Share

Katupek Gulai Tunjang

"Bun, Deli kantor dulu, sarapan di kantor aja. Uang katupek gulai yang dua bungkus udah Deli masukin kotak" ucap Deli kepada bunda yang sedang sibuk membungkus pesanan katupek gulai paku, pesanan dari kantor lurah.

"Iya sayang hati hati. Kamu masih pake mobil kak Hen?"

"Iya Bun. Dah Bun. Assalamualaikum" Kata Deli sambil.menyambar tiga kantong katupek gulai tunjang yang sudah dibungkusnya dari tadi.

Deli kemudian melajukan mobilnya menuju kantor. Deli melaju dengan kecepatan agak tinggi. Dia harus menyiapkan katupek yang di bawanya tadi untuk presdir dan asisten.

Deli memarkirkan mobilnya di tempat parkir khusus karyawan kantor. Setelah merapikan penampilannya di dalam mobil, Deli langsung masuk dan menuju pantry sebelum dia masuk keruangannya. Deli memindahkan katupek gulai tunjang ke atas dua piring. Setelah selesai Deli meletakkan dua piring katupek gulai tunjang dan sepiring kerupuk serta dua gelas kopi. Selesai merapikan sarapan untuk presdir Deli kambali menuju mejanya. Deli juga memindahkan katupek gulai toco untuk dirinya sendiri.

Belum sempat Deli menyuap katupek ke dalam mulutnya. Tiba tiba pintu lift terbuka. Deli meletakkan sendoknya kembali.

"Deli jadi kamu bawakan saya sarapan seperti yang kamu makan kemaren" tanya Jero.

" Sudah dimeja pak. Sudah saya siapkan sekalian dengan kopi."

Jero kemudian melangkah masuk kedalam ruangannya. Dia sudah tidak sabar pengen mencicipi Katupek gulai tunjang yang dibawa oleh Deli.

Tiba tiba Felix berhenti di meja Deli, Felix menatap lama ke sarapan Deli. "Kenapa punya kamu sekarang berbeda?" ucap Felix.

"Oh ini namanya katupek gulai toco pak Felix." kata Deli sambil mengangkat pring sarapannya.

"Ada berapa katupek dijual orang tua mu di kafe?" Felix penasaran dengan macam macam katupek yang dijual bunda Deli.

"Macam macam pak, kalau bapak penarasan langsung aja ke kafe pak. Buka dari jam enam pagi sampai jam sebelas malam." promosi Deli kepada Felix.

"Kapan kapan" jawab Felix.

Felix kemudian melangkahkan kakinya masuk ke ruangan Jero. Jero sedang menikmati katupek gulai tunjang disertai dengan kerupuk yang melimpah. Felix langsung saja melahap katupek gulai tunjang yang satu piring lagi.

"Enak Jer. Kapan kapan kita ke kafe Deli aja. Nanti gue minta alamatnya." 

"Sip. Sepertinya makan disana lebih nikmat."

Jero dan Felix menikmati sarapan mereka dengan sangat lahap. Baru sekali ini mereka memakan sarapan yang nikmat seperti ini.

Selesai sarapan Jero dan Felix mulai mengerjakan pekerjaan mereka. Mereka berencana untuk seminggu kedepan akan berangkat ke negara I untuk urusan bisnis. Jero dam Felix tidak akan membawa Deli. Mereka memberikan Deli kesempatan untu libur di rumah.

"Deli keruangan sekarang" kata Jero melalui sambungan telepon kantor.

Deli kemudian masuk ke dalam ruangan Jero, ruangan presdir yang ditata dengan warna hitam dan putih benar benar warna maskulin. Deli menatap dan menghafal setiap sudut ruangan.

" Ya Tuan. Ada perlu apa memanggil saya Tuan."

"Duduk dulu Del. Jadi minggu depan kamu tidak usah masuk kantor ya, selama seminggu?"

Deli menatap tidak percaya kepada Jero. Apa kesalahannya baru pada hari ke lima bekerja sudah di pecat. Rasanya Deli tidak pernah salah dalam menyusun jadwal Jero dan Felix.

"Bapak mecat saya pak?" tanya Deli dengan air mata yang sudah menganak sungai.

"Tidak. Kami besok ada perjalanan bisnis ke negara I. Kebetulan saya tidak membawa kamu untuk pergi. Saya akan pergi dengan Felix. Makanya besok saya mintak kamu libur selama seminggu."

"Oh kirain saya di pecat Tuan."

"Sekarang balik ke meja kamu. Siapkan seluruh berkas berkas yang akan saya bawa besok."

Deli kemudian menyiapkan semua keperluan Jero dan Felix perjalanan bisnis ke negara I. Deli dengan semangat mengemasi dokumen dokumen ynag dibutuhkan. Tak terasa jadwal makan siang datang. Deli mengeluarkan kotak bekalnya. Dia makan sambil tetap menyusun dokumen. Jero yang melihat dari cctv tersenyum melihat betapa gesitnya Deli saat bekerja.

Deli selesai menyusun semua dokumen dokumen yang diperlukan Jero bertepatan dengan bel pulang kerja para karyawan. 

"Permisi pak. Ini semua berkas yang akan bawa ke Negara I. Saya sudah mencek sebanyaj dua kali. Serta satu kali dengan tun Felix"

"Oke Deli. Kamu boleh pulang. Biarkan Felix mengerjakan tambahannya"

"Terimakasih pak"

Deli kemudian mengemasi semua barangnya. Deli langsung saja turun ke lobby dan masuk kedalam mobilnya. Hari ini Deli akan kembali menjadi pelayan di kafe Bunda.

Sebenarnya bunda sudah melarang, takut Deli kecapekan, tetapi Deli yang sudah biasa kerja leras tidak mempermasalahkan pekerjaannya.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status