ada lagi yang terserai. Bumi sudah tidak bisa memenuhi sumber daya alam bagi dua puluh enam koma lima milyar dan akan terus bertambah setiap menitnya. Populasi manusia di Bumi sudah tidak dapat dihentikan. Para pemerintah di seluruh dunia bersatu untuk menyelesaikan masalah ini dengan membuat sebuah peraturan bahwa untuk lima belas tahun ke depan tidak diperbolehkan adanya kehamilan. Namun, cara itu tidak efektif, bahkan tidak membantu sama sekali karena bagaimanapun wanita akan tetap hamil, walaupun mereka sudah melakukan banyak cara untuk mencegah kehamilan. Jika mereka benar-benar tidak ingin hamil, mereka harus mengangkat rahim mereka, tetapi jarang yang melakukan hal itu karena rahim adalah mahkota dan organ terpenting bagi wanita. Tanpa rahim, mereka akan merasa bukan wanita seutuhnya.

Akhirnya pemerintah memutuskan untuk melakukan pertemuan besar. Seluruh pemimpin negara, presiden, raja ataupun ratu dari dua ratus empat puluh satu negara  berkumpul di sebuah ballroom untuk menyelesaikan masalah ini.

Good morning to all leaders of the twenty thousand and fourty one country. Thank you for coming. Hari ini kita akan berdiskusi mengenai populasi manusia yang semakin meningkat dan bahkan melewati batas. Kita semua tahu jika masalah ini terus kita diamkan saja, akan terjadi kehancuran lebih parah, tetapi kita bisa mulai bernapas lega karena NASA sudah menyelesaikan pembangunan di Mars dan Venus. Setelah puluhan tahun akhirnya semua pembangunan selesai. Mars dan Venus siap untuk dihuni,” tukas presiden Amerika Serikat, John Hussein Obama.

Keheningan berubah menjadi suara tepukan tangan yang meriah.

“Kami juga sudah menyiapkan lebih dari lima ratus Spaceship untuk menerbangkan manusia ke Mars dan Venus dengan kecepatan tinggi, tetapi saya menawarkan sebuah saran. Walaupun umat manusia sudah di pindahkan ke Mars dan Venus, tidak ada jaminan bahwa populasi umat manusia akan berhenti. Maka, saya sarankan bahwa Mars akan dihuni oleh pria dan Venus akan dihuni oleh wanita….” Kalimatnya terputus ketika seluruh petinggi di ruangan langsung menyuarakan ketidaksetujuan dan menyebabkan kericuhan.

“Saya tidak setuju.”

“Bagaimana bisa seperti itu?”

“Tapi itu rencana yang baik.”

“Kita harus melakukannya.”

“Saya setuju.”

Semua perkataan itulah yang menyempal dari para petinggi.

“Apakah hadirin semua memiki saran lebih baik?” tanya John Hussein Obama dengan nada yang sedikit membubung.

Seluruh petinggi segera terbungkam dan tersenyap..

“Saya anggap diam adalah ya.” John Hussein Obama lantas membawa tungkai kakinya melangkah dari tempatnya, menanggalkan kericuhan para petinggi yang saling berdebat.

Sebenarnya John Hussein Obama tidak perlu banyak bertanya dan meminta persetujuan, ia hanya ingin mengumumkan kepada para petinggi mengenai keputusannya karena pada masa ini Amerika sangat berkuasa,  bahkan tidak akan ada negara yang berani mencari masalah atau menentang. Pada masa ini juga keputusan tentang bumi sepenuhnya dipegang oleh pemerintahan pusat Amerika Serikat.

***

Lima ratus Spaceship dibagi menjadi dua. Dua ratus lima puluh Spaceship digunakan untuk membawa pria ke Mars dan sisanya membawa wanita ke Venus. Mungkin banyak berpikir tentang nasib sebuah keluarga yang harus bersurai karena kebijakan baru ini, tetapi inilah cara terakhir yang dapat dilakukan untuk mengurangi populasi manusia.

Untuk menyelesaikan ketidaksetujuan tersebut, keluarga diberikan waktu seminggu di Bumi untuk menghabiskan waktu bersama karena setelah itu mereka tidak akan pernah bertemu lagi. Untuk wanita yang masih mengandung, mereka tetap akan dikirim ke Venus. Jika mereka melahirkan anak perempuan, anaknya akan tinggal bersamanya di Venus. Namun, jika anaknya berjenis kelamin laki-laki, ia akan tinggal di Venus sampai umurnya satu tahun. Setelahnya, anak itu akan dikirim ke Mars untuk tinggal bersama ayahnya. Mereka hanya dapat bertemu melalui panggilan video, tetapi mereka tidak akan bisa bertemu secara nyata. Hanya para pemerintah yang dapat melakukan pertemuan dan menggunakan Spaceship. Inilah yang harus dikorbankan untuk kehidupan umat manusia ke depan.

“Umat manusia tak pernah menyadari bahwa mereka sering melanggar hukum alam semesta”

Tempat : Bumi

Tahun : 2100

Bumi sudah semakin terserompok dan hingar oleh manusia. Lingkungan semakin luluh lantak, tak ada lagi yang terserai. Bumi sudah tidak bisa memenuhi sumber daya alam bagi dua puluh enam koma lima milyar dan akan terus bertambah setiap menitnya. Populasi manusia di Bumi sudah tidak dapat dihentikan. Para pemerintah di seluruh dunia bersatu untuk menyelesaikan masalah ini dengan membuat sebuah peraturan bahwa untuk lima belas tahun ke depan tidak diperbolehkan adanya kehamilan. Namun, cara itu tidak efektif, bahkan tidak membantu sama sekali karena bagaimanapun wanita akan tetap hamil, walaupun mereka sudah melakukan banyak cara untuk mencegah kehamilan. Jika mereka benar-benar tidak ingin hamil, mereka harus mengangkat rahim mereka, tetapi jarang yang melakukan hal itu karena rahim adalah mahkota dan organ terpenting bagi wanita. Tanpa rahim, mereka akan merasa bukan wanita seutuhnya.

Akhirnya pemerintah memutuskan untuk melakukan pertemuan besar. Seluruh pemimpin negara, presiden, raja ataupun ratu dari dua ratus empat puluh satu negara  berkumpul di sebuah ballroom untuk menyelesaikan masalah ini.

Good morning to all leaders of the twenty thousand and fourty one country. Thank you for coming. Hari ini kita akan berdiskusi mengenai populasi manusia yang semakin meningkat dan bahkan melewati batas. Kita semua tahu jika masalah ini terus kita diamkan saja, akan terjadi kehancuran lebih parah, tetapi kita bisa mulai bernapas lega karena NASA sudah menyelesaikan pembangunan di Mars dan Venus. Setelah puluhan tahun akhirnya semua pembangunan selesai. Mars dan Venus siap untuk dihuni,” tukas presiden Amerika Serikat, John Hussein Obama.

Keheningan berubah menjadi suara tepukan tangan yang meriah.

“Kami juga sudah menyiapkan lebih dari lima ratus Spaceship untuk menerbangkan manusia ke Mars dan Venus dengan kecepatan tinggi, tetapi saya menawarkan sebuah saran. Walaupun umat manusia sudah di pindahkan ke Mars dan Venus, tidak ada jaminan bahwa populasi umat manusia akan berhenti. Maka, saya sarankan bahwa Mars akan dihuni oleh pria dan Venus akan dihuni oleh wanita….” Kalimatnya terputus ketika seluruh petinggi di ruangan langsung menyuarakan ketidaksetujuan dan menyebabkan kericuhan.

“Saya tidak setuju.”

“Bagaimana bisa seperti itu?”

“Tapi itu rencana yang baik.”

“Kita harus melakukannya.”

“Saya setuju.”

Semua perkataan itulah yang menyempal dari para petinggi.

“Apakah hadirin semua memiki saran lebih baik?” tanya John Hussein Obama dengan nada yang sedikit membubung.

Seluruh petinggi segera terbungkam dan tersenyap..

“Saya anggap diam adalah ya.” John Hussein Obama lantas membawa tungkai kakinya melangkah dari tempatnya, menanggalkan kericuhan para petinggi yang saling berdebat.

Sebenarnya John Hussein Obama tidak perlu banyak bertanya dan meminta persetujuan, ia hanya ingin mengumumkan kepada para petinggi mengenai keputusannya karena pada masa ini Amerika sangat berkuasa,  bahkan tidak akan ada negara yang berani mencari masalah atau menentang. Pada masa ini juga keputusan tentang bumi sepenuhnya dipegang oleh pemerintahan pusat Amerika Serikat.

***

Lima ratus Spaceship dibagi menjadi dua. Dua ratus lima puluh Spaceship digunakan untuk membawa pria ke Mars dan sisanya membawa wanita ke Venus. Mungkin banyak berpikir tentang nasib sebuah keluarga yang harus bersurai karena kebijakan baru ini, tetapi inilah cara terakhir yang dapat dilakukan untuk mengurangi populasi manusia.

Untuk menyelesaikan ketidaksetujuan tersebut, keluarga diberikan waktu seminggu di Bumi untuk menghabiskan waktu bersama karena setelah itu mereka tidak akan pernah bertemu lagi. Untuk wanita yang masih mengandung, mereka tetap akan dikirim ke Venus. Jika mereka melahirkan anak perempuan, anaknya akan tinggal bersamanya di Venus. Namun, jika anaknya berjenis kelamin laki-laki, ia akan tinggal di Venus sampai umurnya satu tahun. Setelahnya, anak itu akan dikirim ke Mars untuk tinggal bersama ayahnya. Mereka hanya dapat bertemu melalui panggilan video, tetapi mereka tidak akan bisa bertemu secara nyata. Hanya para pemerintah yang dapat melakukan pertemuan dan menggunakan Spaceship. Inilah yang harus dikorbankan untuk kehidupan umat manusia ke depan.

“Umat manusia tak pernah menyadari bahwa mereka sering melanggar hukum alam semesta”

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status