Share

Kulakukan Demi Keluarga Season 2
Kulakukan Demi Keluarga Season 2
Penulis: Winda

Aku Pulang Bu

"Silvi ... akhirnya kamu pulang juga Nak, setelah sekian lama, kamu baru kembali, ibu merindukan mu, apa kamu baik-baik saja?" ucap ibu menangkup kedua belah pipiku, matanya berbinar saat menatapku.

Aku baru sampai ke kampung halaman langsung disambut hangat, oleh perempuan berbalut daster batik setengah betis lengan sesikut, dengan kerudung bergo hitam penutup kepalanya.

Lima bulan aku baru menyambangi rumah ibu, tanpa kabar dan berita. Aku tinggal bersama Mas Alex, pria yang baik dan sangat menghargai seorang wanita, di kota yang jauh dari jangkauan Devan, si bajingan yang telah merenggut kesucianku.

"Baik Bu, aku sehat-sehat saja, lalu bagaimana dengan Ibu?" balasku, balik bertanya seraya memegang bahu Ibu lalu kupeluk ia dengan erat.

Air mataku tumpah meluapkan rasa rindu karena bisa bertemu ibu lagi, juga luapan rasa sedih karena aku sedang mengandung anak Devan tanpa ibu ketahui.

Ya, aku mengandung anak haram atas perbuatan bejat lelaki yang sudah menipuku, dengan dalih memberikan pekerjaan sebagai asisten pribadi, padahal aku hanya dijadikan sebagai budak nafsunya.

"Silvi, itu siapa Nak?" tanya Ibu menoleh ke arah pria berjaket kulit hitam dan celana jeans biru, yang berdiri dekat pintu pagar besi rumah ibu.

"Bu, itu Mas Alex," jawabku lembut, sambil menyunggingkan senyuman. Mas Alex mengangguk di barengi dengan senyum ramah.

"Pacar kamu, Sil?" tanya ibu antusias, dengan binar di matanya.

"Bukan! Dia cuma teman. Bu," sanggahku, ia memang bukan kekasihku. Tapi, dia adalah pelindung bagiku. Aku belum siap untuk menerima lelaki didalam hidupku. Trauma karena perbuatan Devan, yang masih terbayang di jiwa dan pikiranku.

 Mas Alex menghampiri ibu, dan mengulurkan tangannya, dengan ramah dan senyuman ibu menerima uluran tangan Mas Alex.

"Bu, kenalkan saya Alex, temen dekat Silvi," ucap Mas Alex mengangkat kepalanya, setelah mencium punggung tangan ibu.

"Eum, teman ... Ibu kira, kalian pacaran?"

Mas Alex mengusap tengkuknya sambil tersenyum kaku, ia melirik ke arahku, ada rasa malu dan tak enak hati, gegas aku memalingkan wajah dari tatapannya.

 "Ah, ibu, apaan sih?" sergahku sambil mengerucutkan bibir diiringi hentakkan kaki, aku merasa kikuk di depan Mas Alex.

"Ya sudah, kalau kalian gak punya hubungan apa-apa, gak usah gitu juga kali Sil! Tapi, ibu berharap kalian ada hubungan, nak Alex sepertinya juga suka sama kamu," ucap ibu dengan tatapan menelisik.

"Lagian ibu," gumamku, seraya mencebik bibir.

Mas Alex mencondongkan tubuhnya ke samping, mendekatkan wajahnya ke kupingku.

"Di bilang pacaran juga, gak apa-apa kali," timpal Mas Alex berbisik. Ibu menatapku lagi dengan tatapan menggoda.

"Tuh kan, Nak Alex aja gak keberatan!" timpal ibu mengibaskan tangannya ke arahku, seluas senyuman bahagia terbit dari bibir ibu.

Andai ibu tau keada'anku saat ini, senyumnya pasti langsung meredup dan sirna dari wajahnya. Aku harus menyembunyikan aib ini rapat-rapat, dari ibu sampai aku siap dan menunggu waktu yang tepat, untuk berterus terang.

Ada rasa perih di hati ini, karena aku menyimpan kebohongan yang besar pada ibu. Menyesal itulah yang aku rasakan saat ini, menyesal karena telah percaya pada Devan, sehingga aku seperti ini, menanggung malu dalam hidupku.

"Ya. Tapi, aku belum siap untuk punya pacar, Bu. Aku masih ingin menikmati masa remaja, lagian aku juga baru sembilan belas tahun, itu juga belum genap," tuturku berbohong.

Bukan tak ingin menerima cinta Mas Alex, tapi ibu dan ayahnya sangat tak menyukaiku. Mereka menginginkan menantu yang baik, tak sepertiku, perempuan hina yang sudah tak bermahkota.

"Nikah, muda juga gak ada salahnya sih. Ibu dulu menikah dengan ayahmu waktu itu, usia ibu belum genap delapan belas tahun. Tapi, gak ada masalah, malah harmonis, sampai maut memisahkan," ujar ibu begitu yakin, sepertinya ibu sangat faham dengan hati Mas Alex.

"Iya, Bu saya setuju. Lagian saya juga siap kok jadi suaminya Silvi, asalkan ibu merestui kami," jawab Mas Alex begitu percaya diri atas dukungan dari ibu.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status