Share

Graduation

Toga dan Ijazah kosong memenuhi pemandangan Brava Hotel, slempang warna-warni terpasang indah di dada wisudawan/ti, gelar baru menambah nama belakang dan dengan bangga mereka sebutkan di khalayak ramai, gelar yang harus dipertanggungjawabkan untuk sukses di masa depan.

Ayu kuliah di Universitas ternama di Kota Bogor, kampus yang mencetak lulusan terbaik yang berhasil  di banyak bidang, beberapa di antaranya   penyanyi, pemain sinetron, pengacara dan orang hebat lainnya di negeri ini. Universitas Nusa Bangsa, kampus yang dibanggakan masyarakat Bogor yang sudah berdiri 41 tahun yang lalu yang ada di pusat Kota Bogor, kampus dengan akreditasi jurusan yang sangat baik walaupun statusnya swasta, tidak ada C, semua terakreditasi A dan B.

***

Tempat yang sering Ayu kunjungi selama kuliah adalah kelas, perpustakaan, masjid dan kosan temannya. Ayu hanya mempunyai beberapa sahabat di kelas dan di luar kelas. Di kelas ia memiliki sahabat yang cantik dan baik hati maupun parasnya, mereka adalah Annabelle, Baby, Angeline, Desi, Lia, Irma, Astry. Mereka berteman sejak WEF atau penyambutan mahasiswa baru di fakultas ekonomi hingga akhirnya bertemu dan bersatu di kelas yang sama.

“Hai, akhirnya kita ketemu lagi di kelas ini, senang deh bisa ketemu kalian lagi,” Annabelle mengawali pembicaraan yang masih sangat canggung di antara mereka.

“Iya nih kita ketemu lagi setelah ospek kampus,” Baby sangat dekat dengan Ayu saat ospek kampus karena mereka kemana-mana selalu berdua dan jarang bertemu ketika ospek jurusan.

“Kalian kok cantik-cantik gini sih, apa atuh aku mah gak secantik kalian,” Desi minder dengan paras sahabatnya yang sangat cantik, berbeda jauh dengan dirinya.

“Jangan gitu lah, Des. Kamu juga cantik, sangat cantik,” Annabele memeluk Desi dan diikuti sahabat yang lain.

Mereka mengobrol santai sembari menunggu dosen pertama, di hari pertama masuk kelas. Tawa dan canda,suasana yang nyaman sangat terasa di antara mereka.

***

"Ayu," teriak Angeline dan Desy di depan rumah Ayu

Rumah mereka cukup dekat jadi tidak aneh kalau ada suara bising jika mereka bertemu. Ayu bukanlah orang yang berisik, tapi kalau sudah dengan mereka seketika berubah jadi kaya kaleng rombeng.

"Apa sih, masih pagi juga!" Ayu langsung membuka pintu tanpa perlu bertanya siapa yang datang, mereka berdua cuma cengengesan dan mendapat tatapan sinis dari Ayu.

"Masih pagi jangan ngomel Neng," ledek Desy, Desy memang anak paling bawel tapi suka malu-malu kucing padahal biasanya malu-maluin.

Ayu, Desy, dan Angeline  menghadiri wisuda yang sudah ditunggu waktunya, mereka terlihat sangat cantik, dan  yang paling terlihat beda Adalah Ayu, ia tak pernah memoles dirinya selama kuliah. Kecantikan Ayu melebihi kecantikan dewi kampus angkatan mereka. Teman-temanya bahkan sangat pangling dan tak mengenali kalau dia adalah Ayu.

"Ayu, ini beneran lo?" Tanya Riyan yang  kagum akan aura kecantikanAyu.

"Iya, ini aku, aneh ya?" Tanya Ayu seraya menunduk malu.

"Gak Yu, cantik parah asli, muka gua aja merah nih saking cantiknya, munduran dikit dong cantiknya kelewatan," jawab Riyan dengan gombalan ringan yang membuat wajah Ayu bersemburat merah.

"Udah ah, aku mau ke Angeline, selamat wisuda, Riyan, tukang gombal, bakal kangen digombalin nih kayanya, hehehe," Ayu tak tahan akan pujian Riyan, ia takut ketauan kalau ia malu.

Ayu berjalan menghampiri sahabatnya, mereka berbincang dan tertawa bahagia seakan tidak ada hari esok untuk bertemu. Hari wisuda adalah hari terakhir mereka bertemu di kampus, hari selanjutnya mereka harus janjian, belum lagi drama kalau ada yang tidak bisa datang dan harus mengganti hari agar bisa datang semua karena  menemukan tanggal setelah lulus untuk bertemu itu cukup sulit sesusah nyari tanggal pernikahan.

Tak terasa waktu berlalu begitu cepat, Ayu dan sahabatnya berlari menuju gedung Brava Hotel, waktu yang ditunggu tiba, pemasangan toga dan pemindahan tali dari kiri ke kanan. Rektor menyebutkan nama mahasiswa yang lulus dengan IP coumlaude dan Ayu menjadi salah satunya.

"Sekarang waktunya penyebutan nama mahasiswa terbaik dari prodi akuntansi, siapakah dia..." Rektor membuat mahasiswa tegang.

“Silahkan bergabung dengan yang lain, selamat kepada Ayunina Birdella, SE lulus dengan IP 3,9." Ayu masih tidak percaya kalau namanya disebutkan, jantungnya berdetak tak karuan namun sangat bangga terhadap pencapaian yang bisa menjadi kebanggaan orang tua dan keluarga besarnya.

Acara selesai semua mahasiswa bersenang-senang tertawa bersama menikmati hari terakhir sebagai mahasiswa, saling memberi kado dan berfoto adalah pemandangan yang sudah biasa di hari wisuda, lempar toga dan memakainya lagi juga hal yang tak perlu ditanyakan.

***

Ayu mengambil konsentrasi pajak untuk tugas akhir, sebenarnya bimbang antara audit dan pajak, setelah menimbang akhirnya Ayu memilih pajak karena berbagai alasan. Data primer dipilih untuk memudahkan penyusunan skripsi, karena memilih data primer ia diharuskan melakukan KKN (kuliah kerja nyata), ia memilih Blora sebagai tempat penelitian.

Blora adalah salah satu kota penghasil minyak terbesar di Indonesia, lebih tepatnya Cepu. Tiga bulan waktu yang dibutuhkan Ayu untuk menganalisis KPP Blora hingga mendapat judul "Evaluasi kinerja pemungutan pajak bumi dan bangunan (PBB) dan kontribusinya terhadap pendapatan daerah kabupaten Blora," pengorbanan belum selesai, Ayu harus berhadapan dengan Dosen pembimbing killer, entah mengapa Ayu lebih menyukai dibimbing Dosen killer, menurutnya tugas apapun akan cepat selesai tapi bukan karena di bawah tekanan melainkan ada kemauan lebih untuk membuktikan bahwa kita mampu melakukan hal yang seharusnya dilakukan.

Andai penyusunan Skripsi penyelesaiannnya semudah "Pajak jadian terhadap hubungan seseorang,." kan tidak akan sulit dan bikin mumet kepala. Traktiran dan uang selesai sudah masalah, kalau skripsi harus mengorbankan waktu, pikiran, dan uang yang cukup banyak belum lagi kalau kena yang namanya revisi.

Proses penyusunan skripsi Ayu terbilang mudah, karena Ayu bisa menyambungkan teori dan Realita yang terjadi di sebuah perusahaan. Saat sidang Ayu hanya membutuhkan waktu 20 menit dan keluar dengan wajah sumringah.

***

Ayu memang terlihat supel, ramah dan seakan menyukai keramaian namun siapa yang tahu hati seseorang, Ayu sering memberikan fake smile pada siapa saja termasuk orang tua dan sahabatnya. Ayu jago menutupi perasaan, Ayu tersenyum padahal hati terluka, bahagia padahal berduka.

Ayu tipe introvertintrovert bukan berarti cuek dan tidak peduli, hanya saja Ayu menutup diri akan beberapa hal yang menurutnya tak perlu diketahui oleh siapapun. Hanya orang terdekatlah yang benar-benar mengerti Ayu itu juga kalau mereka jeli dan bisa mengorek Ayu lebih dalam.

Kini Ayu telah dewasa, sudah lulus dan mempunyai gelar maka Ayu harus bisa mendapatkan pekerjaan yang layak agar bisa membuat orang terdekatnya bangga terlebih orang tuanya.

Pekerjaan apa yang akan Ayu dapatkan? Apakah akan sesuai dengan kemampuannya?

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status