Share

BUKAN MENANTU BODOH
BUKAN MENANTU BODOH
Author: Melysa

Kehadiran Dinda

#BUKAN_MENANTU_BODOH

"Mas, apa kamu tidak bisa sedikit saja memikirkan perasaanku dan berkata tidak pada ibumu?" ucapku terus memohon pada Mas Aksa, suamiku.

"Dek, Ibu terus meminta aku menikahi Dinda, kamu tahu sendiri kan Dek, umur Ibu sudah tidak panjang lagi?" terang Mas Aksa.

Aku terus menangis dalam pilu. Suami yang begitu aku cintai tiba-tiba harus memenuhi keinginan ibunya yang tengah sekarat di rumah sakit, dengan menikahi gadis yang dulu begitu di idam-idamkan menjadi menantunya.

Aku menikah dua tahun lalu dengan Mas Aksa. Pernikahan kami memang terhalang restu oleh orang tua Mas Aksa tapi, aku sangat bahagia menjalani semuanya. Meski terkadang aku harus mengalah menghadapi keluarganya yang selalu saja membandingkan aku dengan Dinda.

"Coba dulu nikah sama Dinda, pasti udah punya anak kamu Sa," cetus Ibu.

Kata-kata seperti itu sudah menjadi makanan sehari-hari bagiku. Meski begitu, Mas Aksa selama ini selalu membelaku dan memberikan aku semangat agar tetap bertahan.

Nyeri dalam hatiku setiap kali kata-kata semacam itu terucap selalu bisa terobati dengan pembelaan suamiku.

Hari ini, aku berinisiatif menjenguk ibu. Aku berharap bisa membicarakan semuanya agar Mas Aksa tak perlu menikah dengan Dinda.

Suara gelak tawa terdengar dari lorong ruang rawat inap Ibu, aku terus berjalan. Mungkin itu bukan suara Mas Aksa dan Ibu, karena tidak mungkin Mas Aksa tertawa lepas seperti itu. Apalagi ini di rumah sakit.

"Makannya, Ibu sabar sebentar lagi. Aku akan menikah dengan Dinda, Iya kan sayang?" ungkap Mas Aksa penuh tawa.

Sama sekali tak terlintas rasa bersalah dalam nada bicaranya. Kemana ia yang selama ini merasa terpaksa menikah dengan Dinda?.

"Iya sayang, kamu sih dulu gak sabar. Aku kan cuma kesel eeh malah di tinggal nikah!" Suara manja Dinda terdengar dari balik pintu.

"Sudah, yang penting nanti Dinda jadi menantu Ibu ya!" ungkap Ibu lembut.

Pantas saja selama ini Mas Aksa selalu melarang aku menjenguk ibu dengan alasan ibu akan semakin memburuk jika terus melihatku.

Aku urungkan niatku menjenguk Ibu mertua. Hingga akhirnya aku memutuskan pulang dengan hati yang hancur dan tercabik.

Sakit rasanya, dadaku bahkan terasa sesak mendengar gelak tawa mereka. Mereka bahkan merencanakan semuanya dengan matang.

Apalagi Mas Aksa yang ternyata hanya menganggap aku sebagai pelampiasan. Teganya ia mengatakan semua itu setelah pernikahan yang sudah berjalan dua tahun ini.

Kurang apa aku menghadapi sikap ibu selama ini?. Aku selalu mencukupi semua kebutuhan beliau. Tak pernah sedikitpun aku lalai menjalankan kewajibanku sebagai seorang anak, meskipun anak mantu.

Sejauh ini, aku tak pernah menganggap Ibu sebagai ibu mertua. Apalagi semenjak orang tuaku meninggal akibat kecelakaan pesawat saat akan mengunjungi saudara yang tengah hajatan di pulau sebrang.

Baktiku tetap utuh pada Ibu, tak pernah sedikitpun aku melawan, apapun perkataan beliau. Meski sering kali Ibu justru membalas ku dengan kata-kata yang pedas.

Saat sampai di rumah, aku merenungi semua kejadian yang baru saja terjadi. Satu hal yang aku sadari bahwa aku sudah tak lagi di inginkan di rumah ini. Rumah yang sesungguhnya adalah rumahku karena orang tuaku yang memberikannya sebagai hadiah pernikahan tapi, Mas Aksa selalu mengatakan bahwa ini adalah rumah kami berdua pada Ibu.

"Kuatlah Ren, kamu harus kuat!" batinku.

Aku berusaha bangkit dan menghapus air mata yang terus menetes membasahi wajahku. Aku yakin aku bisa menata kehancuran hatiku agar aku bisa menghadapi mereka semua dengan caraku. 

Jika mereka bisa mencurangi aku dengan cara sekeji itu, aku pun yakin akan membuat mereka semua menyesal. Sakit yang kini aku rasa, akan aku simpan selamanya, sampai mereka bisa merasakan semua rasa ini kembali pada mereka.

Comments (5)
goodnovel comment avatar
Rizqi Adiarti
semoga nggk putus di tengh jalan ya ceritanya
goodnovel comment avatar
Murniyati Mommy
sakit hti bila mngetahui aku tmpat melampiaskan nsfsu
goodnovel comment avatar
Edison Panjaitan STh
vulgar terlalu setia
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status