Share

Ucapan Penguat Pernikahan

Guinea kembali ke dalam gua dan masih melihat suaminya tertidur nyenyak. Guinea tahu kalau Enzo tidak makan makanan yang dimasak selain daging mentah, tapi Guinea berusaha membuatkan makanan untuk Enzo sebagai seorang istri.

Enzo menyadari keberadaan Guinea dan segera bangun melihat istirnya yang melepaskan tudungnya.

“Sudah pulang? Bagaimana dengan harimu?” tanya Enzo yang langsung memeluk istrinya saat pulang.

“Itu baik, aku menemukan jamur tiram putih, dan juga buah-buahan. Oh iya tadi aku juga sempat menangkap ikan walau hanya satu,” kata Guinea mempersiapkan semuanya untuk dimasak.

“Kenapa ada bau manusia lain pada dirimu?” tanya Enzo yang mencium bau manusia selain bau dari Guinea. “Kau tidak melewati batas hutan bukan?”

“Aku tidak melewatinya, hanya saja tadi hampir ada manusia lain yang menyeberang ke batas hutan jadi aku menghentikannya. Tenang saja aku sudah menjadi istrimu, orang lain tidak dapat menghasutku,” kata Guinea berbalik pada Enzo dan memegang tangannya memberikan kepercayaan.

“Terima kasih,” balas Enzo yang makin sayang pada istrinya.

“Aku tahu kau tidak makan makanan seperti ini, tapi setidaknya aku ingin menyiapkan makanan untukmu sebagai seorang istri,” balas Guinea tersenyum.

“Akan aku makan semuanya kalau istriku yang membuatkannya,” kata Enzo yang kembali memeluk Guinea sambil tersenyum.

“Kalau begitu pergilah dulu, akan ada banyak asap saat memasak. Aku tidak ingin kau menghirup asap itu,” kata Guinea yang mendorong Enzo keluar gua.

“Tapi aku harus ke mana?” tanya Enzo tidak tahu mau apa sekarang.

“Em, kalau bisa tangkap lebih banyak ikan dan kita memasak seperti suami istri,” kata Guinea yang tidak mau mengecewakan Enzo.

“Baiklah akan aku tangkap ikan yang banyak,” balas Enzo sangat bersemangat dengan kata bersama yang terucap dari bibir manis Guinea.

***

Enzo pergi ke sungai untuk menangkap ikan. Ada banyak ikan di sungai, Enzo langsung berubah menjadi serigala dan menangkap sangat banyak ikan dengan berenang. Sekeranjang penuh ikan berhasil ditangkapnya.

“Istriku akan senang,” gumam Enzo yang sudah menghabiskan waktu sejam di luar.

Saat itu Enzo mencium bau Guinea yang juga berada di hutan. Enzo berpikir kalau Guinea datang untuk membantunya tapi sayang sekali Enzo sudah selesai menangkap semua ikannya.

Enzo menelusuri hutan untuk menemukan baik Guinea, hingga membawanya menuju ke batas hutan. Heran, mengapa bisa ada bau Guinea di sini? Tapi bukannya Guinea memang dari sini menolong manusia, tapi baunya masih ada.

“Halo! Nona?!” teriak Anderson mencari Guinea.

Enzo heran, mengapa bisa ada bau Guinea pada lelaki yang melangkah menuju ke batas hutan. Apakah orang itu manusia yang dikatakan Guinea? Untuk mengusirnya Enzo berubah menjadi serigala dan berjalan ke arah Anderson yang mulai ketakutan saat melihat serigala abu-abu.

“Aahh!” teriak Anderson saat Enzo mulai mengeluarkan suara aumannya.

Enzo kembali berubah menjadi manusia, “Baru ditakuti sedikit saja sudah lari, padahal tadi berani sekali kakinya selangkah ke wilayah kami.”

Enzo pulang dan memperlihatkan hasil tangkapannya pada Guinea yang masih menunggu untuk ikannya.

“Hebat! Bisa menangkap ikan sebanyak ini, suamiku memang terbaik!” seru Guinea yang biasanya hanya satu atau bahkan tidak ada sama sekali saat menangkap ikan.

“Ini hal kecil, aku bisa melakukan banyak hal lebih dari ini,” balas Enzo tersipu malu dan melihat perubahan kepada istirnya yang sudah mulai nyaman dengan dirinya.

Guinea memang menganggap kalau sikapnya ini hanyalah rasa terima kasih, tapi mereka sudah menjadi suami istri dan akan tinggal bersama dalam waktu yang lama, jadi Guinea tidak bisa terus-menerus bersikap layaknya hanya berterima kasih. Guinea secara perlahan mencoba untuk membuka hatinya pada Enzo yang sangat baik kepadanya.

“Suamiku, apa sekarang malam yang bagus?” tanya Guinea yang memikirkan cara untuk membuat dirinya tahan bersama Enzo.

“Malam bulan purnama, selalu menjadi malam paling indah,” balas Enzo yang bulan purnama sama dengan festival untuk para manusia serigala.

Guinea mendekat pada Enzo dan menyuruhnya untuk menunduk sedikit sampai mulut Guinea mencapai telinga Enzo.

“Apa suamiku ingin punya anak? Ayo kita lakukan malam ini,” bisik Guinea yang membuat Enzo sangat merah sampai ke telinganya.

“Maaf! Aku tidak bisa melakukannya!” teriak Enzo yang langsung keluar dari gua dan pergi menyendiri.

Guinea yang kebingungan berpikir mengapa Enzo tidak ingin memiliki anak dengannya. Lalu terbesit pemikiran, mungkin saja Enzo yang masih berumur belasan tidak bisa menemukannya.

“Apa aku terlalu terburu-buru? Sebaiknya aku tunggu saja sampai kami berdua siap,” gumam Guinea yang sudah paham dengan pemikirannya sendiri.

***

Enzo berubah menjadi serigala dan pergi ke sisi lain hutan, berencana untuk pergi ke kota penuh manusia. Sebenarnya perkataan Guinea tadi memang agak buru-buru tapi Enzo senang dengan keinginan Guinea sendiri.

“Apa yang kulakukan?! Seharusnya aku tidak lari!” teriak Enzo yang sudah berada di batas hutan.

Enzo memakai tudung dan menyamar sebagai orang yang mencari sumber daya di dalam hutan dan pergi ke wilayah manusia. Untuk pertama kalinya Enzo menginjakkan kaki ke wilayah manusia, padahal sebelumnya hanya melihat dari jauh.

Ada banyak hal yang lebih baik dibandingkan dalam hutan, seperti pakaian, benda bulat yang penuh dengan aroma harum, banyak buah-buahan dan bunga.

“Mengapa Guinea membenci hal ini padahal semuanya sangat indah?” pikir Enzo dalam hatinya.

Saat berjalan Enzo melihat pakaian yang sangat indah dan ingin memberikannya pada Guinea. Enzo masuk ke dalam toko dan langsung mengambil pakaiannya dengan cepat hingga tidak ada yang melihatnya. Ini memang seperti mencuci, tapi dalam pikiran manusia serigala mengambil barang sama dengan menjadi kepunyaan, sama seperti hal yang dapat diambil langsung di dalam hutan.

“Hei! Jalan lihat-lihat!” teriak seorang gadis bangsawan yang berjalan dengan anggun tapi sikapnya sangat buruk.

“Maafkan aku,” balas Enzo yang tidak ingin mencari masalah.

“Wow, permisi Tuan. Kau sepertinya baru di sini, apa kau tersesat?” tanya gadis bangsawan yang langsung menempel seperti cecak pada dinding.

“Aku baik-baik saja, tolong jangan ikuti aku,” kata Enzo yang masih bisa menahan amarahnya.

“Tapi aku sendirian, temani aku berbelanja dan aku akan melepaskanmu Tuan,” balas gadis bangsawan yang sama sekali tidak tahu berhadapan dengan siapa.

“Kalau begitu ikut denganku lady,” kata Enzo yang memegang gadis bangsawan dan berlari sekencang mungkin hingga tidak ada satupun orang yang melihat mereka.

Enzo membawanya ke perbatasan wilayah kerajaan sebelah dan langsung berbalik tersenyum ramah.

“Wow Tuan, apa kau penyihir?” tanya gadis bangsawan yang makin menggoda Enzo. “Ini tempat yang sangat indah.”

“Sepertinya sudah tidak ada orang.”

Enzo berubah menjadi wujud serigalanya dan menakuti gadis bangsawan yang langsung mundur ketakutan. Walaupun terlihat baik, Enzo masih manusia serigala yang tidak tahan dengan daging segar. Enzo langsung menerkam gadis bangsawan ini hingga meninggal dan membuatnya terbunuh seolah-olah seperti terkena panah dari musuh karena ini daerah perbatasan.

“Maaf lady, aku sudah punya istri,” kata Enzo dengan darah yang mengotori wajahnya yang tampan.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status