Share

BAB 93

Awan hanya tersenyum simpul menanggapi Angel yang emosi seperti itu.

"Hmnn kamu lupa, kalau aku hanya anak seorang pembantu." Ucap Awan santai.

"Oh shit. Jangan memakai bualan seperti itu untuk menghindari takdirmu yang sebenarnya." Kata Angel kesal.

"Kita sudah sampai. Terimakasih sudah diantar." Ujar Awan begitu mereka sampai. Ternyata kelamaan mereka berdebat, tanpa sadar mobil yang mereka kendarai sudah sampai digerbang kediamannya Agus Wijaya.

Angel sampai menghentikan mobilnya dengan perasaan kesal, karena apa yang sudah direncanakannya tidak berjalan sesuai dengan keinginannya. Ia salah memprediksi jika Awan akan begitu saja menerima sarannya.

"Andai aku bukan siapa-siapa, apakah kamu masih akan memandangku seperti pandanganmu saat ini ? akankah kamu masih mau dekat denganku ?" tanya Awan dengan maksud yang dalam dan membuat Angel jadi berpikir lama untuk menjawabnya.

"Pikirkanlah baik-baik pertanyaanku, tidak usah buru-buru menjawabnya. Sekali lagi, terimakasih karena sud
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status