Share

18. Pembicaraan Antara Ayah dan Anak 2

Deffin mengetuk pelan pegangan kursi kerja yang didudukinya dengan jari telunjuknya, lalu ia mengatakan, "Tidak tahu."

Jawaban acuh tak acuh Deffin, membuat Reynand menghela napas. Ia lupa jika yang ada di pikiran dan hati ayahnya adalah ibunya saja, yaitu Azkia.

Melihat anaknya berdiri dengan wajah masam, Deffin segera bertanya, "Kamu mau ke mana?"

"Toilet," sahutnya singkat yang tanpa rasa sungkan untuk menutupi rasa kesalnya.

Deffin tersenyum tipis. "Seharusnya kamu bisa menggunakan kekuasaanmu untuk mengendalikan gadis itu. Namun, kamu sama polosnya dengan Ibumu."

Mendengar perkataan Deffin, Reynand sontak menghentikan langkahnya.

"Apa maksud Ayah?"

"Kamu ingin gadis itu seperti Ibumu bukan? Menjadi istri yang baik dan patuh terhadapmu."

"Iya," sahut Reynand seraya menganggukkan kepalanya antusias.

"Apakah kamu juga ingin dia berhenti bekerja dan hanya di rumah saja?"

Reynand mengangguk lagi. "Tapi, dari awal kita sudah berjanji untuk tidak ikut campur urusan masing-masing. Jadi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status