Share

Lilya • 01

"BAGAIMANA kabar terbaru dari pergerakan keluarga Atmawijaya?"

Lionel Ervan Gunawan atau yang akrab disapa dengan nama Evan itu meluruskan kakinya di atas meja. Sembari mengecek satu per satu laporan dari CEO yang tersebar di negeri ini untuknya, Evan sesekali melirik Chris, kaki tangannya yang kini memegangi tablet berisi rangkuman laporan penyelidikannya.

"Mereka hendak mengajukan pernikahan untuk Anda, Tuan."

Evan mendengkus. Apa orang-orang Atmawijaya tidak punya otak sampai mau mengajukan pernikahan padanya? Apa Evan terlihat seperti pria tua mesum yang kurang belaian, karena belum menikah sampai sekarang?

Dengkusannya kembali terdengar. Rumor yang beredar luas tentang dirinya memang jelek sekali. Tambun, jelek, tua, mesum, dan playboy. Semuanya dirangkap menjadi satu, padahal Evan tidak pernah merasa melakukan atau memiliki fisik seperti rumor yang tersebar.

"Siapa yang akan mereka ajukan menjadi pengantinku?"

Chris melihat data, kemudian menunjukkan sebuah foto di layar tabletnya. Wanita itu cantik, cara berpenampilannya modis, usianya sudah dewasa, dan akan sangat pas kalau bersanding dengan Evan ke mana-mana.

"Dia anak sulung keluarga Atmawijaya, namanya Kenanga Atmawijaya, sekarang dia pengangguran, hobinya ke kelab malam dan berkencan dengan laki-laki yang berstatus sebagai teman-temannya."

Evan mendengkus. "Aku akan menolaknya mentah-mentah."

Chris mengangguk setuju. "Mereka bisa saja mengirimkan orang yang berbahaya untuk Anda, Tuan. Anda harus berhati-hati terhadap serangan dadakan Tuan Kaisar Atmawijaya."

Evan mengangguk mengerti. "Kirimkan semua data keluarga besar mereka. Aku ingin tahu, siapa saja kandidat yang bisa kupilih untuk diperistri."

Chris tidak mengerti dengan Tuannya ini. Evan dengan terang-terangan menghancurkan keluarga Atmawijaya yang berani menyeleweng dari tugasnya. Namun, dia juga dengan mudahnya menerima tawaran pernikahan dari mereka.

Apa yang Evan rencanakan untuk keluarga Atmawijaya?

"Chris, sampaikan pesanku pada mereka, aku hanya akan muncul di hari pernikahan, siapa pun yang dipilih untuk calon istriku, aku akan menerimanya. Selama calon itu tidak memiliki niat busuk, aku akan membahagiakannya."

"Baik, Tuan."

Evan tersenyum miring. "Dan satu lagi, Chris."

"Apa, Tuan?" Chris menunggu dengan baik.

"Pasang ranjau untuk memerangkap mereka. Jika mereka tidak bisa lagi dimaafkan, maka jawaban untuk mereka hanya satu."

Chris mengangguk mengerti.

Jalan terakhir di kamus seorang Lionel Ervan Gunawan adalah kematian. Tikus-tikus yang berani mengusik Evan sama dengan mereka yang meminum racun yang akan membunuh secara perlahan.


Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status