Share

Perkenalan (Ayu)

"Siang Bapak Ibu guru, saya bawa teman baru untuk kalian," Ibu Ratu menyapa  Guru yang sedang istirahat, seketika mereka menengok karena tidak biasanya Ibu Ratu datang ke kantor saat jam istirahat.

"Mana dia Bu Ratu? Kok Ibu sendirian?" tanya bu Alfi bingung melihat kepala sekolah cantik ini sendiri sementara bilang kalau mereka akan kedatangan teman baru.

"Masih muda ga Bu? Cewek apa cowok? Kalau seumuran siapa tau jodoh," Pak Helmi sangat kepo.

"Sabar pak helm, tungguan wae atuhkanyahoan pisan mun jomblo," (tungguin aja, ketauan banget kalo jomblo) seisi ruangan dibuat tertawa geli karena ledekan pak Fery.

"Ok, karena kalian gak sabar saya bawa masuk dia sekarang." Ibu Ratu keluar memanggil Ayu, "Sekarang perkenalkan gadis cantik di sebelah saya namanya Ayu, silahkan perkenalkan diri kamu, Nak," titah Bu Ratu, Guru cowok terpana melihat Ayu.

"Siang semua, perkenalkan nama saya Ayunina Birdella biasa dipanggil Ayu, semoga kita bisa menjalin hubungan yang baik, mohon bimbingannya karena ini pertama kalinya saya mengajar," Ayu membungkukan diri sebagai salam perkenalan.

"Selamat bergabung Ayu, silahkan berbaur dengan mereka yang kadang gesrek," ucap Bu Ratu  diselingi tawa bahagia dan berlalu meninggalkan kantor.

"Selamat datang Ayu, salam kenal saya Reni Agustiani," Bu Reni memperkenalkan dirinya

"Umur berapa Bu Ayu? Fresh graduate ya?" Tanya pak Fery

"Iya benar, Pak, saya fresh graduate baru 22 tahun, salam kenal Ibu Reni dan semuanya," jawab Ayu.

"Umur kita cuma beda satu tahun Ibu Ayu, saya Helmi,salam kenal," Kode keras, Ayu paham sebenarnya hanya ia pura-pura tidak mengerti.

"Euyulah neangan jodoh atuh Pak Helm," (heh, jangan nyari jodoh mulu atuh pak helm) Ledek Pak Fery yang membuat seisi ruangan tertawa.

Ruang kantor sangat berisik karena kedatangan Ayu, Ayu sebenarnya takut harus berkenalan dengan orang baru namun ia mencoba merilekskan dirinya agar kejadian waktu itu tak terulang lagi, dan ini adalah tuntutan pekerjaan yang harus dilakukan, barangkali dia bisa mendapat sahabat yang tulus dan bisa bersahabat baik dengan dirinya.

***

"Mamah," Ayu masuk rumah dengan muka lesu.

"Pulang-pulang kok muka ditekuk gitu, diterima ga?" tanya Mama bingung melihat wajah Ayu yang terlihat kecewa,

"Gak, Mah," Ayu melihat wajah Sang Mama sedih, Ayu berdiri dan memeluk Sang Mama.

"Gak salah lagi, Ayu lolos dan besok bisa langsung kerja," Mama sangat senang mendengar pengakuan Ayu.

"Anak nakal, awas ya!" Ayu melesat ke kamar meninggalkan Sang Mama.

***

Malam hari Ayu berbicara dengan Papah tentang Ayu diterima mengajar di SMK Cahaya.

Cathy dan Mama sudah tidur, Papa masih sibuk dengan bola padahal sudah jam sepuluh malam. Terdengar teriakan puas "Goal!" Ayu turun karena itu, padahal ruang TV ada di lantai satu. Laki-laki pasti berisik kalau sudah nonton bola mereka suka ngoceh sendiri tapi belum tentu mereka bisa main bola.

"Papa, berisik!" Omel Ayu, malamnya terganggu karena teriakan Papa.

"Kamu bangun, Yu? Kenapa? Udah malem tidur sana!" Papa menyuruh Ayu tidur.

"Mau tidur gimana kalau Papa berisik terus!" protes Ayu.

"Habis Papa greget sendiri masa tendangan penalti aja ga bisa masukin," Papa terus mengoceh seputar bola Ayu tak paham sama sekali.

"Papa belum tentu bisa juga kalau ada di sana, nonton ya nonton aja Papa. Ini udah malam. Berisik tau," Papa hanya tertawa malu dan sibuk nonton bola tapi dengan tenang setelah mendapat protes dari Ayu.

Ayu berjalan ke dapur mengambil kacang ga**da dan snack lain serta kopi untuk Ayah sebagai pelengkap nonton bola. Nonton bola belum lengkap tanpa kacang ga**da, sering didengar di iklan.

"Papa," panggil Ayu, Papa menoleh

“Kenapa?” Tanya Papa sambil mengelus puncak kepala Ayu.

"Ayu besok kerja jadi guru, guru akuntansi umum kadang ngajar yang detail sebagai pengganti tepatnya kas kecil dan buku besar," Papa memeluk Ayu karena senang mendengar kabar bahagia dari Ayu.

"Yang betah ya sayang, jangan takutkan apa yang terjadi di masa lalu," Ayu mengangguk pertanda mengerti maksud Sang Papa.

"Udah malam tidur sana! Besok kamu telat lagi, Papa janji ga berisik." Ayu memeluk Papa dan kembali ke pulau kapuk melanjutkan mimpinya.

***

Kebiasan Ayu tiap pagi adalah menyiapkan sarapan Mama, membuat nasi goreng, biar sudah bekerja Ayu suka membawa bekal, karena bekal lebih sehat dan mengirit pengeluaran.

Seperti biasa Ayu menyiapkan roti, selai cokelat, keju. 10 menit selesai, Ayu membuat dua kotak bekal, satu untuknya dan yang satu untuk Cathy.

Karena sekolah Cathy dan tempat kerja Ayu tak searah akhirnya Cathy diantar Ayah, padahal Cathy sangat senang diantar sang kakak karena bisa jajan sepuasnya walaupun sering dibalas dengan tatapan sebal Ayu.

"Ayu, SMK Cahaya kan gak searah dengan sekolah Cathy, jadi mulai sekarang Papa yang akan antar Cathy ya," ucap Papa saat sarapan yang dibalas tatapan bingung dan penolakan Cathy

"Siap, Papa" jawab Ayu dengan riang, Ayu senang tapi tidak dengan Cathy.

"Papa, aku maunya diantar Ka Ayunan." Ayu paham maksud Cathy dan memberikan senyuman jail yang dibalas tatapan sebal Cathy.

Cathy suka minta jajan makanan ringan seperti chiky, susu kotak di ind*maret dekat sekolahnya. Kalau sama Ayah kan ga akan berani Cathy minta.

"Apa bedanya meong diantar aku sama Papa? Sama aja kan?" Papa menoleh ke arah Cathy yang memasang wajah cemberut.

"Iya aku berangkat sama Papa, udah sana berangkat ngajar." akhirnya Cathy pasrah.

"Pa, Ma, Meong, Aku pamit. Assalamualaikum," Ayu pamit mengajar.

***

Ayu datang ke sekolah dan kantor sudah ramai. Ayu meletakkan tasnya di meja kerja, lalu Ayu menghampiri Ibu Reni dan Ibu Alfi di ruang sebelah yang sedang ngerumpi cantik.

"Pagi ibu guru cantik," sapa Ayu saat membuka pintu dan melihat mereka sibuk dengan makeup.

"Eh, ada Ibu cantik, sini cin ngerumpi mumpung ngajar masih lama." Reni menyuruh Ayu duduk di sebelahnya.

"Ayu ga make-up?" Tanya Alfi yang diyakan Ayu.

"Ren, tolong ambilin kotak make-up aku,” Alfi minta tolong pada Reni untuk membawa kotak make-up yang sudah Reni hafal dimana Alfi menyimpannya.

Reni kembali ke kantor mengambil alat make-up Alfi dan mulai merias Ayu layaknya boneka, Ayu yang sudah cantik semakin terlihat cantik.

Setengah jam waktu yang Alfi dan Reni perlukan untuk merias Ayu. Tak terasa bel masuk berbunyi yang berarti jam mengajar dimulai.

"Cin, udah bel, siap-siap ngajar yu." ujar Alfi.

Mereka kembali ke kantor menyiapkan materi yang akan mereka ajar. Ayu tegang karena ini pertama kalinya Ayu mengajar.

Ayu mulai mengajar, Ayu bingung bagaimana cara menyampaikan materi agar mudah dimengerti oleh muridnya karena untuk berbicara di depan umum saja Ayu takut dan sekarang dia harus mengajar.

Hari pertama akan Ayu mulai dengan…

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status