Share

The Memories (BAHASA)
The Memories (BAHASA)
Penulis: Veedrya

Hai You, Finally We Meet Again

Azra Current POV

Dia melihatnya. Akhirnya dia melihatnya lagi. Di sana, di deretan meja barisan kedua. Dengan papan nama yang jelas menampakkan identitasnya; Icha Aryani – Jogjakarta, Indonesia.  Ichanya. Perempuan yang menawan hatinya sejak pertemuan pertama mereka dua belas tahun yang lalu. Yang mewarnai naik turun kehidupannya di masa puber. Maklum, cinta pertama, kata orang susah di lupakan.

Perempuan yang harus dijauhinya karena kesalahpahaman yang dia biarkan meradang seperti borok yang menjamur tak pernah sembuh. Hanya karena dia terlalu pengecut untuk meminta maaf. Padahal kalau dipikir, awalnya bukanlah masalah yang terlalu serius andai dia mau terbuka. Screw him and his ego.

Pertama melihatnya pagi itu, Azra mengenalinya seketika, bahkan sebelum dia berbalik. Terlihat nyaris sama seperti dua belas tahun yang lalu, tapi versi upgrade nya. Icha yang dulu dingatnya adalah anak perempuan remaja manis dengan tubuh yang agak berisi khas remaja SMP dengan pipi gembil yang lucu. Pipi yang terdapat lesung pipi saat dia tersenyum. Senyuman ramah yang bisa menarik semua orang mendekat. Termasuk dirinya.

Dan dia merasakannya lagi. Debaran yang sama, perasaan tegang yang menyenangkan yang sama. Perasaan bahagia yang sama. Semua perasaan yang dia definisikan sebagai… Icha.

Bukan dia sengaja mengabaikannya dan menolak untuk berkontak mata. Tapi dia butuh terlihat professional saat menyampaikan rincian angka - angka di depan seluruh sales supervisor dan sales manager yang berkumpul di ruangan ini hari ini. Dia ingin terlihat cool di depan Icha

Good Morning Tribes! I Don’t know if you already know me yet.” Suara gelak tawa memenuhi hall tersebut. “You guys may call me Azra.Or Jaja, tapi hanya dibatinnya saja. Panggilan Jaja masih terasa amat special baginya. Pemberian seseorang yang special dan hanya orang - orang special saja yang berhak menanggilnya seperti itu. “I’m the new Indonesian Country Sales Manager. Nice to meet you all. Should we start? Are you guys ready?

Jadi, berbanding terbalik dengan niatnya yang datang ke sini memang untuk mencuri kesempatan berbaikan dengan Icha, saat ini keinginannya itu harus dia urungkan dulu. Nanti. Nanti dia akan mencuri kesempatan - kesempatan tersebut.

Kenapa Mencuri? Karena kesempatan yang dulu datang dan diberikan padanya dia buang begitu saja. Jadi misinya sekarang adalah untuk mencuri kesempatan tersebut.

Azra meskipun terlihat professional, tapi dia masih sempat mencuri - curi  pandang pada cewek manis yang sekarang lebih sering menunduk itu. Menghindari tatapannya? Oh, he’s not the only one.

"Okay, Great People! We're break for lunch, ya. Reunite here in 1 hour and 30 minutes. Enjoy your lunch and, see you!"

Serentak kursi - kursi didorong, dengungan suara yang tadi hening terdengan dan peserta meeting mulai berlalu lalang keluar ruangan menuju restoran.

Azra masih duduk di kursinya, merapikan berkas dan proyektor. Presentasinya adalah presentasi mandiri, jadi dia harus menyiapkan dan membereskan presentasinya sendiri. Daripada nanti bingung saat mau mulai, lebih baik dia siapkan sekarang. Singkirkan yang sudah terpakai, siapkan yang akan diterangkan. Dia terbiasa seperti untuk menghindari kebingungan. Saat dia mengangkat wajahnya, tatapannya bertemu pandang dengan mata teduh nan sayu yang dia rindukan.

Mata yang membelalak kaget saat bertemu pandang dengannya dan langsung membuang muka. Kecewa sih, but he guess, he deserve it.

IF only you know how bad I miss you, Cha.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status