Share

RAHASIA TUKANG KEBUN

Di sebuah ruang keluarga berarsitektur memukau, duduk sepasang suami istri dan putri semata wayangnya. Mereka duduk di sofa elegan warna putih bersih. Setelah beberapa saat hanya terdiam, pria setengah baya memulai pembicaraan.

"Papa mau setuju, tapi jika cinta putri papa bertepuk sebelah tangan lebih baik jangan."

"Pa, dia cuma lagi marah. Jika restu papa sama mama sudah Dinda dapatkan. Kami harus secepatnya menikah. Dinda tahu bagaimana Rayyan. Dia tidak akan bisa menolak jika aku terus memintanya."

"Nak." Perempuan cantik di samping Dinda ikut bicara." Dengarkan papamu, ya. Lagi pula tak akan bagus jika putri cantikku ini mengemis pada seorang pria," tambahnya.

"Kan papa sendiri pernah bilang, penting sekali memilih pria yang karakternya baik. Kupikir Rayyan seperti itu. Bukankah papa bilang pemuda baik saat mencintai atau tidak, ia tetap bisa memperlakukan kita secara hormat." Dinda berargumen.

Suami istri saling pandang. Keduanya lalu mengangk

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status