Share

τέσσερα

Hari terakhir masa orientasi sekolah dimulai dari apel pagi sekaligus pelepasan kartu identitas bagi seluruh peserta mos. Pada hari pertama pemimpin upacara dipimpin oleh Dito dan di hari terakhir ini dipimpin oleh Resta. Dengan ada Ken, Cakra dan Aisha sebagai danton untuk masing-masing kelas.

Seusai apel semua peserta digiring untuk masuk kembali ke dalam aula karena akan ada demo eksrakuliler dan beberapa acara lainnya sebagai penutupan. Demo ekskul pun dimulai. Tidak munafik juga peserta mos maupun anak osis menikmati sekali hiburan ini walaupun mereka capeknya luar biasa.

Di tengah keriuhan acara di aula tidak ada yang sadar kalau Juna dan Rachel itu menghilang sebentar untuk ngomong di ruang osis. Mereka ini masih ada darah sepupu dan sebenarnya Juna dan Rachel sudah seperti kakak dan adik sungguhan. Juna cukup khawatir melihat keadaan Rachel dari awal masuk memakai masker berwarna hitam pula.

“Kenapa tuh muka lo? Jerawatan?” tanya Juna sambil menutup pintu ruang osis biar tidak ada yang masuk dulu.

“Bukan,” jawab Rachel datar.

“Terus?” sebelah alisnya Juna terangkat heran.

Rachel membuka maskernya dan menunjukkan pipi sebelah kanannya merah nyaris sudah bengkak karena tamparan dari Jaka kemarin. “Kemarin bokap ga segan nampar gua buat belain wanita uler itu,”

Juna yang posisi duduknya diatas meja depan Rachel ini langsung mencondongkan badannya untuk melihat betapa merah pipi sepupunya ini. “Anjing, ga ada otak kali bapak lo. Merah banget anjir pipi lo, Chel.”

Rachel memakai lagi masker di wajahnya. “Makanya itu gua pengen pindah ke rumah nyokap sama papi aja gua berasa anak tiri bangsat kalo di rumah.”

“Dito udah tau?” tanya Juna hati-hati.

“Belom, gua gatau reaksi dia gimana ntar apalagi dia berani banget ama papa. Inget ga sih lo kejadian papa narik gua kasar buat pulang dari acara gathering osis tuh kalo ga gua tahan si Dito ya bakal nonjok papa pasti,” ucap Rachel seraya menghempuskan nafasnya panjang.

“Ya gua juga pasti bakal kaya gitu lah orang masih bahas proker eh Om Jaka main narik aja seenak udel. Jelas gua juga bakal marah.” Juna menyedekapkan kedua tangan di dadanya.

“Maka dari itu jangan sampe tau dulu dia. Lo sama Geezca baik-baik aja kan?” tanya Rachel mengalihkan pertanyaan.

Kini giliran Juna yang mengusap tengkuk nya canggung. “Gua udah denger kalo Geezca masih naksir ke Dito. Selama ini dia bohong ama gua ternyata. Ya gua bisa ngerasain kalo dia sayang sama gua, tulus ke gua tapi semua ilang begitu dia liat Dito.”

“Gua ga bisa nyalahin Dito karena itu juga bukan kesahalan dia, jelas kan dia bucin banget sama lo,” sambung nya.

“Hm, udah ayo keluar nanti anak-anak nyariin lagi mana nih ketos galak nya mereka.” Rachel berdiri dan keluar dari ruang osis duluan.

“Sialan.” Juna pun menyusul Rachel keluar.

***

Selama menghilangnya Juna dan Rachel ini untungnya tidak ada yang mencari sih kan ada Rahdan gitu yang menyusun semua acaranya. Sampai pada demo ekskul selesai berganti menjadi acara anak mos memberikan surat cinta juga coklat untuk para kakak osis nya.

Agak lumayan lama saat memberikan surat cinta juga coklat nya dan pasti juga banyak sekali anak cewe yang kasih coklat buat para kakel cowo. Sudah pasti yang dapet menang banyak itu Rahdan, Cakra, Harris, Reinan, Resta, Juna gitu lah.

Setelah acara pemberian surat cinta Juna memberitahukan kepada peserta mos untuk melihat pembagian kelas di mading dekat koridor kelas 11. Dan masa pembelajaran akan dimulai keesokan harinya.

Semua anak segera keluar sampai ada yang terjatuh karena berdesak-desakan. Semua anak osis berada di ruang osis sekarang. Diatas meja sudah banyak makanan dari para peserta mos. Rachel memandang banyaknya coklat tanpa minat sekali pun.

“Ada yang mau ambil bagian gua ga?” tanya Rachel pada teman-temannya.

“Kenapa?” tanya Gavin yang berjalan mendekat kearah Rachel.

“Gua ga suka coklat item,” jawab nya datar.

“Buat gua aja sini, Chel,” sahut semangat Serena lalu Becca juga ikut berjalan mendekat. “Gua juga mau hehe.”

“Ambil aja terserah kalian semua juga boleh.” Rachel memilih untuk bermain handphonenya setelah itu.

“Makasih cangtip.” Serena dan Becca pun memilih coklat mana yang mau mereka bawa. Dan yang lain juga ikut menyerbu karena Brina, Adine, Sheena doyan coklat juga

Rachel menoleh sekilas waktu melihat ada dua tangan yang terulur memberikan 3 varian coklat dengan rasa yang sama. Varian white chocolate sesuai dengan kesukaan Rachel. tangan yang memberi coklat itu Dito dan Juna.

“Makan ini aja dari aku sama Juna.” Dito mengacak rambut milik Rachel.

“Kasian anak nya mama Sella kalo ga di kasih coklat nanti nangis,” ledek Juna.

Satu ruangan bisa melihat dengan jelas bagaimana bucinnya atau budak cinta seorang Arrasyid Dito ke Alana Rachel. Akan menjadi jahat sekali kalau ada yang tega memisahkan mereka. Becca setelah melihat kearah Rachel beralih ke cowo ganteng di depannya.

Becca mengacak surai hitam Rahdan gemas sedangkan Rahdannya tidak protes karena pemuda itu sedang asik bermain game di handphone milik Becca. Main cooking mama.

“Bang Jaden ngajakin main futsal bareng nih sama temen kuliah nya. Tapi aku mau nongkrong dulu sama anak osis cowo ke warung Mak Ecih,” kata Rahdan yang pandangan matanya masih fokus pada kegiatannya menggoreng ayam di handphone milik Becca.

“Ya nongkrong aja dulu tapi Kak Jaden ngajakin nya jam berapa?” tanya Becca.

“Abis isya sih.” Rahdan menutup permainannya lalu memberikan fokusnya beralih ke Becca.

“Hum gitu. Pasti pulang nya malem banget deh. Sekalian aja nginep di rumah tapi nanti kamu tidur sama Kak Jaden.” Becca memainkan jari milrik Rahdan. dia tekuk-tekuk.

“Sama kamu aja lah tidur nya masa sama Bang Jaden, ga ada yang bisa di duselin dong,” cengir goblok Rahdan.

“Heh! Tuman!” Becca nya tertawa lalu memukul pelan lengannya Rahdan.

Sementara itu Geezca yang duduk berhadap-hadapan dengan Juna itu terus memandang kearah Dito yang sedang bercanda bersama Rachel. Juna yang posisi duduknya menyamping diatas meja ketosnya dia ini diam-diam tersenyum getir. Juna menarik dagu Geezca agak memberikan atensi seutuhnya hanya untuk Juna.

“Ngeliatin apa sih? Hm? Aku nya disini loh.” Juna memandang kearah matanya Geezca teduh.

Geezca tersenyum manis lalu menggeleng. “Mau keluar ga? Disini sumpek,” ucap gadis itu pelan.

Juna bangun dari duduknya. “Kantin aja sekalian aku mau cari minum.” Juna menggandeng keluar tangan nya Geezca.

“Mau kemana, Jun?” tanya Surya noleh ke Juna.

“Kantin. Kenapa? Mau nitip lo?” tanya balik Juna.

“Mau pocari dong tapi pake duit lo dulu tar gua ganti,” jawab Surya.

Juna mengangguk lalu keluar dari ruangan osis bersama dengan Geezca. Memang semua anak yang masuk kedalam osis mengalami kisah nya masing-masing. Banyak dari mereka yang mengalami cinta lokasi alias cinlok.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status