Share

Malam Tanpa Noda
Malam Tanpa Noda
Penulis: Nannys0903

Malam Pertama

Malam Tanpa Noda

Part 1

Airi melamun melihat punggung suaminya-- Faisal melewatinya ketika sang istri meminta nafkah kepadanya. Baju lingerie berwarna merah. Warna kesukaan Faisal menempel di tubuh indahnya. Matanya mengeluarkan embun. 

"Maaf Ai, Abang lelah," tolak Faisal langsung merebahkan tubuhnya di kasur. Lelaki itu tak menghiraukan tubuh istrinya yang mematung. Untuk kesekian kalinya suaminya menolak.

Airi menghampiri Faisal yang telah terlelap lebih dulu. Sejak malam pertama mereka, Faisal tak menemukan selaput dara pada istrinya. Sikap suaminya berubah drastis.

Kala itu setelah acara resepsi pernikahan, mereka masuk ke kamar yang telah dihiasi kelopak bunga mawar di atas ranjang. Rasa bahagia menyelimuti hati mereka. Setelah, beberapa bulan berpacaran. Mereka memutuskan untuk menikah.

Airi masuk ke kamar mandi membersihan diri dan memakai baju transparan. Untuk pertama kalinya Airi membuka penutup kepalanya di depan Faisal. Ia memberi polesan tipis di wajahnya dan parfum keseluruh tubuh. 

Jantungnya berdegup kencang, menarik napas dan membuka pintu kamar mandi perlahan.

Faisal menatap Airi dengan balutan lingerie hitam. Rambutnya panjang, kulitnya putih dan bersih. Faisal tak berkedip sedikitpun. 

"Istri Abang cantik sekali," puji Faisal. Ia menghampiri Airi dan menyentuh dagu wanita yang baru beberapa jam menjadi istrinya. 

Faisal menyentuh bibir merah milik Airi. Airi memejamkan mata, Faisal menciumnya dengan lembut. 

Tubuh Airi bergetar ketika Faisal menyentuh bagian depannya. Lelaki itu membawa istrinya ke atas ranjang pengantin yang sudah ditaburi bunga mawar.

Perlahan dan pasti, Faisal membaringkannya dan membuka perlahan pakaian mereka.

Tanpa menunggu lama mereka melakukan ibadah sebagai suami istri yang sah. Airi hanya memejamkan mata menikmati semua perlakuan suaminya. Tubuhnya sudah pasrah.

Selama berpacaran Faisal tak pernah menyentuh Airi. Bagi Faisal wanita yang dicintainya harus di jaga dan tak boleh ternoda.

Faisal bangkit dari tubuh istrinya. Ia menatap Airi yang penuh dengan pilu. Faisal menunduk ke bawah mencari sesuatu.

Lelaki yang telah menjadi suami Airi, menatap kecewa. Ketika tak ada noda darah dalam ranjang panas mereka.

Matanya menatap Airi, wajahnya memerah, dan rahangnya mengeras, wanita itu pun heran dan bingung. Airi hanya menundukkan kepala. Tak ada ucapan di bibirnya.

"Airi ... mengapa tak ada darahnya? Apa kamu sudah tak ...," ucapan Faisal terpotong. Hatinya terlanjur sakit. Ia keluar kamar setelah memadu kasih dengan istrinya tanpa meneruskan ucapannya.

Setelah malam itu, Faisal tak pernah menyentuhnya lagi. Sebagai wanita normal Airi mendambakan anak dalam rahimnya dan sentuhan lembut Faisal.

Airi gadis yang baik dan juga tak melakukan pergaulan bebas, hanya saja selaput dara itu tak keluar pada saat malam pertama mereka. 

Setahun sudah Faisal tak memenuhi nafkah batin Airi. Berbagai cara ia telah lakukan untuk membangkitkan gairah sang suami. Namun, semua usahanya sia-sia.

Sejak menikah gadis itu tak pernah datang lagi ke perusahaan suamiya. Faisal adalah pemilik perusahaan travelling. Faisal meneruskan usaha papinya. 

Baju gamis berwarna coklat senada dengan kerudungnya melekat di tubuh ramping Airi. Polesan make up tipis dan sederhana membuat Airi terlihat cantik. Setiap lelaki yang melihatnya akan jatuh hati. 

Rantang yang berisi makan siang kesukaan suaminya ia masak dengan penuh cinta. Semur daging, sambal goreng, dan cah buncis. 

Ketika masuk ke dalam tak ada karyawan yang menjaga. Wanita itu melirik jam tangannya."Sudah jam dua belas, mereka pasti sedang di kantin," ucapnya lirih.

Airi langsung menuju ke ruangan suaminya. Tubuhnya bergeming ketika mendengar suara perempuan di dalam. Ia mendekatkan telinganya ke arah pintu, membuka perlahan gagang pintu dengan hati yang berdegup kencang.

Sepasang manusia sedang memadu kasih di atas meja kerja Faisal. Suaminya telah melakukan hubungan badan yang tak pernah ia dapatkan. Suara desahan mereka terdengar jelas. Bagi mereka desahan itu puncak percintaan mereka namun, bagi Airi sangat menyakitkan. 

Rantang berisi makanan terjatuh berhamburan. Airi menutup mulutnya dengan ke dua tangan.

Air mata berjatuhan beriringan dengan deru nafas mereka dan gerakan pinggul mereka.

Di depan matanya suami yang ia cintai melakukan hal yang tak senonoh di ruangan kerjanya.

Faisal menoleh ke arah pintu, ketika mendengar suara benda yang jatuh.

Lelaki itu menatap istrinya yang berdiri di ambang pintu.

Melepaskan tubuhnya dan memakai pakaiannya dengan cepat. Mengejar Airi, namun lengannya dicekal oleh wanita yang berada di dekatnya.

Faisal menatap manik wanita itu. Wanita itu menggeleng. Faisal menghembuskan napas panjang dan memilih tak mengejar Airi istri sahnya.

Komen (5)
goodnovel comment avatar
Rani Hermansyah
hai semua yang mau mampir di karya revehku silahkan Istri yang tak dirindukan mampir ya...
goodnovel comment avatar
irwin rogate
Ada apa Kenapa mencari tetesan darah di bulan madu? apa tak perlu memeriksa ke Dokter? ini cerita sangat Menarik dan sangat penting untuk diperhatikan.
goodnovel comment avatar
Peny Widi
I Love It...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status