Share

Chapter 4: Joey Engagement

"Bagaimana keadaan mu Dadd?" tanya Vin mulai mendekat saat kedua dokter tersebut melangkah pergi dari kamar sang ayah.

"Simpan semua omong kosong mu anak nakal!" kesal Mr Kiel membuang wajahnya kearah lain. Ia malas melihat anak laki-laki satu satunya yang sulit diatur bahkan masih terlihat mementingkan dirinya sendiri.

"Maafkan aku, aku sedang memikirkan keinginanmu," jelas Vin sabar dan duduk tepat dibelakang punggung sang ayah yang tengah merajuk layaknya anak balita.

"Ayahmu sudah tua! Aku sudah meminta mu untuk segera menikah berulang kali tapi kau..?" 

"Aku sedang memikirkan nya Dadd tolong bersabar lah," Vin mulai merangkul bahu sang ayah mencoba menetralkan amarah yang bersarang dihati pria paruh baya tersebut.

"Semua wanita berlomba untuk mendapatkan mu, apa salahnya kau pilih salah satu diantaranya. Itu bukan hal yang sulit," ujarnya lagi dengan kerutan alis yang semakin dalam.

"Dadd... Kau tau? Aku sedang mempersiapkan semuanya. Aku ingin mendapatkan wanita yang benar benar mencintai ku bukan karena harta. Lagipula apa para wanita itu akan menerima ku jika mereka tau siapa aku yang sebenarnya?"

"Maka dari itu tinggal kan Bratva!"

"Maaf aku tak bisa melakukan itu." Vin mengurai rangkulan pada sang ayah dan merubah posisi duduknya hingga berhadapan dengan pria yang ia sayangi seumur hidup.

"Dan kau tau apa yang terjadi jika aku meninggalkan Bratva, aku akan memikirkan semua keinginan Daddy tapi tidak dengan Bratva."

Bagaimana bisa ia harus meninggalkan Bratva jika seluruh kuasa ada padanya. Bratva yang merupakan kelompok Mafia paling kejam setelah Cosa Nostra (Mafia Italia) sangat berbeda dengan Italia karena lingkungannya.

Tingkat korupsi politik dan penjualan senjata di Rusia pasca-Soviet memungkinkan ekspansi besar-besaran dan penggabungan banyak pejabat pemerintah ke dalam sindikat kejahatan. Saat ini Bratva sedang mencoba perdagangan uranium yang didapat dari program nuklir Soviet dan telah menghapus perdagangan manusia dimulai saat Vin menjabat sebagi boss Bratva.

"Baiklah kau akan aku kenalkan pada seorang wanita yang sudah Daddy tentukan. Tak ada negosiasi lagi,"

"Jika itu maumu." jawab Vin pasrah lalu mengecup punggung tangan sang ayah dengan lembut. Matt hanya memperhatikan mereka dan sesekali menggeleng samar dengan setiap perdebatan yang terus membahas mengenai pernikahan dan cucu.

Ya setiap orang tua tentu ingin anaknya bahagia dan menjalani hidup yang layak seperti membangun keluarga yang bahagia.

Namun, tidak semua orang pula memiliki kenangan yang indah untuk ia bagi dengan pasangan hidup. Ada sebagian orang yang memang memiliki kenangan pahit dan getir sehingga kepercayaan untuk membangun keluarga sangatlah jauh dan mustahil.

Bukan tidak ingin, namun memori menyedihkan itulah yang terus menerus merenggut paksa jiwa seseorang hingga tanpa sadar ia terpenjara selama memori keji itu terus menerus bersarang diingatan nya.

"Ahh Daddy kau jangan memikirkan hal itu, aku akan membantu Vin memilihkan wanita yang sempurna untukmu," Matt tersenyum riang namun terhenti saat tatapan tajam Vin dilayangkan padanya.

"Ahhh baiklah, bagaimana jika nanti malam kau ikut aku ke pesta adik sepupuku?"

"Pergilah, bertemu lah dengan beberapa wanita disana," jawab sang ayah antusias dengan seringai menggoda. Vin menghela nafas panjang sebelum mengangguk menyetujui ajakan sahabat nya.

***

Gaun hitam berkilau dengan model mermaid dan potongan dada sweet heart membuat tampilan Tara elegan ditambah anting berlian hitam dengan model matahari semakin membuat wanita 26 tahun itu tampak dewasa.

Semua pasang mata mulai menatap Tara saat ia turun dari mobil Bugatti Veyron merah metalik miliknya. Sepatu high heels hitam bertabur berlian dengan tinggi 13cm kian menawan membalut kaki putih jenjang seorang Tara Clarke.

Ia mengacuhkan beberapa pria yang ingin mencoba mendekat dan sekedar berbasa basi dengannya. Ayolah ia bahkan malas untuk hadir di pesta seperti ini jika bukan sahabat nya yang bertunangan.

"Tara!" Seru wanita bersurai golden brown tengah mengacungkan tangannya yang berisikan whiskey. Dengan langkah anggun Tara menghampiri wanita yang tak lain adalah Gabriella sahabat nya.

"Kau begitu cantik Tara! Tak seharusnya kau tak memiliki pasangan." ujar Gabriella meneguk whiskey hingga tandas. Tara hanya menghela nafas panjang dan menunggu acara yang tak lama lagi akan dimulai.

Ia ingin melihat si bodoh Joey menggunakan jas mewah dan penampilan yang ia katakan akan memukau setiap kali orang melihatnya.

'haha percaya diri sekali si bodoh itu' kekeh Tara dalam hati.

"Kau lanjutkan saja dengan kekasih barumu yang tampak seperti patung itu," bisik Tara melirik pada kekasih Gabriella yang berkepala botak dan tersenyum manis sebelum meninggalkan mereka.

"Sialan kau Tara!" umpat Gabriella mendelik tajam sebelum akhirnya melirik kekasihnya yang tampan dan mempesona. Menurutnya.

Suasana yang begitu gaduh membuat perhatian Tara pada hidangan yang tersaji rapi menjadi teralih.

"Vin??! Ohh Vin.. dia tampan sekali!" bisik wanita bersurai dark brown yang berdiri tepat disamping Tara. Mata legam Tara ikut menyusuri arah pandang wanita tersebut dan mengerutkan kening saat matanya kian tertuju pada wajah pria yang tampak familiar.

'Matt Labiance?' pikir Tara spontan, selain cerdas seorang dokter haruslah memiliki daya ingat yang kuat mengingat ia memiliki ratusan bahkan ribuan pasien yang ia tangani di rumah sakit dengan berbagai penyakit dan beberapa macam tindakan.

Namun mata legam tersebut mengamati pria yang lebih tinggi dan berwibawa disamping Matt yang kemungkinan besar bernama 'Vin', seperti wanita yang disamping nya katakan.

Stelan Shirts for suit yang ia kenakan tampak santai namun terkesan formal, mata cokelat yang terang sangatlah indah namun tajam dan dingin, sepatu hitam mengkilat begitu sempurna menemani langkahnya yang gentle, rambut chestnut blonde yang ia miliki teramat rapi dan berkilau, wajah tampan dengan alis tebal serta bulu halus dirahang yang kokoh menambah kesempurnaan ditengah sorot lampu malam ini.

'Tampaknya mereka populer sekali' gumam Tara dan lebih memilih kembali menyantap beberapa hidangan pembuka disana kemudian mengambil air mineral yang telah ia ambil dari maid yang melewatinya.

"Dokter Tara??" tanya seorang pria berdiri disamping Tara yang sedang meneguk air mineral dalam genggamannya.

"Uhuk uhuk uhuk!" Tara tercekat saat mendapati kedua pria populer menurut nya telah berdiri dan tersenyum padanya. Berbeda dengan pria tampan disebelah Matt yang menatapnya tajam dan dingin.

"Sorry," ujar Tara menutup mulut dengan telapak tangannya sebelum memberikan senyum basa basi pada kedua pria didepannya kini. 

"Kau berada disini? Jangan katakan bahwa kau kerabat dari pihak laki-laki?" tanya Matt menerka nerka.

"Yaaa Joey sahabatku," jawab Tara memaksakan tersenyum namun ditangkap baik oleh Vin. Vin tau ia tak nyaman dengan keberadaan mereka di dekat nya. Menarik, ternyata tak semua wanita ingin berdekatan dengannya. Senyum Vin mengembang samar ditengah mata cokelat nya yang terus memandang lekat wanita yang merupakan dokter bedah dari sang ayah.

"Ah yaa.. perkenalkan ini sahabat ku Vin, ia anak dari Mr Kiel." saat mata legam Tara bersitatap dengan Vin ia bahkan tertarik masuk ke dalam manik coklat indah yang berkilau dan mampu menjeratnya lebih dalam, namun terasa dingin penuh luka, getaran dan keterpurukan pria ini begitu jelas tergambar seperti kejadian yang berusaha ia kubur dalam namun terasa membekas pilu.

Mengapa? Mengapa ia dapat memahami pria asing ini hanya dengan menyelam manik cokelatnya yang tampak indah dari luar?

***

-To Be Continued-

Terimakasih banyak udah baca sampai chapter ini ;) tinggalkan jejak cintamu di kolom komentar ya ;) dan dukung Luna Lupin dengan VOTE menggunakan GEM, thank you!

Novel karya Luna Lupin yang lain :

- My Wife is Bodyguard (Emily Blunt & Mike Delwyn - Romance Action 21+)

- BEATRIX ADELINE: (Beatrix Adeline & David Mills - Romance Erotic 21+) : Novel ini eksklusif hanya ada di HotBuku

Visual book follow Instagr*m : @_lunalupin

Comments (1)
goodnovel comment avatar
KILLER ACTION
Akan timbul benih2 cinta 😍😍 Tara tertarik sama Vin, semoga Vin bisa lepas dari masa lalunya.
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status