Share

Sequel Part 85 (Mendatangi Musuh)

Celine harus menahan malu karena ternyata Gabriel tidak menciumnya, melainkan hanya membisikkan kata-kata godaan penggugah gairah. Beberapa kata yang dirangkai menjadi satu kalimat itu sukses membuatnya nyaris lupa diri dan menyerang Gabriel jika saja pria itu tidak menghindar.

Ia menggeleng kencang saat jari-jari lentik dengan kuku panjang berwarna merah itu bergerak mengaduk secangkir kopi. Mengenyahkan bayangan liar yang menguasai, ia lantas beranjak seraya membawa minuman itu.

“Silakan Gabriel.” Ia pun duduk di sofa lainnya dan menyilangkan kaki. Mengabaikan ujung lingerie tipis yang memperlihatkan kulit mulusnya.

“Harumnya kopi ini mengingatkanku pada satu tempat,” ucap Gabriel setelah mengambil cangkir itu dan bersiap menyesap isinya. Namun, belum sampai menempel ke bibir, ia menjauhkan kembali.

“Cafe yang dekat dengan kampus kita,” balas Celine kemudian. “Aku ingat kau selalu memesan kopi ini hampir setiap pagi.”

Menarik sudut bibirnya tipis, Gabriel mengangguk. “Kau benar.” K
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status