Seulas senyuman mengembang disudut bibir pria paruh baya dengan menghisap cerutu yang asapnya telah membubung tinggi dan terburai ditiup angin sejuk pegunungan, kini netra Pria paruh baya itu tertuju pada hamparan luas perkebunan stroberi yang sekarang menjadi hak miliknya. Sedang kan di depan pintu kamar Pria itu seorang wanita diam-diam memperhatikan gerak-gerik pria tua itu, dengan menghela nafas panjang dan memantapkan diri untuk mengetuk pintu dan akhirnya wanita itu memberanikan diri untuk masuk keruangan yang memang tak terkunci rapat dengan membawa secangkir kopi dan meletakkannya di atas meja saat mendengar langkah kaki dan aroma kas kopi tercium di indra penciuman Pria tua itu seketika menoleh mengembangkan bibirnya bermaksud menyambut hangat siapa yang datang dihadapannya saat ini, dilihatnya wanita masa lalu nya itu menundukkan kepala enggan untuk menyapa bahkan melihat wajah pria tersebut.
"Terima kasih," ucap Pria itu datar, dan seketika meraih tangan wan
Maura percaya bahwa kehidupan keluarga akan berubah lebih baik setelah keputusannya siap tidak siap ia harus mulai berkembang mengikuti kata hati dan keluar dari zona nyamannya saat ini, dari parasnya yang cantik dan kecerdasan yang mumpuni menurun gen dari keluarga Admaja gadis itu tidak berbeda jauh dari kedua putri Admaja yang lain. Selama ini Maura tidak mengenal siapa ayah sesungguhnya namun ketika pertama kali bertemu dengan Danu Atmaja ia merasa mendapatkan figur seorang ayah dari pria paruh baya itu, niat Maura untuk lanjut pendidikan semakin kuat, hidup ditempat terpencil dan bekerja di kebun stroberi tak cukup untuk biaya pendidikan dan memenuhi kebutuhan hidup dirinya dan juga sang ibu, walaupun Tuan Atmaja berjanji akan menopang semua kebutuhan pendidikan dan kebutuhan hidup ibunya Maura tetap tidak bisa menerima begitu saja pemberian dari orang yang baru ia kenal itu. Banyak hal yang masih membuat gadis itu penasaran apalagi seperti ada r
"Tuan Anda menggertak, Saya? ucap Yansen dengan sinis, Aku hanya seorang wanita tua tak layak Anda yang seorang terhormat mencoba mendekati wanita miskin seperti Saya apalagi saya masih saudara ipar Anda walaupun kakak sudah meninggal tak sepantasnya seperti ini, namun seperti nya pria tua itu sudah kebal malu ia terus saja maju menyudutkan wanita didepannya. Yansen mengatur nafas yang sesak karena perlakuan pria tua itu yang kini semakin menyudutkan langkahnya. "Kamu tetap cantik seperti dulu, bisik pria tua itu ditelinga Yansen yang membuat bulu kuduk meremang seketika detak jantung Yansen serasa berhenti, kenangan masalalu seperti terulang kembali, tubuh Yansen menggigil sesak di dada akan kenangan buruk kembali muncul, namun pria itu semakin mendekat lekat ditubuh Yansen yang hanya dibatasi oleh pakaian yang mereka kenakan, irama detak jantung yang menyatu membuat Yansen semakin gelisah gelenyar aneh akan keadaan dan siksaan itu sulit dihindari. "Apa maksud Anda Tuan berkata sepe
Terdengar suara pintu diketuk dari luar dan suara cempreng yang memekakkan gendang telinga yang berteriak di pagi buta, padahal udara sedang dingin-dinginnya. Rasanya cocok untuk tidur sambil memeluk guling, boneka kelinci dan merapatkan selimut motif kelinci kesayangan."Mera! Mera!" terdengar teriakan dari depan pintu kamar, sedangkan waktu menunjukkan pukul tujuh pagi.Amera menguap. "Ah, menyebalkan! Masih pagi, tapi Kakak berisik sekali! Aku masih ngantuk!" sahutnya, dengan gerakan anggun merapikan selimut kesayangan yang kini sudah kembali menutupi hampir setengah badanku."Dasar malas," gerutu sang kakak, Shena, masih di depan kamar Amera.Awas saja kamu. Nanti Kakak guyur air seember kalau belum bangun juga, ancam Shena geram dalam hati terhadap sifat putri kecil kesayangan ayahnya itu."Katanya mau bantu Kakak untuk menjalankan bisnis Ayah, tapi nyatanya jam segini masih tidur!" lanjut Shena mengeluarkan jurus andalannya.Amera lang
Jangan panggil paman, aku bukan pamanmu!" Bentak Dirga dengan semakin memperkuat cengkraman tangan nya pada pergelangan tangan milik shena."Lepaskan aku!" air mata Shena mulai menetes, rasa sesak dan sakit di tangan, membuat nya tak mampu mengontrol emosi lagi."Hanya segitu pertahanan mu?"ledek Dirga dengan senyum sinis yang telah berusaha mempermainkan hati Shena, Dirga tahu benar kelemahan gadis yang ada di depannya saat ini."Ha ha ha" tawa Dirga terdengar mengejek dan menghina Shena terasa menusuk ke gendang telinga."Semua anak gadis Atmaja memang payah, baru digertak sedikit sudah menangis.Kamu memang tak pantas untuk duduk di kursi singgasana perusahaan ini. Kamu bisanya hanya menangis dan merepotkan saja."ucap Dirga sinis"Dasar lemah," gerutu Dirga yang semakin kesal melihat Shena menangis di depannya, bukan hal ini yang Dirga harapkan dari Shena, ia menyukai Shena yang melawan dan memberontaknya. Namun entah mengapa harus
"Surprise... !"Ayah pulang!" Ucap ayah dan mengusap pucak kepala anak sulungnya."Sejak kapan ayah pulang, kok tidak suruh Shena jemput ayah?" Tanya Shena yang terkejut dengan kedatangan ayah dan bergelayut manja di pundak sang ayah."Tentu ayah harus kasih surprise ke kalian berdua." jawab ayah yang turut bahagia dengan kejutan kecil yang disambut oleh anak gadisnya dengan gembira."Ayah bosan dirumah sakit terus-menerus." Ucap ayah berterus terang."Ayah sudah sembuh?"Harusnya ayah tetap istirahat jangan melakukan perjalanan jauh sendirian." Shena mulai dengan semua omelannya, kekhawatiran anak gadisnya terlalu berlebihan."Ok! lain kali ayah akan lebih hati-hati. Pada akhirnya ayah lebih memilih mengalah daripada terus melakukan perdebatan kecil."Dimana putri kecil ayah?"tanya ayah dan merebahkan tubuhnya di sofa ruang keluarga."Jangan ditanya ayah pemalas satu itu tentu masih mimpi indah di jam segini. Shena masih sibuk d
Kenandra sangat merindukan gadis yang selama ini menjadi pujaan hatinya. Monalisa adalah pengisi ruang kosong di hati Kenandra.Sayang aku sangat merindukan mu," ucap Kenandra mengawali cumbuann nya.Sedangkan Lisa yang sudah berada didalam kukungannya mendesah kegelian dan menikmati setiap sentuhan demi sentuhan yang diberikan oleh Kenandra."Kenandra kembali melakukan aksinya tangannya senantiasa bergerilya menggerayangi setiap inci tubuh wanita yang kini berada di pangkuannya, Kenandra begitu menikmati aksinya sehingga ia lupa mengunci otomatis ruang kantor nya.Tiba-tiba pintu ruangan terbuka, Rudy sang asisten pribadi sekaligus sahabat Kenandra masuk dengan tanpa merasa bersalah dan terkejut melihat aksi mereka berdua.Hal sama pun dirasakan oleh sepasang sejoli yang sedang dimabuk asmara itu. Namun bukannya berhenti Kenandra malah semakin bersemangat melakukan aksinya, ia mencoba membuat temannya itu iri padanya."Sial!" umpat Ke
Apa itu benar, Rudy ? Hutama memandang Rudy dengan seksama untuk mendeteksi kebohongan yang kini terjadi, namun persekongkolan mereka susah untuk ditebak. Hutama tahu persis tabiat putranya itu. Dimana pun berada Hutama selalu mengawasi setiap tindakan putra satu-satunya itu."Jauhi gadis itu!"Pecat dia dan ganti dengan artis lain, ayah tahu kamu masih mengejarnya. "Ujar Hutama tegas."Tapi ayah , Kenan sudah dewasa ayah tidak berhak mengaturku"ucap Kenan kesal."Ini perusahaan ayah sebelum kamu mengerjakan seseorang sebaiknya kalian berdua bicarakan dulu dengan ayah." Jauhi wanita itu atau tinggal kan semua fasilitas yang ayah berikan." Ucap Hutama memberikan ancaman kepada putranya."Besok datanglah ke rumah akan ada hal penting yang akan ayah bicarakan. Setelah itu Hutama meninggalkan kantor dan kembali ke kediaman nya.Tinggal Kenandra yang memberengut kesal karena dianggap anak kecil dan masih diatur dalam menentukan pilihan hidupnya.
Hal penting apa yang ingin ayah bicarakan padaku ," tanya Kenandra membuka percakapan."Ayah menjodohkan kamu dengan anak teman bisnis ayah." Ujar Hutama tegas.Salah satu anak gadis paman Danu teman bisnis ayah mereka gadis cantik dan terpelajar tentu nya cocok dengan mu,"ucap Hutama menjelaskan latar belakang gadis yang akan ia jodohkan untuk Kenandra."Ayah berharap kamu mau menyetujui perjodohan ini," ucap Hutama mengakhiri percakapan."Tapi ayah, Kenan sudah dewasa bukan anak kecil lagi Kenan berhak memilih jodoh Kenan sendiri," ucap Kenan ketus kepada ayahnya.Kenandra sangat sangat terkejut dengan keputusan ayahnya yang secara tiba-tiba menjodohkan nya dengan wanita entah seperti apa bentuk dan rupanya. Kenandra masih ingin sendiri malas dengan semua hubungan yang mengikat dirinya."Ayah tidak suka penolakan Kenan!"Ini adalah perintah Ayah. "Ucap Hutama egas dan tidak suka bila kehendak nya dibantah."Besok