Share

Flash back lima tahun yang lalu

Shena nampak gelisah, hatinya tidak bisa tenang terus memikirkan perjodohan yang dilayangkan oleh ayah kepada dirinya. Shena begitu kacau memikirkan dampak perjodohan ini ,belum tekanan yang setiap hari yang diberikan oleh Dirga kini hadir masalah  baru lagi dalam hidup yaitu perjodohan dengan pria bernama Kenandra itu.

Tragedi lima tahun yang lalu kembali terngiang dibenaknya peristiwa demi peristiwa terukir jelas dalam ingatannya rasa malu yang ia dapatkan membuat dirinya tak bisa move on dari masa kelam itu.

Flashback lima tahun lalu.

Hari ini adalah ospek pertama yang akan diadakan oleh kampus Pelita Bangsa. Semua mahasiswa berkumpul di depan area kampus.

"Pagi ini yang akan mengatur ospek kita adalah Kenandra Wijaya, saya harap kalian bisa bekerja sama dengan baik." Ucap kepala BEM mengawali pidato nya.

"Baik kak," ucap para peserta ospek.

"Shena Yulia Atmaja dan Gilang  Wiguna  kalian berdua satu kelompok kerjasama dengan kak Kenandra mengurus regu elang dan Anggrek.

"Baik kak." Jawab kami serentak.

Akhirnya pembagian tugas selesai dan mereka bubar berkumpul ditegur masing-masing.

"Kamu yakin bakal bisa kerja bareng anak songong itu, Gil. "Tanya Shena dengan berkacak pinggang dan mengernyitkan keningnya.

"Udahlah Na, terus kita mau apa kalau bukan ngikutin aturan dan perintah ketua kita untuk mengatur jalannya ospek ini.

"Udah kamu tenang saja nanti juga kalian bisa akrab."ucap Gilang menenangkan.

"Ogallah !,"ucap Shena ketus.

"Malas melihat nya juga apalagi kalau ada si parasit (Lisa) yang selalu menempel setiap saat kemanapun pria itu pergi makin bikin enek aku ajah." Ucap shena ketus.

"Cie ! Cie !cemburu yea," ucap Gilang bermaksud meledek Shena dengan menoel dagu runcing milik sahabat nya itu.

"Gilang, kamu berani sekali menoel dagu kebanggaan ku awas kalau ketangkap aku getok kepalamu," ucap Shena ketus dan mereka akhirnya saling berkejar-kejaran.

 Aksi kejar-kejaran  mereka berdua tak dapat dielakkan lagi. Tak sadar di depan Shena menabrak seseorang dan tidak lain orang  yang selama ini paling rese dikampus ia adalah Kenandra anak songong semester tujuh.

"Aw ! Apa  Kenandra, anak songong itu, mampus aku."ucap Shena bergidik ngeri dengan tatapan tajam yang dilayangkan oleh Kenandra padanya. 

Di Tempat lain sekumpulan anak perempuan mulai ribut ada yang terpesona dengan  wajah Kenandra dan ada pula yang mengejek Shena, mereka merasa idola mereka telah terganggu dengan aksi kejar-kejaran yang shena dan Gilang lakukan.

"Gak punya mata kalian ya?, kalian pikir disini ada acara shooting film Hollywood sehingga beradegan lari-larian, "semprot seorang wanita yang tidak lain adalah Lisa penggemar berat Kenandra.

Sedangkan Kenandra hanya diam acuh tak acuh menyerahkan semua masalah kepada Lisa yang dengan semangat empat lima membela calon pacarnya itu.

Tidak mau ribut di antara mereka Gilang mencoba menengahi dan meminta maaf kepada Kenandra atas nama Shena, tapi bukan sambutan baik yang mereka  terima nyatanya wanita yang bernama Lisa itu tidak mau berdamai begitu saja. Ia dengan angkuhnya mengajukan persyaratan yang tentunya memberatkan kami berdua.

"Gil ngapain minta maaf, kalau pada akhirnya kita dipermalukan," sungut Shena kesal serasa mau menampar si wanita tengil di depannya.

"Yuk pergi, Shena menarik lengan Gilang mencoba meninggalkan arena perang dingin itu, namun naas Shena malah terjerembab di lantai karena menabrak kaki salah satu anak perempuan ,anak buah Lisa yang sama tengilnya dengannya.

"Ha! ha!ha! tawa mereka membahana di lantai dasar menunjukan kemenangan kini di tangan mereka.

"Cuih! Dasar lalat  kecil tak berguna menghalangi jalanku saja." Ucap Lisa sengit dan berjalan bergaya bak model papan atas yang menggoyangkan kan bok**gnya dengan irama.

Berlenggak lenggok meninggalkan arena perang dengan senyum licik  yang mengembang.

Di Lapangan depan kampus fakultas ekonomi  para peserta ospek dikumpulkan mereka terdiri dari 30 orang dari jurusan manajemen dan 28 orang anak akuntansi. Mereka semua masih terlihat fresh, jelas fresh toh masih anak baru lulus Sekolah kemarin sore.

"Aduh sayang males banget ngurusin anak kemarin sore kayak mereka. Aku sudah gerah nih sayang… "Rajuk Monalisa sambil memonyongkan bibir nya terus saja berceloteh sambil bergelayutan manja di pundak Kenandra.

"Kasih urusan ini pada kedua cecunguk itu saja sayang. " ucap Lisa berusaha memprovokasi dengan menunjuk keberadaan Gilang dan Shena yang sedang mengawasi aktivitas anak -anak akuntansi.

"Kenapa kamu begitu memusuhi mereka ?" tanya Kenandra dengan ekspresi datarnya.

"Mereka terlalu mengusik ketenangan kita sayang, apalagi pandangan gadis itu ke kamu, terlihat begitu meremehkan kekuatan kita. 

"Apa maksud dari ucapanmu, aku tidak mengerti."ucap Kenandra berlagak tidak tahu padahal ia tahu benar dengan apa yang dipikirkan lisa.

"Ku pikir kamu saja yang terlalu naif takut tersaingi dengan gadis itu." Ucap Kenandra sekenanya. Dan ternyata ucapannya tepat sasaran sehingga berhasil mengenai lawannya. Sehingga membuat Lisa kelabakan mencari alasan untuk  menyangkal semua tuduhan itu.

"Sayang bukan begitu maksud dari perkataan ku." Lisa mencoba menjelaskan namun Kenandra pergi berlalu begitu saja tanpa memperdulikan penjelasan dari Lisa.

"Awas saja!, awas saja kalau gadis bodoh itu berani merebut Kenandra dari genggamanku."umpat Lisa kesal.

Sedangkan Gilang dan Shena mengatur anak buahnya untuk segera selesaikan sesi pertama dari kegiatan gladi bersih di bagian aula dan kebun kampus sedangkan yang lain mengikuti perintah ketua masing-masing.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status