Mikaela dan Willy pun selesai berbincang. Dan mereka pun berpisah, maksudnya Mikaela pulang bersama Marcel. Mikaela merasa perbincangannya dengan Willy semakin menambah kepercayaan dirinya untuk menjalankan harinya untuk kedepan.
‘Intinya jangan pesimis dan mulai saja. Apapun akhirnya, biar waktu yang menjawab.’ Mikaela bertekad dalam hati agar dia tidak bersedih lagi. Dia tidak akan ambil pusing tentang Marcel. Dia hanya perlu menjalankan apa yang seharusnya. Sepulangnya Mikaela dan Marcel, Willy masih diam di mobilnya sambil merenungkan sesuatu. Sebenarnya, Willy yang hangat dan baik hati tidak seperti apa yang terlihat. Willy adalah orang yang paling pandai menyembunyikan perasaannya dan menebak ekspresi seseorang. Sejujurnya, perkataan yang diucapkannya kepada Mikaela tadi bukan dari hatinya. Tapi itulah yang harus dia katakan. Dia hanya tidak ingin wanita yang dicintainya itu sedih mengetahui kesedihannya karena cintanya harus bersama orang lain.“Cassie, aAku akan menjadikanmu milikku seutuhnya saat kau memang sudah menjadi milikku - Willam Simon 2k21
Pagi ini seluruh anggota keluarga Buana sudah sibuk dan langsung pergi ke tempat kerja masing-masing setelah sarapan. Tapi perbedaannya, hari ini Ribka berinisiatif untuk menjaga Selena. Ini baru pertama kalinya, karena biasanya Ribka pergi dengan teman-teman sosialitanya. Tapi, keluarga besar ini memutuskan untuk membuat perubahan demi kebahagiaan kedepannya. Setidaknya, itu yang direncanakan Elmand dan Ribka. Tapi berbeda dengan yang lainnya. Mereka punya rencana masing-masing demi kebahagiaan mereka sendiri. Hanya takdirlah yang akan membawa mereka ke jalan yang seharusnya. Perusahaan BuanaMarcel baru saja mengantarkan Mikaela ke kampus dan sekarang dia sudah sampai di Perusahaan keluarganya. Begitu masuk, semua karyawan seperti biasa membungkuk hormat padanya. Marcel cukup senang hari ini karena bisa bekerja bersama dengan adiknya, Michael. Dia pun mendatangai ruang General Manager untuk memberi pelatihan kepada adiknya. Bagaimanapun, posisi itu pernah di
Mansion Keluarga BuanaHari ini semua anggota keluarga Buana sudah pulang dari tempat bekerja mereka masing-masing. Setelah bersih-bersih, seperti biasa mereka berkumpul di meja makan. Meskipun Mikaela berada disitu, tapi pikirannya masih berkecimpung di tempat lain. Wanita itu masih memikirkan soal William yang sepertinya menyembunyikan sesuatu darinya.‘Willy tidak pernah menyimpan rahasia apapun dariku. Tapi hal apa itu sampai dia gak mau kasih tau aku?’ pikir Mikaela sambil mengunyah makanannya pelan. Sedangkan, Marcel masih asik menyuapi Selena tanpa memerhatikan Mikaela sama sekali. Entah kenapa, pria itu seakan enggan menatap Mikaela semenjak kejadian tadi siang di kantor dengan Michelle.“Hari ini, aku sudah bisa mengerti banyak hal di kantor, kak. Aku harap kedepannya semua akan berjalan sesuai ekspetasiku.” Michael berujar kepada Marcel soal pekerjaan di kantor.“Baguslah, semoga kamu bisa bekerja dengan baik dan membuktikan bahwa kamu adalah putra Keluar
Universitas Esa Unggul“Wil, menurut kamu gimana cara cepat move on?” tanya Mikaela kepada Willy sembari mereka makan siang di cafetaria kampus.“Move on? Dari siapa? Dari aku? Mungkin tidak bisa.” jawab Willy dengan tidak serius sengaja mengisengi Mikaela.“Oh ayolah! Bukannya kemarin kamu bilang supaya aku mengesampingkan egoku, hm? Aku harus move on supaya pernikahanku bisa berlanjut.” kesal Mikaela karena Willy mengisenginya tadi.“I’m sorry, dear! Sebenarnya, tidak perlu memaksakan diri untuk move on. Cinta bisa datang karena biasa. Meskipun kamu masih punya perasaan ke aku, tetapi kamu lebih membutuhkan suamimu, Marcel daripada aku. Dan aku juga tidak akan hadir sebagai orang ketiga yang mencoba merusak rumah tangga kalian. Aku akan berusaha sebisa mungkin membantu kalian untuk tetap bersama dan memastikanmu bahagia.” jelas Willy menegaskan bahwa dirinya tidak akan mengganggu rumah tangga Mikaela.“Really? Begitu ya, not bad! Meskipun aku sudah menikah, perasaan
Mereka pun berkumpul di meja makan, Mikaela tengah sibuk menyuapi putrinya setelah menyelesaikan makannya. Sedangkan Michael dan Michelle terlihat seperti pasangan muda yang tengah kasmaran. Michelle menyiapkan makanan Michael, lalu dibalas dengan Michael yang menyuapi Michelle dengan romantic.“Michael, disini ada orang tua.” tegur Elmand membuat Michael tersenyum malu-malu.“Pa, lagipula gak bakal ada yang larang kok kalau papa dan mama suap-suapan. Iya gak, kak?” balas Michael membuat Elmand dan Ribka saling menatap dan menggeleng.“Orang tua biasanya selalu malu.” sambung Michelle dengan senyumannya. Dia diam-diam memerhatikan Marcel yang sama sekali tidak memakan makanannya. Michael tak sempat memerhatikan kakaknya karena sibuk dengan Michelle. Tentu saja, Marcel sedang termenung akan kesedihannya melihat Michael dan Michelle saat ini.“Marcel, kenapa nasimu masih utuh, nak?” tegur Ribka baru melihat Marcel yang sama sekali belum makan.“Dari tadi dia memerhatika
Tanpa terasa waktu terus berputar. Keadaan di dalam mansion keluarga Buana kini kelihatan normal. Dan kini adalah akhir pekan, Elmand dan Ribka memutuskan untuk pergi ke Paris untuk berlibur. Mereka pergi selama 2 Minggu, katanya untuk merayakan Ukang tahun pernikahan mereke yang ke-30 tahun.“ Menyenangkan ya kak, papa dan mama pergi sesuka hati mereka sekarang. Mereka santai saja karena ada kakak yang memegang kendali perusahaan saat ini. Umur pernikahan mereka panjang juga.” ucap Michael mengagumi pernikahan kedua orang tua mereka. Kini kedua putra Buana itu sedang duduk santai di ruang tengah.“Ya, begitulah. Ada masanya dimana orang tua harus memberikan tanggung jawab mereka kepada anaknya lalu menikmati masa tua mereka. Saat ini, waktunya bagi kita untuk menunjukkan bakti kepada mereka.” jawab Marcel pada adiknya. Tiba- tiba Selena datang menghampiri Marcel sambil memeluknya.“Papa! Tita te lumah opah yukk!!” ajak Selena pada Marcel. Pria it
“Mau minum apa?” tanya Adinata pada Marcel.“Tidak perlu repot, pa.” jawab Marcel dengan ramah dibarengi senyuman ramah diwajahnya.“Kenapa harus repot? Kamu itu seperti putra saya sendiri. Pelayan, tolong buatkan teh dua untuk kami ya.” suruh Adinata pada salah seorang pelayan di rumahnya.“Kalau boleh tahu, kamu pake pelet ke adik aku ya? Kok dia jadi manis banget gitu? Padahal, sudah bertahun-tahun dia merasa terpuruk karenamu.” tanya Heinry dengan nada agak menyindir ke Marcel.“Bukan begitu, kak. Kami sudah sama-sama berkomitmen untuk memulai semuanya dari awal dan mencoba saling memaafkan. Memang, pengorbanan di pihak Mikaela lebih besar, apalagi untuk mencoba menerima pria seperti saya. Oleh karena itu, saya akan melakukan apa pun untuk menyenangkan Mikaela dan Selena.” jawab Marcel dengan nada ramah membuat Heinry dan Adinata agak kagum. Adinata tersenyum tipis saat melihat cara berbicara Marcel yang sangat sopan dan tidak menyombongkan dirinya. Inilah alas
Sesudah puas bertemu dengan keluarganya, Mikaela dan Marcel memutuskan kembali ke Mansion mereka. Mereka berdua seakan disadarkan bahwa mempertahankan hubungan ini sangat penting. Seakan mereka berdua sudah sama-sama memutuskan untuk mempertahankan hubungan dan membuat hubungan baru. “Kamu sepertinya bercerita panjang lebar pada kakak iparmu. Dan saya, mala di introgasi habis-habisan oleh ayah dan kakakmu.” Marcel memulai pembicaraan. “Wah, benarkah? Tapi, bukannya kalian asyik bermain golf tadi?” tanya Mikaela karena melihat Marcel tadi bermain golf bersama ayah dan kakaknya. Bahkan, Marcel membuat ayahnya merasa tersaingi karena pria itu mampu mengalahkan ayahnya. “Iya benar! Itu terjadi setelah saya di introgasi. Tapi bukan masalah, itu artinya saya harus lebih berhati-hati dalam memperlakukanmu. Oh iya, kamu dan kakak iparmu membicarakan apa saja? Sampai sore juga.” jawab Marcel diakhiri dengan tanya. “Mau tahu saja pembicaraan wanita!” jawab Mika
Mereka bertiga sedang berkumpul di meja makan, tak lama Michael dan Michelle pulang setelah berjalan-jalan. “Baru sampai? Ayo makan malam.” ajak Marcel kepada mereka. Keduanya pun duduk sambil mengambil piring dan seperti biasa Michelle menyiapkan makanan Michael. “Kakak tahu? Kencan kami hari ini menyenangkan. Kami bertemu dengan teman-teman kuliah dulu. Walau akhirnya, Michelle malah sibuk dengan sahabat-sahabatnya. Padahal kemarin juga baru bertemu, bukan.” ujar Michael membuat Michelle terkejut. Dia tak menyangka Michael masih mengingat kebohongannya yang bilang kalau dia bertemu dengan teman-temannya beberapa hari lalu. Marcel dan Michelle bertatapan diam-diam mendengar ucapan Michael barusan. “Itu biasa, namanya juga wanita. Sekalinya berjumpa, banyak hal yang ingin diceritakan. Tapi sayangnya, sebagian besar sahabatku pada sibuk. Hanya satu yang ada di dekatku.” balas Mikaela mendengar ujaran Michael barusan. “ Maaf ya Mike, kamu marah ya