Share

Chapter 22

"Wil, apakah kau tidak ingin menyerah?" Cindy memandang pria didepannya itu tidak percaya. Pasalnya sudah berbulan-bulan dia singgah di New York, hanya ingin membujuknya untuk mau menemui seorang Jefrey Antonio lagi. Apakah William sudah kehilangan akal? Mengapa dia harus berusaha sekeras ini untuk membujuknya, sementara pria itu tidak mengusahakan apapun untuk menebus kesalahannya empat tahun yang lalu.

Sebenarnya Cindy tidak terlalu berharap, karena sekarang ia sudah nyaman dengan keadaannya. Luka waktu itu memang belum sepenuhnya sembuh, namun Cindy sudah berdamai dengan dirinya sendiri. Ia hanya ingin hidup dengan nyaman, tanpa adanya dendam yang mengganjalnya.

"Kau tahu kenapa aku begitu serius menyuruhmu untuk menemui Jefrey kembali? Karena kalian belum selesai." ucap William menyuarakan isi pikirannya yang selama ini ia tahan. Tentu, William juga tahu ini bukan masalahnya. Namun sebagai sahabat, ia juga berhak menjadi pihak penengah dan pemecah masalah diantara

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status