Share

Broken Heart

Pemanasan global mungkin bukan hanya sekadar teori. Sengatan panas matahari semakin hari terasa semakin membakar kulit, ditambah polusi udara yang semakin menyesakkan, membuat dunia terlihat semakin tua.

Gia duduk di teras depan ruang sekretariat BEM sendirian. Keringat membuat kemejanya basah. Matanya memandangi layar ponsel yang sedang menampilkan game Onet. Jari-jari Gia lincah memencet setiap gambar yang sama. Tiba-tiba dahinya terasa dingin. Gia mengalihkan pandangannya ke atas.

Hugo tersenyum memandang Gia. Disodorkannya sekaleng soda yang tadi sempat ditempelkannya ke dahi Gia. Gia menerimanya dengan senang hati. Bibirnya membentuk lengkungan lebar.

"Serius banget," komentar Hugo, lalu duduk di samping Gia.

"Makasih, Bang," sahut Gia, mematikan layar ponselnya dan menaruhnya di atas pangkuan. Dia meneguk minuman dingin yang sudah dibukakan Hugo itu. Langsung saja tenggorokannya terasa segar. "Udah kelar rapatnya?" tanyanya setelah puas minum.

Hugo duduk di samping Gia, mel
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status