Share

Siapa Grace?

  Darren mencerna apa yang Albert katakan, selama ini kenapa dia tidak menyadari itu padahal Darren yang sering berinteraksi dengan Grace.

 Wanita itu, baru empat tahun ini menjadi dokter ibunya. Ya, wanita yang ada di rumah sakit jiwa itu adalah Kyra ibu kandung Darren.

 Sudah bertahun-tahun Kyra dirawat di rumah sakit jiwa, sebelum Grace yang menangani Kyra, keadaan wanita itu tidak ada perubahan sama sekali, semakin hari keadaannya malah semakin memburuk, hingga pimpinan rumah sakit merekomendasikan Grace kepada Darren untuk merawat ibunya.

  Tentu saja Darren tidak sembarangan menerima, Darren menyelidiki siapa Grace terlebih dahulu, tapi orang kepercayaannya hanya memberikan informasi jika Grace adalah dokter terbaik lulusan Jerman.

  Semenjak kehadiran Grace, keadaan Kyra berangsur-angsur pulih, kini Kyra bisa diajak komunikasi walaupun sesekali masih merasa ketakutan dan Kyra akan meracau tidak jelas.

  "Darren, jangan diam saja bodoh," ucap Albert gemas karena Darren tidak menanggapinya sama sekali.

  "Aku tidak menyadari sama sekali apa yang kau katakan," ucap Darren.

 "Apa madam tidak memiliki keluarga yang lain?" tanya Albert.

  "Setauku tidak, mom tidak pernah menceritakan apa-apa kepadaku karena keadaan mom seperti itu," jawab Darren.

  "Madam memang tidak bisa mengatakan apa-apa, tapi kakek dan nenekmu kan bisa, mereka tidak tau jika madam memiliki keluarga?" tanya Albert.

  "Aku tidak pernah bertanya, oma dan opa pun tidak pernah bercerita," jawab Darren.

  "Jika dr. Grace memang saudara madam, berarti madam ditangani oleh orang yang tepat," ucap Albert.

  "Entahlah, terlalu banyak rahasia yang harus aku ungkap di keluargaku, semua itu gara-gara wanita sialan yang selalu menghasut Jordhan," ucap Darren gemas.

  "Sepertinya perjalanan kita untuk mencapai tujuan semakin panjang," ucap Albert.

  "Ya, kita harus mengungkap semuanya satu persatu, berarti keputusanku mencari orang untuk selalu mengawasi rumah sakit jiwa sudah tepat," ucap Darren.

  "Maksudmu?" tanya Albert.

  "Aku meminta Mike mencari orang untuk selalu mengawasi di sana," jawab Darren.

  "Apa kedua bodyguard yang ada di sana tidak pernah memberikan informasi apa-apa?" tanya Albert.

  "Tidak, mereka hanya pernah memberi tau kalau ada penyusup yang masuk ke ruangan mom," jawab Darren.

  "Aku rasa madam menjadi seperti ini karena ulah seseorang," ucap Albert.

  "Memang, mom depresi karena melihat Jordhan menikah lagi dengan wanita itu," ucap Darren.

  "Kau benar-benar bodoh, bukan itu maksudku," ucap Albert.

  "Lalu apa?" tanya Darren.

  "Madam sengaja dibuat gila oleh seseorang," jawab Albert.

  "Maksudmu ada yang memberikan obat yang membuat halusinasi dalam jangka panjang?" tanya Darren.

  "Ya, bisa jadi seperti itu, pemakaian obat dalam jangka panjang dapat membuat kerusakan fungsi otak dan mengakibatkan si pengguna hilang kewarasan," jawab Albert.

  "Jika yang kau katakan benar, aku tidak akan pernah mengampuni orang itu," ucap Darren dengan rahang yang mengeras.

   "Kita temukan dia secepatnya, lalu kita penggal kepala dia," ucap Albert dengan santainya.

  "Berapa banyak orang yang ingin menghancurkan kehidupanku dan ibuku," ucap Darren kesal, tak terasa mereka sudah sampai di rumah sakit jiwa.

  Darren dan Albert langsung menuju ke ruangan Grace, saat sampai Darren meneliti setiap inci wajah dokter yang terlihat sedang serius, mungkin dia sedang menganalisa hasil pemeriksaan para pasiennya.

  Benar apa yang dikatakan oleh Albert, wanita itu memang mirip sekali dengan ibunya, siapa dia sebenarnya? Itulah yang ada di dalam pikiran Darren saat ini.

  "Grace!" sapa Darren.

  "Hai Darren, rupanya kau sudah datang," sahut Grace.

  Lalu Darren dan Albert masuk keruangan Grace dan duduk di kursi yang ada di hadapan wanita itu.

 "Halo Albert, apa kabar?" tanya Grace dengan senyuman khas yang dia miliki.

  "Kabarku baik, Dokter," jawab Albert.

  "Ini pesananmu," ucap Darren seraya memberikan paper bag yang ia bawa kepada Grace.

  "Owh ... thank's Darren, kau memang terbaik," ucap Grace.

  "No problem, kau juga selalu merawat ibuku dengan baik," ucap Darren.

  "Tentu saja, setiap dokter harus merawat pasiennya dengan sangat baik," ucap Grace lalu mulai membuka paper bag yang diberikan oleh Darren, matanya berbinar melihat sushi dan sashimi yang terlihat sangat segar.

   "Benar, memang seharusnya seperti itu, atau mungkin kau hanya bersikap seperti ini kepada ibuku?" tanya Darren penuh selidik.

  

  "Tentunya tidak Darren, aku memberikan pelayanan terbaik untuk semua pasienku, tanpa terkecuali," jawab Grace yang sudah menelan sashimi yang ia kunyah.

  "Kalian mau?" tanya Grace karena sejak tadi kedaua pria yang ada di hadapannya terus memperhatikan wajahnya.

   

  "Aku tidak suka ikan mentah, Dokter," jawab Albert.

  "Begitu, sayang sekali padahal ini sangat enak, apalagi jika memakannya dengan wasabi," jawab Grace yang semakin lahap menyantap makanannya.

  "Aku hanya ingin tau siapa kau," ucap Darren, Grace hanya menanggapinya dengan senyuman.

 "Aku ini dokter ibumu, Darren," ucap Grace dengan santai.

  "Ya, aku hanya melupakan itu," ucap Darren.

  "Tapi, wajahmu terlihat sangat mirip dengan madam Kyra," ucap Albert.

 Grace malah tertawa mendengar ucapan kedua pria yang ada di hadapannya.

 "Kenapa kau tertawa?" tanya Albert.

 "Kalian tidak pernah dengar, bahwa ada orang yang mirip walaupun tidak memiliki hubungan darah?" tanya Grace di sela tawanya.

  "Kami pernah dengar, tapi rasanya mustahil," jawab Darren.

  "Tidak ada yang mustahil di dunia ini, sudahlah lebih baik kalian temui Kyra sekarang, aku akan memeriksa beberapa pasien lagi sebelum pulang," ucap Grace.

  "Untuk saat ini kau selamat dariku, Grace," ucap Darren lalu kedua pria itu pergi dari ruangan Grace.

  "Belum saatnya Darren, aku tidak ingin orang tau sekarang jika kita memiliki hubungan darah, sudah cukup ibumu yang menjadi korban dia dan kegilaan wanita itu, kau juga orang yang harus aku lindungi dari wanita ular itu, sampai sekarang dia mencari di mana keberadaanku," ucap Grace seraya tersenyum. Lalu, Grace keluar dari ruangan itu.

  Darren dan Albert sudah berada di ruangan Kyra, dia tampak sedang duduk sambil menikmati makanannya dengan soror mata yang tetap hampa.

  "Mom!" panggil Darren, tapi Kyra tidak menanggapi dan hanya meliriknya sekilas.

 "Biar aku yang melanjutkan," ucap Darren kepada perawat yang menyuapi Kyra perawat itupun pergi menuruti perintah Darren.

 "Aku sangat mencintaimu, Jo," ucap Kyra lirih.

  Hanya itu yang selalu di katakan Kyra dan itu membuat Darren sangat muak mendengarnya, kenapa ibunya sangat mencintai pria yang sudah membuat dia menjadi seperti ini.

  "Mom!" panggil Darren seraya menyodorkan makanan ke mulut Kyra.

  Kyra membuka mulutnya lagi tanpa memberikan reaksi apapun.

  "Sebesar itu cinta madam untuk ayahmu?" tanya Albert.

  "Entahlah, mom selalu mengatakan itu," jawab Darren yang terus menyuapi Kyra.

  "Kalian berdua sama," ucap Albert.

  "Maksudmu?" tanya Darren.

  "Kau cinta mati kepada Liora, dan madam cinta mati kepada ayahmu, hingga madam menjadi seperti ini, kau lihat inilah yang terjadi karena pernikahan," jawab Albert.

  "Tidak semua pernikahan berakhir seperti ini, banyak orang menjalani pernikahan yang bahagia dan harmonis," ucap Darren.

 "Aku tidak percaya," ucap Albert.

 "Terserah kau saja, aku sudah sering mengingatkan aku hanya tidak ingin kau menanggung akibat yang kau lakukan sekarang suatu hari nanti," ucap Darren.

  "Harusnya itu juga berlaku untukmu, mulailah kehidupan baru dengan wanita lain, aku yakin jika Liora tidak menginginkan kau seperti ini terus," ucap Albert.

 "Aku akan memikirkan hal itu, setelah aku mendapatkan keadilan untuk Liora," ucap Darren.

  "Jadi kita seimbang," ucap Albert.

  "Jangan samakan aku denganmu," ucap Darren. 

 "Dia membunuh anak kita, Jo."

Bersambung ....

 

*** Bersambung ***

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status