Share

Duh !

Galuh berkali-kali mengucap syukur pada sang kuasa yang sudah mempertemukannya dengan Stecy yang sejak semalam sudah sah menjadi istrinya. 

Begitupun dengan Stecy yang juga tiada hentinya mengucap syukur. Siapa yang menyangka jika awal pertemuannya dengan Galuh menimbulkan benih-benih cinta. 

"Benar ya kata orang-orang," ucap Stecy tiba-tiba.

"Apa?" tanya Galuh bingung. 

"Jangan terlalu membenci karena benci dan cinta itu beda tipis. Iya, kan?" 

Cup. 

Terkejut, satu kata yang dapat mendefinisikan ekspresi wajah Stecy saat ini ketika dengan sangat tiba-tibanya Galuh mencium bibirnya sekilas. 

Stecy menutup wajahnya yang memerah dengan kedua tangannya karena aksi spontan Galuh tadi.

"Malu?" goda Galuh.

"Huum." sahut Stecy dengan manja.

"Ya ampun sayang, kok kamu masih malu aja sih? Padahal tadi malam kita sudah—"

"Stop!" pinta Stecy dengan gerakan spontan membungkam mulut G

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status